Perbedaan nilai mata uang Pemberlakuan Kebijakan Perdagangan oleh Pemerintah Kebijakan Lembaga Ekonomi Internasional yang Mementingkan Negara Anggotanya Penetapan Tariff Kuota Impor

173 Ilmu Pengetahuan Sosial Pembayaran dengan emas dilakukan oleh importir dengan mengirimkan sejumlah emas yang setara dengan nilai barang yang dibelinya kepada HNVSRUWLU 3HPED\DUDQ GHQJDQ PHQJJXQDNDQ HPDV LQL KDUXV PHQGDSDW L]LQ dari pemerintah. g. Pembayaran dengan Kompensasi Pribadi Pembayaran dengan kompensasi pribadi privat conversation akan melibatkan beberapa pihak, baik yang ada di negara importir atau di negara eksportir. Pembayaran dengan kompensasi pribadi dilakukan dengan tukar- menukar utang piutang yang dimiliki importir dan eksportir. Contohnya adalah sebagai berikut. Importir A yang tinggal di Indonesia membeli barang dari eksportir B yang tinggal di Jepang. Di pihak lain, eksportir C yang tinggal di Indonesia memiliki tagihan piutang yang belum dibayar oleh importir D yang tinggal di Jepang. Atas kesepakatan bersama, mereka menyelesaikan pembayaran dengan cara Importir A membayar kepada eksportir C yang sama-sama tinggal di Indonesia. Sementara eksportir B menerima pembayaran dari importir D yang sama-sama tinggal di Jepang. Dengan demikian, utang-piutang mereka UHODWLIOHELKPXGDKGLVHOHVDLNDQNDUHQDEHUNDLWDQGHQJDQSLKDNSLKDN\DQJ masih berada dalam satu negara.

d. Hambatan Perdagangan Internasional

Kegiatan perdagangan internasional pada praktiknya tidak selalu berjalan lancar. Pasti ada beberapa hambatan yang memengaruhi kegiatan tersebut. Beberapa hambatan dalam perdagangan internasional, yaitu sebagai berikut.

1. Perbedaan nilai mata uang

Adanya perbedaan nilai mata uang antara negara eksportir dan negara importir membuat transaksi tidak dapat dilakukan secara cepat karena perlu ada penyesuaian alat pembayaran yang digunakan.

2. Pemberlakuan Kebijakan Perdagangan oleh Pemerintah

Pemberlakuan kebijakan perdagangan oleh pemerintah suatu negara dapat menghambat kegiatan perdagangan internasional. Misalnya, kebijakan larangan impor produk tertentu atau pengenaan bea masuk yang tinggi. Pemberlakuan kebijakan perdagangan tersebut bertujuan melindungi produk dalam negeri suatu negara. 174 SMPMTs Kelas IX Sumber: http:cdn.klimg.com Gambar 3.19 Mobil mewah termasuk produk yang terkena bea masuk tinggi.

3. Kebijakan Lembaga Ekonomi Internasional yang Mementingkan Negara Anggotanya

Lembaga-lembaga ekonomi internasional didirikan untuk melindungi kepentingan dan memberikan keuntungan bagi negara-negara anggota. +DO LQL GDSDW PHQMDGL SHQJKDPEDW EDJL QHJDUD ODLQ \DQJ WLGDN WHUPDVXN anggota lembaga ekonomi tersebut. Misalnya, lembaga ekonomi ASEAN PHPEHUODNXNDQ WDULI LPSRU UHQGDK EDJL QHJDUD VHVDPD DQJJRWD 61 GDSXQ XQWXN QHJDUDQHJDUD \DQJ EXNDQ DQJJRWD61 GLNHQDNDQ WDULI impor yang tinggi.

4. .RQÀLNGDQ3HSHUDQJDQ

.RQÀLNDWDXSHUDQJ\DQJWHUMDGLGLVXDWXQHJDUDPHPEXDWNHDGDDQPHQMDGL tidak aman. Keadaan ini membuat perdagangan internasional khususnya bagi QHJDUD\DQJVHGDQJPHQJDODPLNRQÀLNDWDXSHUDQJVXOLWGLODNXNDQ

e. Kebijakan Perdagangan Internasional

Seiring dengan perkembangan perdagangan internasional, negara akan mengalami keadaan yang kurang menguntungkan bagi perekonomian dalam negeri disebabkan kurang mampu bersaing dengan negara lain. Oleh karena itu, negara perlu mengeluarkan kebijakan untuk melindungi perekonomian negara. Kebijakan-kebijakan tersebut antara lain sebagai berikut. 175 Ilmu Pengetahuan Sosial

1. Penetapan Tariff

Tariff adalah pajak yang dikenakan atas barang-barang yang melewati batas suatu negara. Tujuan diadakannya tariff adalah untuk mengisi kas negara, dan melindungi industri dalam negeri. Jenis-jenis tariff di antaranya terdiri atas tariff ekspor, tariff transito, dan tariff LPSRU7DULIHNVSRUGLNHQDNDQWHUKDGDSEDUDQJ\DQJGLHNVSRUNHQHJDUD lain. Tariff transito dikenakan terhadap barang yang melintasi wilayah suatu negara dengan ketentuan barang tersebut tujuan akhirnya adalah negara lain. Tariff impor dikenakan terhadap barang-barang yang diimpor dari negara lain.

2. Kuota Impor

Kuota impor merupakan suatu kebijakan untuk membatasi jumlah barang impor yang masuk ke dalam negeri. Dibatasinya jumlah produk impor mengakibatkan harga barang impor tetap mahal dan produk dalam negeri dapat bersaing dan laku di pasaran.

3. Larangan Ekspor dan Impor