Kewajiban: HIVAIDS TINJAUAN PUSTAKA

c. Perkembangan Emosional Masa remaja adalah masa stress emosional, yang timbul dari perubahan fisik yang cepat dan luas yang terjadi sewaktu pubertas. Perkembangan sebagai proses psikososial yang terjadi seumur hidup.

2.2.3. Peran Orangtua dalam Membina Tumbuh Kembang Anak Remaja

Orangtua mempunyai kewajiban dan tanggung jawab dalam pembinaan dan tumbuh kembang anak:

a. Kewajiban:

- Mengasuh, memelihara, mendidik dan melindungi anak - Menumbuh kembangkan anak sesuai dengan kemampuan, bakat dan minatnya - Mencegah terjadinya perkawinan pada usia anak-anak

b. Tanggung Jawab

- Memenuhi kebutuhan dasar - Memenuhi kebutuhan rohaniawan - Memenuhi kebutuhan spiritual

2.2.4. Kesehatan Reproduksi Remaja

Reproduksi adalah proses melanjutkan keturunan pada manusia, sedangkan Kesehatan Reproduksi Remaja adalah suatu keadaan sejahteraan fisik, mental dan sosial secara utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam semua hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi, serta fungsi dan prosesnya namun sehat secara mental serta sosial kultural. Universitas Sumatera Utara

2.2.5. Alat Reproduksi

Orang biasanya berbicara hanya bentuk luar dari alat reproduksi kelamin. Namun perlu diketahui, bahwa alat reproduksi terdiri dari bagian luar dan bagian dalam.

1. Alat Reproduksi Perempuan:

1 Bagian luar : a Bibir I x mr labia majora b Bibir dalwn labia minora c Kelentit clitoris yang sangat peka karena banyak syaraf, ini merupakan bagian yang paling sensitive dalam meneriman rangsangan seksual. d Lubang kemaluan lubang vagina terletak antara lubang kencing dan anus dubur e Rambut kemaluan yang tumbuhnya saat perempuan memasuki usia pubertas. 2 Bagian dalam : a Vagina liang kemaluanliang senggama, bersifat elastis dan dapat membesar serta memanjang sesuai kebutuhan fungsinya sebagai organ baik saat berhubungan seks, jalan keluarnya bayi saat melahirkan atau saluran keluarnya darah saat haid. b Mulut rahim cervix, saat berhubungan seks, sperma yang dikeluarkan penis Universitas Sumatera Utara laki-laki di dalam vagina akan masuk ke dalam mulut rahim hingga bertemu sel telur perempuan. c Rahim uterus adalah tempat rumbuhnya janin hingga dilahirkan. Rahim dapat membesar dan mengecil sesuai kebutuhan hamil dan setelah melahirkan. d Dua buah saluran telur tuba fallopi yang terletak disebelah kanan dan kiri rahim. Sel telur yang sudah matang atau yang sudah dibuahi akan disalurkan ke dalam rahim melalu saluran ini. e Dua buah indung telur ovarium kanan dan kiri. Ketika seorang perempuan lahir, ia sudah memiliki ovarium yang mempunyai sekitar setengah juta ova cikal bakal telur. Tiap ova punya kemungkinan untuk bekembang menjadi telur matang. Dari sekian banyak ova, hanya sekitar 400 saja yang berhasil berkembang menjadi telur semasa usia produktif perempuan.

