hilangnya fungsi natural killer. Tidak hanya proliferasi sistem imun saja yang tergantung zinc, proliferasi patogen juga tergantung dengan zinc.
24
Bukti awal untuk peran zinc pada sistem imun berhubungan dengan pentingnya zinc terhadap perkembangan sel T. Defisiensi zinc akan menyebabkan
atrofi timus dan perubahan timus dapat diperbaiki dengan suplementasi zinc, Hal ini menyatakan bahwa zinc mempengaruhi tahap awal dari maturasi sel T.
Efeknya bergantung oleh timulin, yaitu hormon penting yang disekresikan sel epitel timus. Untuk timulin, zinc adalah kofaktor yang penting. Diferensiasi sel T
yang imatur pada timus dipengaruhi oleh timulin. Lebih lanjut, timulin meregulasi fungsi sel T yang matur di perifer. Timulin juga memodulasi sekresi sitokin oleh
sel mononuklear darah tepi dan efek proliferasi sel CD8T sebagai kombinasi dengan IL-2. Ekspresi reseptor IL-2 yang tinggi dipengaruhi oleh timulin. Ini
sesuai dengan pengamatan yang menyatakan bahwa defisiensi zinc berhubungan dengan penurunan proliferasi sel T setelah stimulasi mitogen.
24
2.2.1. Zinc dan Kandidiasis vulvovaginalis rekuren
Zinc merupakan elemen penting dari sistem imun dan pemberian suplemennya dianggap sebagai intervensi imunonodulator yang baik.
25,26
Defisiensi zinc pada awalnya dijelaskan sebagai hubungan dengan lemahnya fungsi dari limfosit-T termasuk prematur involusi timus.
27
Zinc adalah komponen penting dari hormon timus yaitu timulin yang membantu
dalam maturasi limfosit T pada daerah timus dan ekstra timus. Limfosit T pada mukosa vagina merepresentasikan populasi yang bermakna sel matur
pada tempat ekstra timus.
28
Manifestasi defisiensi zinc tidak dapat dieksklusikan pada lokasi ini. Hipozincnamia telah digambarkan pada
Universitas Sumatera Utara
pasien dengan KVVR.
10
Sebagai tambahan zinc juga diperlukan dalam fungsi imunitas bawaan fagositosis, sel NK.
Pada satu penelitian yang dilakukan di Ceko, peneliti menemukan adanya kadar zinc yang turun sangat rendah pada penderita KVVR. Data
ini mendukung hipotesis yang mengatakan bahwa zinc berperan penting pada resistensi anti-Candida.
29
4
Fakta penting lainnya adalah KVV biasanya ditemukan pada penderita akrodermatitis enteropatika
30
yaitu suatu kelainan genetik yang jarang bersifat autosomal resesif ditemukan segera
setelah lahir atau 4 sampai dengan 10 minggu kehidupan berupa gangguan penyerapan zinc dengan gambaran klinis diare, ruam inflamasi pada mulut
danatau anus serta rambut rontok dan pada pemeriksaan penunjang ditemukan nilai kadar zinc darah di bawah normal.
31
Dari data ini dapat disimpulkan bahwa KVVR adalah penyakit yang ditentukan oleh
perubahan imunologis akibat kadar zinc yang rendah. Interaksi yeast dengan tuan rumah mengambil tempat pada permukaan epitel dan
dipengaruhi oleh mekanisme pertahanan lokal yang berasal dari mikroorganisme. Telah disimpulkan sebelumnya bahwa hipozincnemia
dapat berkontribusi terhadap kerentanan epitel terhadap infeksi pada saluran nafas, jaringan periodontal atau saluran genitourinari.
4
Lebih lanjut zinc, adalah modulator potensial dalam virulensi yeast, karena ia
menghambat perubahan bentuk blastik menjadi bentuk hifa yang lebih virulen.
32
Bukti ini tidak dapat mengeluarkan kenyataan bahwa zinc merupakan faktor predisposisi untuk kejadian KVVR.
Universitas Sumatera Utara
2.3. Kerangka Teori
Gbr 2.1. Diagram kerangka teori penelitian
2.4. Kerangka Konsep
Gbr 2.2. Diagram kerangka konsep penelitian
Kandidiasis vulvovaginalis rekuren
Kontrol sehat Kadar zinc plasma
Zinc plasma ↓
Enzim timulin pada timus
↓ Maturasi sel T
↓ pada timus dan
ekstra timus
↓ IFN ᶌ dalam menstimulasi makrofag
memfagositosis Candida Jumlah sel T
↓ dalam mengenali antigen
Candida Sel T
↓ pada mukosa vagina
Replikasi Candida
↑ Kolonisasi
↑ dan persisten
Kandidiasis vulvovaginalis
rekuren
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN