10
2. Modul
Menurut Daryanto 2013: 9 modul merupakan salah satu bentuk bahan ajar yang dikemas secara utuh dan sistematis, di dalamnya
memuat seperangkat pengalaman belajar yang terencana dan didesain untuk membantu peserta didik menguasai tujuan belajar yang spesifik.
Modul minimal memuat tujuan pembelajaran, materisubstansi belajar dan evaluasi. Modul berfungsi sebagai sarana belajar yang bersifat
mandiri, sehingga peserta didik dapat belajar secara mandiri sesuai dengan kecepatan masing-masing. Sedangkan menurut Vembriarto
1985: 20 modul adalah suatu unit program belajar mengajar yang terkecil yang secara terperinci menegaskan tujuan, topik, pokok-pokok
materi, peranan guru, alat-alat dan sumber belajar, kegiatan belajar, lembar kerja dan program evaluasi.
Menurut Sukiman 2012: 131 istilah modul dipinjam dari dunia teknologi. Modul adalah alat ukur yang lengkap. Modul adalah kesatuan
program yang dapat mengukur tujuan. Modul dapat dipandang sebagai paket program yang disusun dalam bentuk satuan tertentu guna
keperluan belajar. Pada kenyataannya, modul merupakan jenis kesatuan kegiatan belajar yang terencana, dirancang untuk membantu para
peserta didik secara individual dalam mencapai tujuan-tujuan belajarnya. Sedangkan menurut Cece Wijaya, dkk. 1992: 96 dalam Sukiman 2012:
131-132 modul sebagai jenis satuan kegiatan belajar yang terencana, didesain guna membantu siswa menyelesaikan tujuan-tujuan tertentu.
11 Menurut Abdul Majid 2006:176 modul adalah buku yang ditulis
dengan tujuan agar peserta didik dapat belajar secara mandiri tanpa atau dengan bimbingan guru, sehingga modul berisi paling tidak tentang
segala komponen dasar bahan ajar yang telah disebutkan sebelumnya. Sebuah modul akan bermakna kalau peserta didik dapat dengan mudah
menggunakannya. Pembelajaran dengan modul memungkinkan seorang peserta didik yang memiliki kecepatan tinggi dalam belajar akan cepat
menyelesaikan satu atau lebih kompetensi dasar dibandingkan dengan peserta didik lainnya. Dengan demikian modul harus menggambarkan
kompetensi dasar yang akan dicapai oleh peserta didik, disajikan dengan menggunakan bahasa yang baik, menarik, dilengkapi dengan ilustrasi.
Menurut Direktorat Tenaga Kependidikan tahun 2008 modul merupakan bahan ajar cetak yang dirancang untuk dapat dipelajarai
secara mandiri oleh peserta pembelajaran. Modul disebut juga media untuk belajar mandiri karena di dalamnya telah dilengkapi petunjuk untuk
belajar sendiri. Artinya, pembaca dapat melakukan kegiatan belajar mengajar tanpa kehadiran pengajar secara langsung. Bahasa, pola dan
sifat kelengkapan lainnya yang terdapat dalam modul ini diatur sehingga seolah-olah meruapakan bahasa pengajar atau bahasa guru yang
sedang memberikan pengajaran kepada murid-muridnya. Maka dari itulah, media ini sering disebut bahan instruksional mandiri. Pengajar
tidak secara langsung memberi pelajaran atau mengajarkan sesuatu kepada para murid-muridnya dengan tatap muka, tetapi cukup dengan
modul-modul ini.