2. Alat Reproduksi Laki-laki:

1 Zakar atau penis. Berbentuk buat memanjang dan memiliki ujung berbentuk seperti helm disebut Glans. Ujung penis ini dipenuhi serabut syaraf yang peka. Penis tidak memiliki tulang, hanya daging yang dipenuhi dengan pembuluh darah. Penis dapat menegang yang disebut ereksi. Ereksi terjadi karena rangsangan yang membuat darah dalam jumlah besar mengalir dan memenuhi pembuluh darah yang ada di dalam penis, dan membuat penis menjadi besar, tegang dan keras. Universitas Sumatera Utara 2 Buah zakar atau testis. Jumlahnya dua berbentuk bulat lonjong dan menggantung pada pangkal penis. Testis inilah yang menghasilkan sel kelamin pria sperma. 3 Saluran zakar atau uretra. Berfungsi untuk mengeluarkan air mani dan air seni. 4 Kantong pelir atau skrotum, yaitu lapisan kulit yang agak berkerut membentuk kantong yang menggelantung di belakang penis. Skrotum gunanya untuk mengontrol suhu dari testis, yaitu 6 derajat celcius lebih rendah dari suhu bagian tubuh lainnya agar testis dapat berfungsi menghasilkan sperma. 5 Epididimis, yaitu tempat pematangan sperma sesudah dibentuk dalam testis 6 Saluran sperma atau vas deferens. Saluran sperma dari testis menuju seminal vasicle. 7 Seminal Vesicle, yang berguna untuk memproduksi semacam gula. Ini berguna sebagai sumber kekuatan untuk spernia agar dapat bertahan hidup dan berenang mencari telur di dalam alat reproduksi perempuan. Pada saat ejakulasi seminal vesicle mengalirkan gula tersebut ke vas deferens. 8 Kelenjar prostat, yang menghasilkan cairan yang berisi zat makanan untuk menghidupi sperma. 9 Bladder kandung kencing, tempat terkumpulnya air seni yang nantinya disalurkan ke uretra ketika buang air kecil. Universitas Sumatera Utara

