Upaya yang Diambil Untuk Mengatasi Menurunnya Tingkat Perputaran Piutang

6.2. Upaya yang Diambil Untuk Mengatasi Menurunnya Tingkat Perputaran Piutang

Penjualan secara kredit sengaja dilakukan untuk memperluas pasar dan memperbesar hasil penjualan, sehingga dapat menimbulkan beberapa keuntungan dalam bentuk memenangkan persaingan, adapun data penjualan kredit adalah sebagai berikut: Tabel 6.3 Laporan Keuangan Perusahaan Tahun 2007 – 2011 Keterangan 2007 2008 2009 2010 2011 Piutang dagang 3,694,238,922.85 2,579,344,576.00 6,006,549,253.14 4,117,609,131.42 3,533,858,901.69 Penjualan Kredit 8,812,885,686.36 7,761,911,952.01 17,860,343,500.74 21,642,946,821.33 39,375,758,109.92 Perputaran Piutang 2,10 2,47 4,16 4,27 10,29 Sumber : Laporan Keuangan PT Barata Indonesia Persero UUM Medan Perusahaan mempunyai beberapa strategi untuk memperoleh laba dalam memenangkan persaingannya, yaitu perusahaan melakukan penjualan secara kredit, harga lebih rendah dari harga pesaing dan menyelesaikan pekerjaan tepat pada waktunya . Penjualan secara kredit dari data keuangan perusahaan pada tahun 2007 sampai dengan tahun 2010 yang terus mengalami peningkatan, dan bahkan pada tahun 2011 mengalami peningkatan yang besar, yaitu sebesar Rp. 39,375,758,109.92 dari tingkat perputaran piutang sebesar 10,29. Dalam dunia bisnis saat ini, maka hampir semua perusahaan melakukan penjualan secara kredit. Oleh karena itu untuk menjaga posisi keuangan perusahaan di dalam persaingan, haruslah dilakukan politik penjualan kredit, yaitu melakukan pembayaran kredit secara pertermyn, apabila tidak ingin merosot dalam posisi 45 UNIVERSITAS SUMATRA UTARA persaingan di pasar. Politik penjualan kredit yang agresif akan dapat merangsang minat calon konsumen yang memungkinkan untuk memakai dan menikmati kegunaan jasa yang dibelinya tanpa harus mengeluarkan uang yang berjumlah besar pada saat membeli, sehingga pembeli dapat menikmati sedini mungkin dengan membayar sisanya nanti dikemudian hari. Perusahaan mempunyai strategi harga lebih rendah dari harga pesaing dalam melakukan pembelian dibidang konstruksi, perdagangan dan jasa lainnya yang sejenis. Perusahaan dapat melakukan survey pasar dan memberlakukan harga penjualan dibidang konstruksi, perdagangan dan jasa lainnya lebih rendah dari pesaing tanpa mengurangi pendapatan. Adapun cara yang ditempuh perusahaan adalah dengan melakukan pembelian barang yang dibutuhkan dalam pembuatan konstruksi perdagangan dan jasa lainnya langsung dari supplier yang diproduksi barang tersebut. Namun bila terdapat kenaikan terhadap barang yang akan dibeli, maka barang yang dibeli oleh perusahaan PT Barata Indonesia Persero UUM Medan tersebut tidak mengalami kenaikan. Dan dalam menyelesaikan pekerjaan perusahaan PT Barata UUM Medan dapat menyelesaikan pekerjaan secara tepat waktu, namun apabila permintaan pelanggan terlalu tinggi sedangkan kapasitas perusahaan tidak mampu memenuhinya, maka perusahaan menggunakan sub kontrak dalam menyelesaikan pekerjaan tersebut. Selain dapat menimbulkan keuntungan, piutang juga dapat menimbulkan berbagai biaya bagi perusahaan. Artinya perusahaan tetap tidak terlepas dari penanggungan risiko berupa biaya. Adapun risiko yang terkandung dalam piutang, 46 UNIVERSITAS SUMATRA UTARA yaitu risiko tidak terbayarnya seluruh piutang, risiko tidak terbayarnya sebagian piutang, risiko keterlambatan dalam melunasi piutang dan risiko tertanamnya modal dalam piutang. Sedangkan biaya yang timbul akibat dari adanya piutang adalah: 1. Biaya Penghapusan Piutang Biaya penghapusan piutangpiutang ragu-ragubad debt resiko terhadap tidak tertagihnya sejumlah tertentu dari piutang akan dimasukkan sebagai biaya bad debt atau piutang ragu-ragu yang nantinya akan diadakan penghapusan piutang. Oleh karena itu perlu diperhitungkan pada setiap periode. 2. Biaya Pengumpulan Piutang Dengan adanya piutang maka timbul kegiatan penagihan piutang yang akan mengeluarkan biaya disebut sebagai biaya pengumpulan piutang. 3. Biaya Administrasi Terhadap piutang diperlukan kegiatan administrasi yang akan mengeluarkan biaya. 4. Biaya Sumber Dana Dengan terjadinya piutang maka diperlukan dana dari dalam maupun luar perusahaan untuk menjaganya, dana tersebut diperlukan untuk sumber dana weighted cast. Adapun upaya-upaya yang harus dilakukan untuk mengatasi menurunnya tingkat perputaran piutang tersebut adalah manajer kredit hendaknya memperhatikan sebelum memutuskan pemberian kredit kepada pelanggan, yaitu: sebagai berikut : karakter dari si pemohon, yaitu bila pelanggan lama, maka dapat UNIVERSITAS SUMATRA UTARA dilihat pada track record yang ada dikartu piutang, misalnya untuk menjamin terbayarnya hutang tersebut dapat dilihat dari kesehatan perusahaankeuangan pelanggan. Bila pelanggan baru, maka dapat ditanyakan pada mitra usahanya dan referensi pihak lain yang menjamin. Manajer kredit perlu memperhatikan kemampuan pelanggan dalam mengelola bisnisnya. Di kantornya bisa dilihat pada debt service coverage, rasio likuiditas, time interest earned, serta return on assets. Manajer kredit perlu memperhatikan modal yang dimiliki pelanggan. Hal ini bisa dilihat pada pos equity dalam laporan keuangan pelanggan. Conditions of economics, yaitu manajer kredit perlu memperhatikan apakah perusahaan pelanggan tersebut rentan terhadap perubahan kondisi ekonomi, baik makro maupun lini bisnis pelanggan. Dengan timbulnya biaya bagi perusahaan tersebut, untuk itu perusahaan perlu melakukan analisis ekonomi tentang piutang yang bertujuan untuk menilai apakah manfaat memiliki piutang lebih besar atau kecil dari biayanya. Apabila diperkirakan bahwa manfaatnya lebih besar, maka secara ekonomi pemilikan piutang penjualan kredit tersebut dibenarkan. Analisa tersebut merupakan salah satu bagian dari pengelolaan piutang.

6.3 Pengaruh faktor-faktor Besarnya Investasi Piutang dalam Meningkatkan Likuiditas