58
BAB V HASIL PENELITIAN
Pada bab ini akan memaparkan secara lengkap hasil penelitian tentang pengaruh range of motion ROM terhadap kekuatan otot pada lansia bedrest di
PSTW Budhi Mulia 03 Margaguna Jakarta Selatan. Penelitian ini dilakukan pada lansia bedrest dengan tindakan latihan range of motion ROM. Waktu penelitian ini
dilakukan pada hari minggu tanggal 8 Mei 2016 sampai dengan 15 Mei 2016. Penelitian dilakukan selama 8 hari dan dilakukan setiap pagi dan sore selama 8 hari
berturut-turut. Pagi dilakukan pada jam 09.00 sampai dengan 10.00 dan sore dilakukan pada jam 16.00-17.00 WIB.
5.1 Analisa Univariat 1.
Karakteristik responden
Analisa univariat bertujuan untuk mendeskripsikan menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang diteliti. Hasil penelitian yang
dilakukan menggunakan analisis univariat dalam penelitian ini adalah karakteristik responden yang meliputi usia dan jenis kelamin. Penjelasan hasil
penelitian sebagai berikut :
1. Karakteristik Responden berdasarkan Usia Data karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel 5.1.
Tabel 5.1 Gambaran karakteristik responden berdasarkan usia
Kelompok Usia
Mean 95CI
SD Min-Maks
Intervensi 2.17
1.92-2.41 .389
2-3 Total
2.17 1.92-2.41
.389 2-3
Dari table 5.1 rata-rata usia responden pada kelompok intervensi adalah 2.17 tahun SD .389 tahun.
Tabel 5.2 Gambaran karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
Jenis kelamin Jumlah
Presntase
Perempuan 12
100 Laki-laki
Dari table 5.2 didapatkan jenis kelamin responden semuanya berjenis kelamin perempuan sebanyak 12 orang sebesar 100.
2. Gambaran Rata-rata kekuatan otot lansia bedrest sebelum dan sesudah dilakukan ROM
Gambaran rata-rata kekuatan otot lansia bedrest sebelum dan sesudah dilakukan intervensi pada ekstremitas atas dan bawah dapat dilihat dalam
table berikut.
Tabel 5.3 Gambaran Rata-rata Kekuatan Otot Lansia
Bedrest Sebelum Dan Setelah Dilakukan ROM di PSTW Margaguna 3 Jakarta Selatan Tahun 2016
Ekstremitas Waktu
Mean Standar
Deviasi SD 95 Confidence Interval Min-Maks
N
Lower Upper
Atas Sebelum
intervensi 3.75
1.138 3.03
4.47 2-5
12 Sesudah
intervensi 4.67
0.492 4.35
4.98 4-5
Bawah Sebelum
intervensi 3.58
0.996 2.95
4.22 2-5
Sesudah intervensi
4.42 0.793
3.91 4.92
3-5
Pada table 5.3 rata-rata kekuatan otot lansia bedrest pada ekstremitas atas saat pre-test adalah 3.75 dengan nilai minimum 2-5 dan maksimum 5.
Nilai standar deviasi adalah 1.138. Hasil 95 Confidence Interval ekstremitas atas sebelum intervensi Lower 3.03, Upper 4.47, sedangkan ekstremitas
bawah sebelum intervensi Lower 2.95, Upper 4.22. Sedangkan saat post-test rata-rata meningkat menjadi 4.67 dengan nilai minimum 4 dan maksimum 5.
Nilai standar deviasi adalah 0.492. dan hasil 95 Confidence Interval ekstremitas atas sesudah intrvensi Lower 4.35, Upper 4.98 sedangkan
ekstremitas bawah sesudah intervensi Lower Lower 3.91, Upper 4.92.
