Nilai Pendidikan Moral Nilai Pendidikan dalam Cerita

commit to user 41 dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Esa, berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, sehat jasmani dan rohani, berkepribadian yang mantap dan mandiri, serta memiliki tanggung jawab kemasyarakata Dalam tujuan pendidikan Nasional di atas dapat diketahui bahwa wujud pendidikan Nasional di Indonesia adalah anak didik dan sebagai hasil proses pendidikan tersebut mempunyai ciri ciri: bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mempunyai kepribadian yang mantap dan mandiri, memiliki pengetahuan dan keterampilan, sehat jasmani dan rohani serta memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

c. Nilai Pendidikan Moral

Moral berasal dari bahasa latin mora lis-mos adat, istiadat, kebiasaan, cara, tingkah laku, kelakuan Loren Bagus, 2005: 672. Pengertian moral secara umum mengacu pada pengertian ajaran tentang baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban dan sebagai; akhlak; budi pekerti; susila Depdikbud, 2005: 754. Moral dalam karya sastra biasanya mencerminkan pandangannya tentang nilai nilai kebenaran, dan hal itulah yang ingin disampaikan kepada pembaca. Moral dalam cerita biasanya dimaksudkan sebagai suatu sarana yang berhubungan dengan ajaran moral tertentu yang bersifat praktis, yang dapat diambil melalui cerita yang disampaikan kepada pembaca. Nilai commit to user 42 moral merupakan petunjuk yang sengaja diberikan oleh pengarang tentang berbagai hal yang berhubungan dengan masalah kehidupan seperti sikap, tingkah laku, dan sopan-santun pergaulan. Nilai moral bersifat praktis sebab petunjuk itu dapat ditampilkan atau ditemukan modelnya dalam karya nyata, sebagaimana model yang ditampilkan dalam cerita itu lewat sikap dan tingkah laku tokoh tokohnya Kenny dalam Burhan Nurgiyantoro, 2009: 321. Menurut Burhan Nurgiyantoro 2009: 323 jenis ajaran moral dalam karya sastra mencakup masalah yang bisa dikaitkan bersifat tak terbatas. Secara garis besar dibedakan menjadi tiga macam yaitu: 1 Moral yang mencakup hubungan manusia dengan Tuhan, 2 Moral yang mencakup hubungan manusia dengan manusia lain dalam lingkup sosial termasuk dalam hubungan dengan lingkungan alam, dan 3 Moral yang mencakup hubungan manusia dengan dirinya sendiri. Setiap karya kesusastraan selalu mengandung nilai nilai yang luhur, sehingga dapat mengantarkan jiwa orang orang terbaik dari setiap generasi. Nilai merupakan unsur penting dalam kehidupan manusia. Manusia dalam kehidupannya tidak dapat dipisahkan dengan nilai nilai. Karya sastra menawarkan model yang beraneka ragam sifatnya yaitu baik maupun buruk. Hal ini bukan berarti pengarang ingin pembaca meniru perilaku yang buruk tersebut. Hal ini seperti diungkapkan Budi Darma 1984: 42 bahwa seorang pengarang dalam menyampaikan nilai- nilai secara tidak langsung. Dapat dikatakan bahwa pengarang tidak selalu commit to user 43 menceritakan kehidupan yang baik, hal ini agar tidak menimbulkan kejenuhan dan memberi kesan menggurui dan juga untuk kepentingan keindahan. Edgar V. Roberts 2003: 256 berpendapat The concern in mora l is not only to discover meaning but a lso to determine whether work of litera ture are both true or significant. Hubungan dalam moral tidak hanya untuk menemukan makna tetapi juga untuk mendeterminasikan apakah pekerjaan sastra keduanya adalah benar dan berpengaruh . Dalam karya sastra pengarang menampilkan model yang sarat dengan nilai nilai kehidupan. Sapardi Djoko Damono 1984: 5 menyebutkan bahwa karya sastra yang bisa bertahan lama pada hakikatnya adalah suatu moral, baik hubungannya dengan orang-seorang maupun dalam hubungannya dengan kebudayaan sumbernya. Cerita wayang adalah salah satu karya sastra yang di dalamnya terkandung nilai nilai pendidikan. Hal ini seperti diungkapkan Junaedi 1994: 97 sebuah karya sastra betapapun sederhananya senantiasa memuat dua hal yaitu keindahan dan kenikmatan, suatu ide, gagasan dan ajaran.

d. Nilai Kepemimpinan