ANOV A
b
1241,482 1
1241,482 311,474
,000
a
330,823 83
3,986 1572,306
84 Regres sion
Residual Total
Model 1
Sum of Squares
df Mean S quare
F Sig.
Predic tors: Constant, Minat Baca a.
Dependent Variable: Kunjungan Perpust akaan b.
4.7.2 Pengaruh Antara Minat Baca dengan Kunjungan Pengguna Ke Perpustakaan Umum Kota Medan
Berdasarkan perhitungan korelasi antara minat baca dengan kunjungan perpustakaan di Perpustakaan Umum Kota Medan diperoleh nilai korelasi sebesar r =
0,889. Lebih lanjut dilakukan uji t diperoleh nilai t
hitung
= 17,65. Kemudian dengan melihat tabel diperoleh t
tabel
= 1,663 pada taraf signifikansi 5. Disebabkan nilai t
hitung
t
tabel
yaitu 17,65 1,663 maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Hal ini berarti bahwa hipotesis penelitian yang
berbunyi terdapat hubungan yang positif dan berarti antara minat baca dengan kunjungan perpustakaan di Perpustakaan Umum Kota Medan diterima pada taraf
signifikansi 5. Persamaan garis regresi antara kunjungan perpustakaan dengan minat baca
menurut responden di Perpustakaan Umum Kota Medan di dapat Y=4,559+0,697X
2
. Keberartian persamaan regresi antara kunjungan perpustakaan atas minat baca
menurut responden di Perpustakaan Umum Kota Medan, seperti pada tabel tabel 4.22 berikut:
Tabel 4.22: ANAVA Keberartian Persamaan Regresi Y atas X2
Dari tabel di atas di dapat F
hitung
sebesar 311,474, sedangkan F
tabel
dengan df 1;83 didapat sebesar 3,96 untuk taraf signifikansi 5. Jadi diperoleh F
hitung
lebih besar dari F
tabel
yaitu 311,4743,96, sehingga minat baca menurut responden X2 dengan kunjungan perpustakaan Y sangat berarti bila didekati dengan regresi pada
taraf signifikansi 5, dengan persamaan Y=4,559+0,697X
2
, hasil selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 8.
Universitas Sumatera Utara
ANOV A
b
1255,940 2
627,970 162,766
,000
a
316,365 82
3,858 1572,306
84 Regres sion
Residual Total
Model 1
Sum of Squares
df Mean S quare
F Sig.
Predic tors: Constant, Minat Baca, Promosi Perpust akaan a.
Dependent Variable: Kunjungan Perpust akaan b.
Dari persamaan regresi di atas, dapat dijelaskan dengan pertambahan nilai skor variabel X2 sebesar satu satuan, maka nilai skor variabel Y akan naik sebesar
0,697 satuan. Ini bermakna bahwa dengan peningkatan minat baca sebesar satu satuan, akan meningkatkan kenaikan tingkat kunjungan ke Perpustakaan Umum Kota
Medan sebesar 0,697. Dengan demikian semakin besar peningkatan nilai minat membaca berakibat semakin efektifnya kunjungan pengguna di Perpustakaan Umum
Kota Medan. Hal ini membuktikan bahwa peningkatan minat baca merupakan unsur penting yang perlu mendapat perhatian serius di semua kalangan. Minat baca tidak
bisa muncul tiba-tiba tapi harus dipupuk sejak dini dan perlu upaya-upaya yang maksimal untuk mewujudkannya.