2.2.6. Jenis-Jenis Seksual

a Masturbasi Masturbasi adalah menyentuh, menggosok dan meraba bagian tubuh sendiri yang peka sehingga menimbulkan rasa menyenangkan untuk mendapat kepuasan seksual orgasme baik tanpa menggunakan alat maupun menggunakan alat. Biasanya masturbasi dilakukan pada bagian tubuh yang sensitive, namun tidak sama pada masing-masing orang, misalnya: puting payudara, paha bagian dalam, alat kelamin. Misalnya laki-laki melakukan masturbasi dengan meraba penisnya, remaja perempuan menyentuh klitorisnya hingga dapat menimbulkan perasaan yang sangat menyenangkan atau bisa timbul ejakulasi pada remaja laki- laki. Secara medis masturbasi tidak akan mengganggu kesehatan. Orang yang melakukannya tidak akan mengalami kerusakan pada otak atau bagian tubuh lainnya. Masturbasi juga tidak menimbulkan risiko fisik seperti mandul, impotensi, dan cacat asal dilakukan secara aman, steril, tidak menimbulkan luka dan infeksi. Risiko fisik biasanya berupa kelelahan. Pengaruh masturbasi biasanya bersifat psikologis seperti rasa bersalah, berdosa, dan rendah diri karena melakukan hal-hal yang tidak disetujui oleh agama dan nilai- nilai budaya sehingga jika sering dilakukan akan menyebabkan terganggunya konsentrasi pada remaja tertentu. b Onani Onani mempunyai arti sama dengan masturbasi. Namun ada yang berpendapat bahwa onani hanya diperuntukkan bagi laki-laki, sedangkan istilah Universitas Sumatera Utara masturbasi dapat berlaku pada perempuan maupun laki-laki. Istilah onani diambil dari seseorang bernama onan yang sejak kecil sering merasa kesepian. Untuk mengatasi rasa kesepiannya ia mencari hiburan dengan membayangkan hal-hal erotis sambil mengeksplorasi bagian-bagian tubuhnya yang sensitif sehingga mendatangkan suatu kenikmatan. Nama onan ini berkembang menjadi onani. Istilah onani lainnya yang dipakai dengan arti sama yaitu swalayan, ngocok dan sebagainya. c Petting Petting adalah melakukan hubungan seksual dengan atau tanpa pakaian tetapi tanpa melakukan penetrasi penis ke dalam vagina, jadi sebatas digesekkan saja ke alat kelamin perempuan. Ada pula yang mengatakan petting sebagai bercumbu berat. Biasanya dilakukan sebagai pemanasan sebelum melakukan hubungan seks. Walaupun tanpa melepaskan pakaian, petting tetap dapat menimbulkan kehamilan tidak diinginkan karena sperma tetap bisa masuk ke dalam rahim, karena ketika terangsang perempuan akan mengeluarkan cairan yang mempermudah masuknya sperma ke dalam rahim, sedangkan sperma itu sendiri memiliki kekuatan untuk berenang masuk ke dalam rahim jika tertumpah pada celana dalam yang dikenakan perempuan, apalagi jika langsung mengenai bibir kemaluan. d Hubungan seksual Hubungan seksual yaitu masuknya penis ke dalam vagina. Bila terjadi ejakulasi pengeluaran cairan mani yang di dalamnya terdapat jutaan sperma Universitas Sumatera Utara dengan posisi alat kelamin laki-laki berada dalam vagina memudahkan pertemuan sperma dan sel telur yang menyebabkan terjadinya pembuahan dan kehamilan. 2.2.7. Kesehatan Reproduksi yang Perlu Diketahui oleh Remaja 2.2.7.1 Seksualitas Survei Komnas Perlindungan Anak tahun 2010 mengungkapkan bahwa 97 remaja pernah menonton atau mengakses materi pornografi, 93 remaja pernah berciuman, 62,7 remaja pernah berhubungan badan dan 21 remaja Indonesia pernah melakukan aborsi. Data yang ironis. Pornogrfi memang sudah menyebar luas di Indonesia , tidak hanya remaja, anak-anak pun sudah banyak yang mengaksesnya. Penelitian PKPA Pemetaan Eksploitasi Seksual Komersial Anak di Kota Medan, 2007 mengungkapkan bahwa ciuman 9,4 , memegang alat vital 10,5, hubungan kelamin 23,0 dan pelukan 37,2. Di Indonesia, komik porno, VCD porno dan berbagai media pornografi tersebut dapat ditemukan diberbagai tempat mulai dari stasiun kereta hingga didepan kantor polisi dan lain-lain. Menurut Manuaba 2002 ada beberapa dampak dari hubungan seksual pranikah yaitu : 1. Hamil yang tidak dikehendaki Unwanted Pregnancy Unwanted pregnancy kehamilan yang tidak di kehendaki merupakan salah satu akibat dari perilaku seksual remaja. Anggapan-anggapan yang keliru seperti: melakukan hubungan-hubungan seks pertama kali, atau hubungan seks jarang dilakukan, atau perempuan masih muda usianya, atau bila hubungan seks dilakukan Universitas Sumatera Utara sebelum atau sesudah menstruasi, atau bila menggunakan teknik Coitus interuptus senggama terputus, kehamilan tidak akan terjadi merupakan pencetus semakin banyaknya kasus unwanted pregnancy. Kurangnya pengetahuan tentang waktu yang aman untuk melakukan hubungan seksual mengakibatkan terjadi kehamilan remaja, yang sebagian besar tidak dikehendaki. Kehamilan telah menimbulkan posisi remaja dalam situasi yang serba salah dan memberikan tekanan batin stress yang disebabkan oleh beberapa faktor yaitu: a. Kehamilan yang terjadi merupakan masalah remaja karena belum dapat diterima oleh masyarakat Indonesia, suatu kehamilan dan persalinan tanpa pernikahan resmi. b. Kehamilan remaja sulit diterima keluarga, masyarakat dan cenderung menyalahkan remaja, yang dianggap kurang bermoral yang dianggap tidak menjaga diri dalam pergaulan. c. Bila kehamilan diterima banyak terjadi penyakit. d. Takut menyatakan pada orang tua yang kemunggkinan tidak dapat menerima kehamilan anak. e. Takut menyatakan kepada pacar yang mungkin akan tidak mengakuinya. f. Terdapat usaha untuk melakukan gugur kandungan. 