Kompetensi Sosial Hakikat Kompetensi Guru

19

d. Kompetensi Sosial

Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat 3 butir d yang dikutip oleh E. Mulyasa 2013: 173 dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tuawali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Guru adalah makhluk sosial, yang dalam kehidupannya tidak bisa lepas dari kehidupan sosial masyarakat dan lingkungannya. Oleh karena itu, guru dituntut untuk memiliki kompetensi sosial yang memadai, terutama dalam kaitannya dengan pendidikan, yang tidak terbatas pada pembelajaran disekolah tetapi juga pada pendidikan yang terjadi dan berlangsung dimasyarakat. Menurut Nurfuadi 2012 : 91, guru sebagian dari masyarakat merupakan salah satu pribadi yang mendapatkan perhatian khusus di masyarakat. Peranan dan segala tingkah laku yang dilakukan guru senantiasa dipantau oleh masyarakat. Sehingga kompetensi sosial harus dimiliki guru yang dimana guru dimata masyarakat merupakan panutan dan panutan yang perlu dicontoh dan merupakan suri tauladan dalam kehidupan sehari-hari. Pendapat lain yang hampir sama adalah pendapat dari Janawi 2012 : 135, kompetensi sosial dirinci menjadi beberapa 20 indikator, yaitu : bersikap inklusif dan bertindak objektif, beradaptasi dengan lingkungan tempat bertugas dan dengan lingkungan masyarakat, berkomunikasi secara efektif, empatik dan santun dengan komunitas profesi sendiri maupun orang lain, secara lisan dan tulisan atau bentuk lain, serta berkomunikasi secara empatik dan santun dengan masyarakat luas. Kompetensi sosial menurut Usman 2000 sangat perlu dan harus dimiliki seorang guru. Sebab, bagaimanapun juga ketika proses pendidikan berlangsung dampaknya akan dirasakan bukan saja oleh siswa itu sendiri, melainkan juga oleh masyarakat yang menerima dan memakai lulusannya Jamil Suprihatin, 2016:112. Menurut Dwi Siswoyo, dkk. 2013: 119, kompetensi sosial adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh pendidik di sekolah untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama guru, orangtuawali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Kompetensi ini diukur dengan portofolio kegiatan, prestasi dan keterlibatan dalam berbagai aktivitas. Dwi Siswoyo, dkk 2013:120, menggambarkan skema empat kompetensi yaitu pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial beserta deskripsinya yang harus dimiliki oleh seorang pendidik di sekolah formal atau oleh guru sebagai berikut: 21 Tabel 2. Profil Kompetensi yang dimiliki Pendidik Di Lingkungan Pendidikan Formal Kompetensi Pedagogik  Penguasaan ilmu pendidikan  Pemahaman dan pengembangan potensi peserta didik  Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran  Sistem evaluasi pembelajaran Kompetensi Kepribadian  Kemantapan pribadi dan akhlak mulia  Kedewasaan dan kearifan  Keteladanan dan kewibawaan Kompetensi Profesional  Penguasaan materi keilmuan  Penguasaan kurikulum dan silabus sekolah  Metode khusus pembelajaran bidang studi  Wawasan etika dan pengembangan profesi Kompetensi Sosial  Kemampuan berkomunikasi dan computer  Pengetahuan umum Sumber : Dwi Siswoyo, dkk 2013 : 120 Seorang guru khususnya guru pendidikan jasmani harus mempunyai kompetensi dalam mengajar. Karena kompetensi merupakan suatu pegangan bagi guru dalam mengajar. Guru yang tidak mempunyai kompetensi atau kurang memiliki kompetensi kompetensi rendah informasi atau pengetahuan yang dimiliki guru kurang banyak luas, sehingga guru akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan pembelajaran, terutama guru penjas akan kesulitan jika memberi contoh gerakan dan menjawab atau tanya jawab dengan siswa yang aktif.

3. Mahasiswa Program Studi PJKR FIK UNY angkatan 2013

Dokumen yang terkait

Persepsi mahasiswa terhadap program pendidikan profesi guru ditinjau dari jenis kelamin, program studi dan prestasi belajar akademik : studi kasus mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 5 189

PERBEDAAN ASPIRASI KARIR MAHASISWA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DITINJAU DARI WELLNESS.

20 76 251

MINAT MAHASISWA PJKR 2010 TERHADAP OLAHRAGA PILIHAN TENIS MEJA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA.

0 0 80

PRESTASI BELAJAR MAHASISWA BIDIKMISI ANGKATAN 2011 FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA.

0 0 130

rps persiapan profesi guru pendidikan jasmani

1 17 7

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI MENGGUNAKAN JASA PERPUSTAKAAN FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2015.

0 0 123

KEMAMPUAN SOFT SKILLS MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PENDIDIKAN JASMANI ANGKATAN TAHUN 2011 FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA.

0 3 177

SOFT SKILLS MAHASISWA PRODI PJKR BERSUBSIDI FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA ANGKATAN TAHUN 2010.

0 1 96

PENGARUH MINAT PROFESI GURU DAN SIKAP KEGURUAN TERHADAP KESIAPAN MENGAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN ANGKATAN 2010 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA.

0 0 157

Profil Tingkat Kesegaran Jasmani Karyawan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang - Universitas Negeri Padang Repository

0 0 15