47
BAB IV METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain Pra Experiment dengan metode One Group pretest-posttest design, yaitu
mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan satu kelompok subjek. Kelompok subjek diobservasi sebelum dilakukan
intervensi, kemudian diobservasi lagi setelah intervensi Nursallam, 2008. Rancangan ini digambarkan sebagai berikut:
Bagan 4.1 Desain Penelitian
Prosedur : i. T
1
pretest pada kelompok perlakuan ii. X, treatment yang diberikan pada kekuatan otot lansia untuk jangka waktu
tertentu. iii. T
2
post test setelah perlakuan T
1
Pretest X Intervensi
T
2
Posttest
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Paenelitian Penelitian dilakukan di Panti Sosial Tresna Werdha Budhi Mulia 03
Margaguna Jakarta Selatan. Alasan pemilihan tempat penelitian di PSTW Margaguna Jakarta Selatan adalah karena belum pernah diadakan
penelitian yang sama dan banyak lansia yang mengalami bedrest di PSTW Budi Mulia 03 Margaguna Jakarta Selatan.
2. Waktu Penelitian Penelitian mulai dilaksanakan pada bulan April dan Juni 2016.
Dimulai dari penapisan screening, pengambilan data sampai dengan penyusunan hasil.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Populasi adalah sekelompok objeksubjek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti Sugiyono, 2007 dalam Saepul, 2014. Populasi dalam penelitian ini adalah semua lansia
yang ada di Panti Sosial Tresna werdha PSTW Budhi Mulia 03 Margaguna Jakarta Selatan yang berjumlah 240 lansia binaan.
2. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti Arikunto,
2010. Pada penelitian ini kriteria sampel meliputi kriteria inklusi dan eklusi, kriteria tersebut menentukan dapat atau tidaknya sampel tersebut
digunakan Hidayat, 2010. Pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan cara purposive sampling atau sampel bertujuan yaitu peneliti bisa
menentukan sampel berdasarkan tujuan tertentu. Besar sampel pada penelitian eksperimental menurut Gay adalah minimal 15 subyek
perkelempok Umar,1997. Sampel yang dijadikan responden adalah yang memenuhi kriteria
inklusi. Pada saat screening jumlah lansia yang mengalami bedrest berjumlah 27 lansia namun saat diminta ketersedian menjadi responden 10
lansia menolak sehingga jumlah sampel sebanyak 17 orang. Saat proses pelaksanaan intervensi terdapat 5 orang yang tidak bersedia mengikuti
latihan ROM, sehingga jumlah yang responden dalam penelitian ini berjumlah 12 orang. Kriterian inklusi dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Warga binaan sosial WBS 2. Lansia yang bersedia menjadi responden
3. Lansia dengan skor barthel index 0-4 4. Lansia yang dapat berkomunikasi dengan baik
5. Lansia yang menetap di PSTW Budi Mulia 03
D. Instrumen Pengumpulan Data