2. Psikologi Dampak lain dari perilaku seksual remaja yang sangat berhubungan dengan kesehatan reproduksi adalah konsekuensi psikologis. Setelah kehamilan terjadi, pihak Universitas Sumatera Utara perempuan atau tepatnya korban utama dalam masalah ini. Kodrat untuk hamil dan melahirkan menempatkan remaja perempuan dalam posisi terpojok yang sangat dilematis. Dalam pandangan masyarakat, remaja putri yang hamil merupakan ‘aib’ keluarga, dan ia adalah si pendosa yang melanggar norma-norma sosial dan agama. Penghakiman sosial ini tidak jarang meresap dan terus tersosialisasi dalam diri remaja putri tersebut. Perasaan binggung, cemas, malu dan bersalah yang dialami remaja setelah mengetahui kehamilan bercampur dengan perasaan depresi, pesimis terhadap masa depan, dan kadang di sertai rasa benci dan marah baik kepada diri sendiri maupun pada pasangan, dan kepada nasib membuat kondisi sehat secara fisik, sosial dan mental yang berhubungan dengan sistem, fungsi, proses reproduksi remaja tidak terpenuhi. Menurut para ahli dalam Dianawati 2003, alasan seorang remaja melakukan hubungan seksual pernikahan ini terbagi dalam beberapa faktor yaitu sebagai berikut : 1. Tekanan yang datang dari teman pergaulannya Lingkungan pergaulan yang telah dimasuki oleh seorang remaja dapat juga berpengaruh untuk menekan temannya yang belum melakukan hubungan seks. Remaja tersebut, tekanan dari teman-temannya itulah dirasakan lebih kuat dari pada tekanan yang didapat dari pacarnya sendiri. Keinginan untuk dapat diterima oleh linggkungan pergaulan begitu besar, sehingga dapat mengalahkan semua nilai yang didapat, baik dari orang tua maupunn dari sekolahnya. Umumnya, remaja tersebut melakukan hanya sebatas ingin Universitas Sumatera Utara membuktikan bahwa dirinya sama dengan teman-temannya, sehingga dapat diterima menjadi bagian anggota kelompoknya seperti yang diinginkan. 2. Adanya tekanan dari pacarnya Kebutuhan seseorang untuk mencintai dan di cintai, seseorang harus rela melakukan apa saja terhadap pasangannya, tanpa memikirkan resiko yang nanti dihadapinya. Remaja lebih membutuhkan suatu bentuk hubungan, penerima, rasa aman, dan harga diri sebagai layaknya manusia dewasa. Jika didalam lingkungan keluarga tidak dapat membicara masalah yang dihadapi, remaja tersebut akan mencari solusi di luar rumah. Begitu juga jika remaja tersebut tidak mendapat cinta dan perhatian yang cukup dari orang tuanya, dia akan mencari diluar rumah melalui lingkungan pergaulannya. Perhatian dan cinta yang cukup dari orang tua dan anggota keluarga terdekatnya memudahkan remaja tersebut memasuki masa pubertas. Dengan demikian dia dapat melawan tekanan yang datang dari lingkungan pergaulan dan pasangannya. Kemampuan dan kepercayaan diri untuk tetap memegang teguh prinsip hidup sangat penting. Pandangan ini tidak hanya sebatas masalah seksual, tetapi juga dalam segala hal, baik tentang apa yang seharusnya dilakukan maupun tentang apa yang seharusnya tidak dilakukan. 3. Adanya kebutuhan badaniah Seks menurut beberapa ahli merupakan kebutuhan dasar yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang. Wajar saja jika semua orang tidak terkecuali remaja mengiginkan hubungan seks ini, sekalipun akibat dari Universitas Sumatera Utara perbuatannya tersebut tidak sepadan dibandingkan dengan resiko yang akan mereka hadapi. 4. Rasa penasaran Usia remaja, rasa keinginannya begitu besar terhadap seks. Apa lagi jika teman-temannya menyatakan bahwa seks terasa nikmat, ditambah lagi adanya segala informasi yang tidak terbatas masuknya. Rasa penasaran tersebut semakin mendorong mereka untuk lebih jauh lagi melakukan berbagai macam percobaan sesuai yang diharapkan. 5. Pelapisan diri Faktor ini tidak hanya datang dari diri sendiri misalnya karena terlanjur berbuat, seorang remaja perempuan biasanya berpendapat bahwa sudah tidak ada lagi yang dapat di banggakan dalam dirinya. Maka, dengan pemikiranya tersebut, ia akan meras putus asa lalu mencari pelampiasan yang akan semakin menjerumuskannya kedalam pergaulan bebas.