5.2 Analisis Bivariat
Analisa bivariat dilakukan bertujuan untuk menguji hipotesis penelitian yaitu apakah range of motion ROM mempengaruhi kekuatan otot pada lansia
bedrest di PSTW Margaguna Jakarta Selatan.pengujian hipotesis dilakukan dengan menguji perbedaan kekuatan otot sebelum dan sesudah dilakukan
intervensi pada lansia bedrest. Untuk penghitungan statistic beda rerata skor kekuatan otot pada kelompok intervensi menggunakan uji paired t-test.
Arikunto, 2010. Uji statistik pada kedua penghitungan tersebut dilakukan dengan tingkat kemaknaan 95 alpha 0.05.
1. Uji Normalitas Normalitas hasil kekuatan otot responden sebelum intervensi ROM
dapat dilihat dalam table berikut.
Tabel 5.4 Distribusi Hasil Normalitas Kekuatan Otot pada Lansia Bedrest Sebelum
Dilakukan Intervensi ROM di PSTW Margaguna 3 Jakarta Selatan Tahun 2016 Variabel
N Shapiro-Wilk
Df
Sig. Pre-tangan
12 12
0.064 Pre-kaki
12 12
0.137
Sebelum dilakukan analisis bivariat dilakukan uji normalitas terlebih dahulu terhadap data yang ada. Uji normalitas yang digunakan adalah
Shapiro-Wilk. Hasil uji normalitas diperoleh nilai signifikan kekuatan otot sebelum intervensi ROM pada ekstremtas atas adalah 0.064 sedangkan
sebelum intervensi ROM ekstremitas bawah adalah 0.137., dan menunjukkan data sebelum intervensi ROM ekstremitas atas dan ekstremitas bawah
terdistribusi normal
p0.05 sehingga
pengujian hipotesis
dapat menggunakan uji t berpasangan Paired t-test.
2. Perbedaan rata-rata nilai kekuatan otot pada lansia bedrest di PSTW Margaguna 3 Jakarta Selatan sebelum dan sesudah dilakukan intervensi
dengan ROM. Hasil analisa data perbedaan nilai kekuatan otot sebelum dan sesudah
dengan dilakukan ROM menggunakan paired t-test dapat dilihat dalam table dibawah ini.
Tabel 5.5 Distribusi Perbedaan Rata-rata Kekuatan Otot Pada Lansia Bedrest Sebelum
dan Sesudah Dilakukan Intervensi ROM di PSTW Margaguna 3 Jakarta Selatan Tahun 2016
Variabel Intervensi
N Mean Standar
deviasi SD
Paired Differences Sig.
2- tailed
Mean Standar
deviasi SD
Kekuatan Otot Pre Tangan
12 3.75
1.138 -0.917
0.793 0.002
Post Tangan
4.67 0.492
Pre Kaki 12
3.58 0.996
-0.833 0.389
0.000 Post Kaki
4.42 0.793
Tabel diatas menunjukkan bahwa rata-rata kekuatan otot pada lansia bedrest sebelum intervensi ROM pada ekstremitas atas adalah 3.75 dengan
standar deviasi SD 1.138, sedangkan setelah intervensi ROM pada ekstremitas atas adalah 4.67 dengan standar deviasi SD 0.492. rata-rata
perbedaan nilai kekuatan otot pada lansia bedrest di PSTW Margaguna 3 Jakarta Selatan antara sebelum dan sesudah intervensi ROM adalah -0.917.
dengan standar deviasi 0.793.hasil uji statistik nilai sig 2-tailed adalah 0.002.
Rata-rata kekuatan otot pada lansia bedrest sebelum intervensi ROM pada ekstremitas bawah adalah 3.58 dengan standar deviasi 0.996 sedangkan
setelah intervensi pada ekstremitas bawah kekuatan otot adalah 4.42 sedangkan standar deviasi 0.793. Rata-rata perbedaan nilai kekuatan otot
antara sebelum dan sesudah intervensi ROM adalah -8.33. dengan standar deviasi 0.389. hasil uji statistic nilai sig 2-tailed adalah 0.000.
Hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nilai kekuatan otot pada lansia bedrest antara sebelum dan sesudah intervensi
ROM.
64
BAB VI PEMBAHASAN