Nilai Kepemimpinan Nilai Etika

commit to user 43 menceritakan kehidupan yang baik, hal ini agar tidak menimbulkan kejenuhan dan memberi kesan menggurui dan juga untuk kepentingan keindahan. Edgar V. Roberts 2003: 256 berpendapat The concern in mora l is not only to discover meaning but a lso to determine whether work of litera ture are both true or significant. Hubungan dalam moral tidak hanya untuk menemukan makna tetapi juga untuk mendeterminasikan apakah pekerjaan sastra keduanya adalah benar dan berpengaruh . Dalam karya sastra pengarang menampilkan model yang sarat dengan nilai nilai kehidupan. Sapardi Djoko Damono 1984: 5 menyebutkan bahwa karya sastra yang bisa bertahan lama pada hakikatnya adalah suatu moral, baik hubungannya dengan orang-seorang maupun dalam hubungannya dengan kebudayaan sumbernya. Cerita wayang adalah salah satu karya sastra yang di dalamnya terkandung nilai nilai pendidikan. Hal ini seperti diungkapkan Junaedi 1994: 97 sebuah karya sastra betapapun sederhananya senantiasa memuat dua hal yaitu keindahan dan kenikmatan, suatu ide, gagasan dan ajaran.

d. Nilai Kepemimpinan

Imam Sutardjo 2006: 108 menyatakan bahwa setiap manusia adalah pemimpin, utamanya dalam memimpin diri sendiri. Maka dari itu pemimpin amat menentukan keberhasilan kinerja yang dilakukan, apalagi menjadi pemimpin bangsa dan negara. Seorang pemimpin hendaknya commit to user 44 selalu memikirkan nasib rakyat, ketentraman, keagamaan, dan kejayaan bangsa. Pemimpin harus ing nga rsa sung tula dha, ing ma dya mangun ka rsa , tut wuri ha ndayani. Kepemimpinan berkaitan dengan pemimpin, yang pada hakikatnya adalah seseorang yang mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang lain di dalam pekerjaannya dengan menggunakan kekuasaan. Dan kekuasaan merupakan kemampuan untuk mengarahkan dan mempengaruhi bawahan sehubungan dengan berbagai tugas yang harus dilaksanakan Nanang Fattah dalam Imam Sutardjo, 2006: 114.

e. Nilai Etika

Etika adalah keseluruhan norma dan penilaian yang dipergunakan oleh masyarakat yang bersangkutan untuk mengetahui bagaimana manusia seharusnya menjalankan kehidupannya Frans Magnis Suseno, 2001: 6. Etika merupakan konvensi masyarakat yang menyaran pada sikap dan tindakan seseorang, menyangkut pantas atau kurang pantas, benar atau kurang benar, tentang sikap atau tindakan individu yang bersangkutan. Etika bukan sumber tambahan bagi ajaran moral, melainkan suatu filsafat atau pemikiran kritis dan mendasar tentang ajaran-ajaran dan pandangan-pandangan moral. Etika merupakan sebuah ilmu, bukan ajaran. Etika dan moral tidak berada pada tingkat yang sama. Yang mengatakan bahwa kita harus hidup bukan etika, melainkan ajaran moral. Etika menjelaskan mengapa kita harus mengikuti ajaran moral tertentu, atau commit to user 45 bagaimana kita dapat mengambil sikap yang bertanggung jawab terhadap berbagai ajaran moral Sudirman Tebba, 2007:12. Dari kedua pengertian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa etika adalah sebuah ilmu atau nilai tentang baik dan buruk, benar dan salah yang ada dalam diri manusia yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

f. Nilai Sosial