2.2.7.2 PMS HIV AIDS a.

PMS 1 Pengertian PMS PMS adalah penyakit yang dapat ditularkan dari seseorang kepada orang lain melalui hubungan seksual. Seseorang berisiko tinggi terkena PMS bila melakukan hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan baik melalui vagina, oral maupun anal. Bila tidak diobati dengan benar, penyakit ini dapat Universitas Sumatera Utara berakibat serius bagi kesehatan reproduksi, seperti terjadinya kemandulan, kebutaan pada bayi yang baru lahir bahkan kematian. 2 Tanda dan Gejala PMS Karena bentuk dan letak alat kelamin laki-laki berada di luar tubuh, gejala PMS lebih mudah dikenali, dilihat dan dirasakan. a Tanda-tanda PMS pada laki-laki antara lain: 1 Berupa bintil-bintil berisi cairan, 2 Lecet atau borok pada penisalat kelamin, 3 Luka tidak sakit; 4 Keras dan berwarna merah pada alat kelamin, 5 Adanya kutil atau tumbuh daging seperti jengger ayam, 6 Rasa gatal yang hebat sepanjang alat kelamin, 7 Rasa sakit yang hebat pada saat kencing, 8 Kencing nanah atau darah yang berbau busuk, 9 Bengkak panas dan nyeri pada pangkal paha yang kemudian berubah menjadi borok. b Pada perempuan sebagian besar tanpa gejala sehingga sering kali tidak disadari. Jika ada gejala, biasanya berupa antara lain: 1 Rasa sakit atau nyeri pada saat kencing atau berhubungan seksual, 2 Rasa nyeri pada perut bagian bawah, 3 Pengeluaran lendir pada vaginaalat kelamin, 4 Keputihan berwarna putih susu, bergumpal dan disertai rasa Universitas Sumatera Utara gatal dan kemerahan pada alat kelamin atau sekitarnya, 5 Keputihan yang berbusa, kehijauan, berbau busuk, dan gatal. 6 Timbul bercak-bercak darah setelah berhubungan seksual, 7 Bintil-bintil berisi cairan, 8 Lecet atau borok pada alat kelamin. c Cara Remaja Bisa Terhindar dari PMS Bagi remaja yang belum menikah, cara yang paling ampuh adalah tidak melakukan hubungan seksual, saling setia bagi pasangan yang sudah menikah, hindari hubungan seksual yang tidak aman atau beresiko, selalu menggunakan kondom untuk mencegah penularan PMS, selalu menjaga kebersihan alat kelamin. d Jenis PMS Ada banyak macam penyakit yang bisa digolongkan sebagai PMS. Di Indonesia yang banyak ditemukan saat ini adalah gonore GO, sifilis raja singa, herpes keiamin, klamidia, trikomoniasis, kandidiasis vagina, kutil kelamin BKKBN, 2006. 1 GonoreGO Kencing nanah Disebabkan oleh kuman Neisseria gonorrhea. Terjadi di seluruh dunia; menyerang laki-laki dan perempuan semua usia, terutama kelompok dewasa muda. Jenis yang kebal obat sekarang muncul secara umum di mana-mana. Selama beberapa bulan, pasien yang tidak diobati bisa Universitas Sumatera Utara menulari orang lain. Terinfeksi dengan klamidia pada saat yang bersamaan juga bukanlah hal yang janggal.  Gejala pada pria: a Dari uretra lubang kencing keluar cairan berwarna putih, kehijauan, rasa gatal, panas dan nyeri. b Mulut uretra bengkak dan agak merah.  Gejala pada wanita: a Terdapat keputihan cairan vagina, kental, berwarna kekuningan. b Rasa nyeri di rongga panggul. c Rasa sakit waktu haid.  Akibat : a Penyakit radang panggul, kemungkinan kemandulan Infeksi mata bayi yang dilahirkan. b Memudahkan penularan HIV. c Lahir muda, cacat bayi, lahir mati. 2 Sifilb Raja singa Disebabkan oleh Treponema pallidium, yaitu sebuah spirochete bakteri yang berbentuk spiral. Terjadi di seluruh dunia, terutama menyerang dewasa muda usia 20-35 tahun. lebih lazim terjadi di daerah perkotaan. Baru-baru ini ada kenaikan jumlah kasus di beberapa negara industri yang dihubungkan dengan penggunaan narkoba dan pelacuran. Universitas Sumatera Utara Penularan terjadi melalui kontak langsung antara luka yang bernanah atau yang membengkak di kulit dengan selaput lendir atau dengan cairan tubuh air mani, darah, cairan vagina selama sanggama. Penularan bisa terjadi melalui traniusi darah bila donor berada dalam tahap awal infeksi tersebut. Infeksi bisa ditularkan dari seorang ibu yang terinfeksi kepada bayinya yang belum lahir. Hal ini merupakan penyebab penting terjadinya kelahiran bayi yang meninggal di daerah daerah endermis.  Gejala dan tanda : a Luka pada kemaluan tanpa rasa nyeri biasanya tunggal, kadang- kadang bisa sembuh sendiri. b Bintil bercak merah di tubuh, tanpa gejala klinis yang jelas. c Kelainan syaraf, jantung, pembuluh darah dan kulit.  Akibat : - Jika tidak diobati dapat menyebabkan kerusakan berat pada otak dan jantung. - Selama masa kehamilan dapat ditularkan pada bayi dalam kandungan dan dapat menyebabkan keguguran, lahir cacat. - Memudahkan penularan HIV. 3 Herpes Genital Disebakan oleh Virus Herpes Simplex, masa inkubasinya 4-7 hari setelah virus masuk ke dalam tubuh, dimulai dengan rasa terbakar atau rasa kesemutan pada tempat virus masuk. Universitas Sumatera Utara Gejala: a Bintil-bintil merah berkelompok seperti anggur yang sangat nyeri pada kemaluan b Kemudian pecah dan meninggalkan luka yang kering berkerak, lalu hilang sendiri c Gejala kambuh lagi seperti di atas namun tidak senyeri pada tahap awal, biasanya hilang dan timbul, kambuh apabila ada faktor pencetus misalnya stres dan menetap seumur hidup. Akibat: • Rasa nyeri berasal dari syaraf. • Dapat ditularkan kepada bayi pada bayi dan menyebabkan lahir muda dan lahir mati. • Memudahkan penularan HIV. • Kanker leher rahim. 4 Trikomonas Vaginalis Disebabkan oleh sejenis protozoa Trikomonas Vaginalis, masa inkubasinya 3-28 hari setelah kuman masuk ke tubuh. Gejala: a Cairan vagina keputihan encer, berwama kuning kehijauan, berbusa dan berbau busuk. Universitas Sumatera Utara b Bibir kemaluan agak bengkak, kemerahan, gatal, berbusa dan terasa tidak nyaman. Akibat: • Kulit seputar bibir kemaluan lecet. • Dapat menyebabkan bayi prematur. • Memudahkan penularan HIV. 3. Pengobatan PMS Kebanyakan PMS dapat diobati, namun ada beberapa yang tidak bisa diobati secara tuntas seperti HIVAIDS dan herpes kelamin. Jika kita terkena PMS, satu- stunya cara adalah berobat ke dokter atau tenaga kesehatan, jangan mengobati diri sendiri. Selain itu, pasangan kita juga haras diobati agar tidak saling menularkan kembali penyakit tersebut.

