Gambar 4.3 Histogram Sebaran Data Kunjungan Pengguna Perpustakaan
4.6 Pengujian Persyaratan Analisis
Sebelum pengujian hipotesis penelitian dilakukan, maka perlu dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan uji linieritas. Pengujian tersebut akan
dijabarkan berikut ini.
4.6.1 Pengujian Homogenitas
Uji homogenitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih kelompok data sampel berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama. Pada
analisis regresi, persyaratan analisis yang dibutuhkan adalah bahwa galat regresi untuk setiap pengelompokan berdasarkan variabel terikatnya memiliki variansi yang
sama. Perhitungan uji homogenitas menggunakan software SPSS adalah dengan Uji Levene statistics. Hasil analisis uji homogenitas adalah seperti tercantum pada tabel
berikut. Hipotesis yang pengujiannya ialah :
•
H0 : 0,05 Variansi pada tiap kelompok sama homogen
16,5 19,5
22,5 25,5
28,5 31,5
34,5 37,5
Universitas Sumatera Utara
•
H1 : 0,05 Variansi pada tiap kelompok tidak sama tidak homogen
Test of Homogeneity of Variances
Levene Statistic df1
df2 Sig.
Promosi Perpustakaan 1,793
13 67
,062 Minat Baca
,707 13
67 ,750
Ternyata pengujian dengan Uji Levene statistics diperoleh signifikansi 0,062 dan 0.750 jauh melebihi 0,05. Dengan demikian data penelitian di atas homogen.
4.6.2 Pengujian Normalitas Data
Dalam melakukan pengujian analisis regresi, menurut Suryono 2009: 79, ”Kalau kita menggunakan teknik analisis statistik korelasi, maka syarat yang harus
dipenuhi adalah hubungan variabel X dan Y bentuk distribusi normal, dan populasi dari dua macam sampel normal dan variasi sama atau homogen”.
Uji Normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi linear berganda, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Untuk
mendeteksi apakah variabel pengganggu atau residual berdistribusi normal atau tidak dilakukan dengan menggunakan uji Liliefors.
Dalam uji Liliefors, hipotesis diterima atau ditolak dilakukan dengan cara membandingkan L
hitung
dengan L
tabel
, dengan taraf signifikansi 0,05. Kriterianya adalah:
Ho diterima atau distribusi normal jika L
hitung
L
tabel
Ho ditolak atau berdistribusi tidak normal jika L
hitung
L
tabel
Berikut ini akan disajikan ringkasan analisis uji normalitas dari setiap variabel penelitian. Perhitungan dilakukan dengan komputer program Excel selanjutnya hasil
perhitungan dapat dilihat pada lampiran 7.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.17 Rangkuman Uji Normalitas Variabel Penelitian
N L
hitung
L
tabel
Keterangan
X1 85
0,053 0,096
Berdistribusi Normal X2
85 0,025
0,096 Berdistribusi Normal
Y 85
0,020 0,096
Berdistribusi Normal
Hasil perhitungan uji normalitas untuk variabel X1 diperoleh nilai tertinggi atau L
hitung
= 0,053, sedangkan L
tabel
= 0,096, dengan n = 85 pada taraf α = 0,05. Karena L
hitung
lebih kecil dari L
tabel
yaitu 0,053 0,096, maka dapat disimpulkan variabel promosi perpustakaan sampelnya berdistribusi normal. Uji normalitas untuk
variabel X2 diperoleh nilai tertinggi atau L
hitung
= 0,025, sedangkan L
tabel
= 0,096, dengan n = 85 pada taraf α = 0,05. Karena L
hitung
lebih kecil dari L
tabel
yaitu 0,025 0,096, maka dapat disimpulkan variabel minat baca sampelnya berdistribusi normal,
sedangkan uji normalitas untuk variabel Y diperoleh nilai tertinggi atau L
hitung
= 0,020, sedangkan L
tabel
= 0,096, dengan n = 85 pada taraf α = 0,05. Karena L
hitung
lebih kecil dari L
tabel
yaitu 0,020 0,096, maka dapat disimpulkan variabel kunjungan perpustakaan sampelnya berdistribusi normal
Dari keseluruhan perhitungan uji normalitas terhadap variabel promosi perpustakaan X1, minat baca X2 dan variabel kunjungan perpustakaan Y dengan
jumlah sampel sebanyak 85 responden, ternyata diperoleh nilai L
hitung
L
tabel
. Maka dapat disimpulkan bahwa seluruh data dari setiap variabel berdistribusi normal.
4.6.3 Pengujian Linieritas