4.7.3 Pengaruh Antara Promosi Perpustakaan dan Minat Baca dengan Kunjungan Pengguna ke Perpustakaan Umum Kota Medan
Berdasarkan perhitungan korelasi antara promosi perpustakaan dan minat baca secara bersama-sama dengan kunjungan perpustakaan di Perpustakaan Umum
Kota Medan diperoleh nilai korelasi sebesar r = 0,894. Persamaan garis regresi ganda seperti pada lampiran 8, antara kunjungan
perpustakaan dengan promosi perpustakaan dan minat baca menurut responden di Perpustakaan Umum Kota Medan di dapat Y=2,932+0,094X
1
+0,643X
2
. Keberartian persamaan regresi antara kunjungan perpustakaan atas promosi perpustakaan dan
minat baca responden di Perpustakaan Umum Kota Medan diuji dengan ANAVA, seperti pada tabel tabel 4.23 berikut:
Tabel 4.23: ANAVA Keberartian Persamaan Regresi Y atas X1 dan X2
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel di atas di dapat F
hitung
sebesar 162,766 sedangkan F
tabel
dengan df 1;82 didapat sebesar 3,15 untuk taraf signifikansi 5. Jadi diperoleh F
hitung
lebih besar dari F
tabel
yaitu 162,7663,16, sehingga promosi perpustakaan X1 dan minat baca X2 menurut responden dengan kunjungan perpustakaan Y sangat berarti bila
didekati dengan regresi pada taraf signifikansi 5, dengan persamaan Y=2,932+0,094X
1
+0,643X
2
. Dari persamaan regresi di atas, dapat dijelaskan dengan pertambahan nilai
skor variabel X1 dan X2 masing-masing sebesar satu satuan, maka nilai skor variabel Y akan naik sebesar 0,094+0,643 = 0,737 satuan. Ini bermakna bahwa
dengan peningkatan promosi perpustakaan dan minat baca sebesar satu satuan, akan meningkatkan kenaikan tingkat kunjungan ke Perpustakaan Umum Kota Medan
sebesar 0,737. Dengan demikian semakin besar peningkatan nilai promosi perpustakaan dan minat membaca berakibat semakin tingginya tingkat kunjungan
pengguna di Perpustakaan Umum Kota Medan. Korelasi parsial bermaksud untuk melihat hubungan murni antara satu
variabel bebas dengan variabel terikat bila variabel bebas lainnya dikontrol. Perhitungan korelasi parsial pada penelitian ini dapat dilihat pada lampiran 10.
Adapun hasil analisis korelasi parsial pada penelitian ini seperti pada tabel 4.24.
Tabel 4.24: Ringkasan Analisis Korelasi Parsial
Korelasi Koef. Korelasi
Parsial Harga t
hitung
Harga t
tabel
5 r
y
.
1
,
2
0.215 1,936
1,663 r
y
.
2
.
1
0,787 13,458
1,663 Hasil di atas menunjukkan bahwa hubungan antara promosi perpustakaan
dengan kunjungan pengguna perpustakaan di Perpustakaan Umum Kota Medan, bila minat baca dikontrol didapat koefisien korelasi parsial sebesar 0,215. Selanjutnya
diuji keberartian hubungan parsial tersebut dengan uji t, dan didapat t
hitung
sebesar 1,936 sedangkan t
tabel
dengan df = 82 di dapat sebesar 1,663 untuk taraf signifikansi 5. Karena t
hitung
lebih besar daripada t
tabel
yaitu 1,9361,663, maka hubungan parsial
Universitas Sumatera Utara
antara promosi perpustakaan dengan kunjungan perpustakaan di Perpustakaan Umum Kota Medan cukup berarti bila variabel minat baca dikontrol pada taraf signifikansi
5. Hubungan antara minat baca dengan kunjungan perpustakaan di Perpustakaan
Umum Kota Medan, bila promosi perpustakaan dikontrol didapat koefisien korelasi parsial sebesar 0,787. Selanjutnya diuji keberartian hubungan parsial tersebut dengan
uji t, dan didapat t
hitung
sebesar 13,458 sedangkan t
tabel
dengan df = 82 di dapat sebesar 1,663 untuk taraf signifikansi 5. Karena t
hitung
lebih besar daripada t
tabel
yaitu 13,4581,663, maka hubunga parsial antara minat baca dengan kunjungan
perpustakaan di Perpustakaan Umum Kota Medan cukup berarti bila variabel promosi perpustakaan dikontrol pada taraf signifikansi 5.
Cara-cara yang jitu sebagaimana cara-cara promosi di dunia usaha agar promosi perpustakaan bisa tepat sasaran dan menghasilkan hasil yang optimal, maka
diperlukan alat promosi yang optimal seperti menggunakan media elektronik dan media cetak.
Peningkatan minat baca bisa dimulai dari lingkungan terkecil yaitu keluarga. Dari keluarga inilah diharapkan orangtua mulai menanamkan kecintaan anak-anaknya
untuk mencintai bacaan, misalnya dilakukan dengan membacakan buku cerita pada anak-anak menjelang tidur. Apabila dilakukan secara kontinyu, kegiatan ini lambat
laun akan menggugah anak untuk membaca sendiri. Peran perpustakaan di sini bisa dilakukan dengan jalan mengadakan lomba mendongeng orang tua kepada anaknya.
Ketika kebiasaan membaca sudah tertanam di setiap keluarga maka kebutuhan akan bahan bacaan akan meingkat dan diharapkan mereka akhirnya akan mencari
tempat sumber koleksi bacaan. Dari sinilah perpustakaan diharapkan untuk menangkap kegelisahan masyarakat yang haus akan bacaan.
4.8 Koefisien Determinasi R