b. HIVAIDS

HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Virus ini menurunkan sampai merusak sistem kekebalan tubuh manusia. Setelah beberapa tahun jumlah virus semakin banyak sehingga kekebalan tubuh tidak lagi mampu melawan penyakit yang masuk.Ketika individu sudah tidak lagi memiliki sistem kekebalan tubuh maka semua penyakit dapat dengan mudah masuk kedalam tubuh. Selanjutnya AIDS adalah singkatan dari Acquired Immuno Deficiency Syndrom atau kumpulan berbagai gejala penyakit akibat turunnya kekebalan tubuh individu akibat HIV. Universitas Sumatera Utara a. Proses Penularan dan Penyebaran HIVAIDS Syarat utama yang harus dipenuhi dalam penularan HIV untuk bisa masuk kedalam tubuh melalui aliran darah,bias berbentuk luka pembuluh darah maupun lewat membrane mukosa selaput lendir. Virus HIV bisa terdapat pada seua cairan tubuh manusia, tetapi yang bisa menjadi media penularan hanya pada : 1 Darah , 2 Cairan Sperma air mani, 3 cairan Vagina , 4 Ibu HIV + ke janinnya, HIV akan menular kepada orang lain jika ada salah satu jenis cairan orang yang terinfeksi HIV masuk kedalam aliran darah orang yang tidak terinfeksi HIV. b. Pencegahan Penularan dan Penanggulangan HIV Pencegahan Penularan dan Penanggulangan HIV untuk remaja, semua orang tanpa kecuali dapat tertular HIV apabila perilakunya yang berisiko tinggi terpapar HIV, maka yang perlu dilakukan remaja adalah: 1. Tidak melakukan hubungan seks sebelum menikah, hubungan seks tidak aman berisiko IMS dan Infeksi Menular Seksual IMS memperbesar risiko penularan HIVAIDS. 2. Mencari informasi yang lengkap dan benar yang berkaitan dengan HIVAIDS. 3. Mendiskusikan secara terbuka permasalahan yang sering dialami remaja,dalam hal ini tentang masalah perilaku seksual dengan orang tua, guru, teman maupun orang yang memang paham mengenai hal ini. Universitas Sumatera Utara 4. Menghindari penggunaan obat-obatan terlarang dan jarum suntik,tatto dan tindik. 5. Tidak melakukan kontak langsung percampuaran darah dengan orang yang sudah terpapar HIV. 6. Menghindari perilaku yang dapat mengarah pada perilaku yang tidak sehat dan tidak bertanggung jawab. c. Cara mengatahui HIV Cara mengetahui HIV hanya melalui Test darah saja, dimana bisa dilakukan di Puskesmas dan Alamat klinik VCT. Manfaat VCT antara lain : 1 Mengetahui status HIV, 2 Memudahkan mendapatkan pelayanan dan perawatan sedini mungkin, 3 Memberikan perhatian dukungan sosial, 4 Melakukan pencegahan penularan HIV. Pengobatan HIVAIDS sampai sekarang belum ditemukan cara pengobatan yang tuntas, saat ini yang ada hanyalah menolong penderita untuk mempertahankan tingkat kesehatan tubuhnya.

2.2.7.3 Napza

Narkoba sesuai dengan surat edaran Badan Narkotika Nasional BNN No. SE03IV2002,merupakan akronim dari Narkotika Psykotropika dan bahan-bahan adiktif lainnya. Narkoba yakni zat-zat kimiawi yang jika dimasukkan ke dalam tubuh manusia baik secara oral, dihirup maupun intravena, suntik dapat mengubah dan bahkan merusak pikiran, suasana hati ataupun perasaan, perilaku seseorang dan organ Universitas Sumatera Utara tubuh. Data tahun 2004, 15 dari jumlah penduduk Indonesia terlibat penyalahgunaan narkoba 3,2 juta orang, 15 ribu meninggal per tahun.

1. Jenis dan Penggolongan Napza

Narkoba dan beberapa zat yang termasuk dalam golongannya : a. Narkotika adalah zat atau bahan aktif yang bekerja pada sistem saraf pusat otak, yang dapat menyebabkan penurunan sampai hilangnya kesadaran dari rasa sakit nyeri serta dapat menimbulkan ketergantungan ketagihan. Zat yang termasuk golongan ini antara lain: Morfin, Putaw heroin, Ganja, Hashish adalah getah ganja yang dikeringkan, Kokain, Opium, Codein, Metadon adalah opioida sintetik yang mempunyai daya kerja lebih lama serta lebih efektif daripada morfin dengan pemakaian ditelan. Metadon dipakai untuk metadhone maintenance program, yaitu untuk mengobati ketergantungan terhadap morfin atau heroin dan obat lainnya b. Alkohol adalah jenis minuman yang mengandung etil-alkohol dibagi dalam 3 kelompok, disesuaikan dengan kadar etil-alkoholnya. Alkohol dapat menimbulkan adiksi ketagihan dan dependensi ketergantungan. Efek penggunaan alkohol tergantung dari jumlah yang dikonsumsi, ukuran fisik pemakai serta kepribadian pemakai. Pada dasarnya alkohol dapat mempengaruhi koordinasi anggota tubuh, akal sehat, tingkat energi, dorongan seksual dan nafsu makan.  Minuman beralkohol dikelompokkan dalam 3 golongan dilihat dari kandungan alkoholnya, yaitu: Universitas Sumatera Utara a. Golongan A : yaitu berbagai jenis minuman keras yang mengandung kadar alkohol antara 1 sd 5. Contoh minuman keras ini adalah : bir, green sand. b. Golongan B : yaitu berbagai jenis minuman keras yang mengandung kadar alkohol antara 5 sd 20. Contohnya adalah : anggur malaga. c. Golongan C : yaitu minuman keras yang mengandung kadar alkohol antara 20 sd 50. Yang termasuk jenis ini adalah: brandy, vodka, wine, drum, champagne, whiski Joewana, 2005. Psikotropika adalah zat atau bahan aktif bukan narkotika, bekerja pada sistem saraf pusat otak dan dapat menyebabkan perasaan khas pada aktifitas mental dan perilaku serta dapat menimbulkan ketagihan atau bahkan ketergantungan. Zat yang termasuk golongan ini menurut Karsono 2004 antara lain : Psikostimulan shabu- shabu, ekstasi, amphetamine, shabu, inhalansia seperti aerosol, bensin, perekat, solvent, butyl nitrites pengharum ruangan. Obat penenang dan obat tidur nipam, mogadon, diazepam, bromazepam, nitrazepam, flunitrazepam, estazolam, pil BK dan obat antipsikosis dan obat antidepresi. Zat adiktif adalah zat atau bahan aktif bukan narkotika atau psikotropika, bekerja pada sistem saraf pusat dan dapat menimbulkan ketergantunganketagihan. Zat yang termasuk dalam golongan ini antara lain: Nicotine, LSD lysergic acid diethylamide, Psilosin, Psilosibin, Meskalin, dan lain-lain. Universitas Sumatera Utara

2. Faktor yang Memengaruhi Penyalahgunaan Napza oleh Remaja :

A. Faktor Internal adalah faktor yang timbul dari dalam diri individu itu sendiri yang meliputi :  Terbatasnya pengetahuan remaja tentang napza dikarenakan minimnya pengetahuan remaja tentang akibat yang ditimbulkan oleh narkoba, sementara orang tua yang seharusnya menjadi pembimbing bagi anak-anak mereka juga tidak mampu menjalankan fungsinya secara maksimal karena terbatasnya pengetahuan mereka.  Agama dalam penanaman nilai keimanan sejak dini pada anak merupakan hal yang paling utama dalam keluarga,keyakinan yang tertanam dalam diri anak akan menjadikan berpedoman pada agama yang didalamnya nilai kebenaran.  Rasa ingin tahu dan penasaran terhadap objek yang baru dan mencoba tanpa memikirkan efek yang terkandung didalamnya.  Rasa bangga seorang remaja yang beranjak dewasa ingin mendapat pengakuan dari lingkungan sehingga mereka melakukan penyalahgunaan narkoba sebagai orang yang hebat.  Pelarian diri dari masalah remaja yang berat dalam hidupnya cenderung melampiaskan rasa kekesalan dan kemarahannya terhadap hal yang menyimpang dalam penggunaan narkoba. Universitas Sumatera Utara B. Faktor Eksternal adalah faktor yang berasal dari luar individu yang dapat mempengaruhinya, diantaranya :  Pengaruh teman atau pergaulan dalam memilih teman yang salah,setia kawan dijadikan dasar untuk membujuk atau memengaruhi seseorang dalam penyalahgunaan napza dan menolak dalam tawaran cenderung akan dijauhi dan dikucilkan.  Mengikuti mode yang merupakan dari gaya hidup,remaja untuk berinteraksi dengan lingkungan tidak lagi dihiraukan untuk menjalani gaya hidup menyimpang dalam penyalahgunaan narkoba.  Beberapa jenis narkoba diperjual belikan dengan mudah didapat di diskotik, kafe, warung remang-remang dan tempat hiburan malam lainnya, kebanyakan orang mudah untuk mendapatkannya baik untuk dikonsumsi maupun diedarkan kembali.

2.3. Pengetahuan

Dokumen yang terkait

Pelaksanaan PIK-KRR (Pusat Informasi Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja) SMA di Medan Tahun 2011

1 44 59

Kebiasaan makan dan pengetahuan reproduksi remaja putri peserta Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK-KRR)

1 7 9

Kebiasaan Makan dan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja Putri Peserta Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK-KRR)

0 9 145

Kebiasaan Makan dan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja Putri Peserta Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK KRR)

0 4 78

PERBEDAAN PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI BERDASARKAN PEMANFAATAN PIK-KRR Perbedaan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Berdasarkan Pemanfaatan PIK-KRR Di SMAN 1 Nguter.

0 3 15

Perbedaan Pengetahuan Remaja Tentang Triad Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) Pada Sekolah Dengan Pusat Informasi Konseling (PIK-R) Dan Tanpa PIK-R Di Kota Denpasar Tahun 2016.

6 11 35

PERAN PUSAT INFORMASI DAN KONSELING KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA (PIK-KRR) TERHADAP PEMBERDAYAAN REMAJA abstrak. 5. PIK KRR

1 9 12

PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWI KELAS X DAN XI TENTANG KEGIATAN PUSAT INFORMASI KONSELING KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA (PIK-KRR) DI MAN 1 MEULABOH KABUPATEN ACEH BARAT TAHUN 2015

0 0 5

View of PENGARUH PROGRAM PUSAT INFORMASI DAN KONSELING KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA (PIK-KRR) TERHADAP PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PADA SISWA KELAS VIII DI SMPN 1 BALEENDAH

0 0 13

KEBIASAAN MAKAN DAN PENGETAHUAN REPRODUKSI REMAJA PUTRI PESERTA PUSAT INFORMASI DAN KONSELING KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA (PIK-KRR)

0 0 8