Rumusan Masalah Pertanyaan Penelitian Ruang Lingkup Penelitian

lebih tinggi mengidap kanker serviks. Hal ini disebabkan akibat perlukaan jalan lahir akibat melahirkan yang terlalu sering memudahkan infeksi HPV. Pada variabel penggunaan kontrasepsi hormonal, responden yang menggunakan kontrasepsi hormonal berupa pil akan meningkatkan risiko mengidap kanker serviks menjadi 2,5 kali lebih tinggi. Hal ini disebabkan kontrasepsi hormonal dapat menurunkan kekebalan alami tubuh dan mengganggu penyerapan asam folat. Penelitian ini akan menggali hubungan antara umur, umur pertama kali berhubungan seksual, paritas, riwayat IMS dan penggunaan kontrasepsi hormonal terhadap kejadian lesi prakanker serviks yang akan dilaksanakan di Klinik Kespro Yayasan Rama Sesana. Klinik ini merupakan sebuah klinik kesehatan yang terletak di lantai empat Pasar Badung dan Pasar Intaran Sanur. Klinik ini memberikan pelayanan reproduksi seperti pencegahan HIVAIDS, pemeriksaan kehamilan, keluarga berencana, deteksi kanker dan konseling kesehatan reproduksi kepada para wanita. Tindakan pap smear dilakukan pada wanita yang bersedia terutama mereka yang bekerja sebagai pedagang dan buruh tukang suun. Di klinik ini juga belum pernah dilakukan penelitan mengenai faktor risiko lesi prakanker serviks berdasarkan hasil pap smear yang ada. Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti faktor risiko lesi prakanker serviks berdasarkan hasil pap smear di Klinik Kespro Yayasan Rama sesana periodetahun 2013-2015.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, rumusan masalah pada penelitian ini adalah faktor apa saja yang berisiko terhadap kejadian lesi prakanker serviks berdasarkan hasil pap smear di Klinik Kespro Yayasan Rama Sesana Periode 2013-2015.

1.3 Pertanyaan Penelitian

Apakah umur, umur pertama kali berhubungan seksual, paritas, riwayat IMS dan kontrasepsi hormonal berpengaruh terhadap peningkatan kejadian lesi prakanker serviks berdasarkan hasil pap smear di Klinik Kespro Yayasan Rama Sesana Periode 2013-2015?

1.4 Tujuan Penelitian

1.4.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui faktor risiko lesi prakanker serviks berdasarkan hasil pap smear di Klinik Kespro Yayasan Rama Sesana sejak tahun 2013-2015? 1.4.2 Tujuan Khusus 1. Untuk mengetahui hubungan antara umur responden dengan kejadian lesi prakanker serviks berdasarkan hasil pap smear di Klinik Kespro Yayasan Rama Sesana sejak tahun 2013-2015? 2. Untuk mengetahui hubungan antara umur pertama kali berhubungan seksual dengan kejadian lesi prakanker serviks di Klinik Kespro Yayasan Rama Sesana sejak tahun 2013-2015? 3. Untuk mengetahui hubungan antara paritas dengan kejadian lesi prakanker serviks berdasarkan hasil pap smear di Klinik Kespro Yayasan Rama Sesana sejak tahun 2013-2015? 4. Untuk mengetahui hubungan antara riwayat IMS dengan kejadian lesi prakanker serviks berdasarkan hasil pap smear di Klinik Kespro Yayasan Rama Sesana sejak tahun 2013-2015? 5. Untuk mengetahui hubungan antara penggunaan kontrasepsi hormonal dengan kejadian lesi prakanker serviks berdasarkan hasil pap smear di Klinik Kespro Yayasan Rama Sesana sejak tahun 2013-2015?

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat praktis

1. Untuk Tenaga Kesehatan Sebagai bahan masukan terhadap petugas kesehatan terutama tenaga kesehatan yang melaksanakan tindakan skrining berupa pap smear di Klinik Kespro Yayasan Rama Sesana. 2. Untuk Masyarakat Sebagai informasi kepada para masyarakat mengenai faktor risiko yang berpengaruh terhadap kejadian lesi prakanker serviks serta pentingnya melakukan tindakan skrining berupa pap smear . 1.5.2 Manfaat Teoritis 1. Bagi peneliti yaitu menambah wawasan dan pengalaman dalam menerapkan ilmu yang diperoleh tentang faktor risiko yang mempengaruhi lesi prakanker serviks berdasarkan hasil pap smear di Klinik Kespro Yayasan Rama Sesana. 2. Data yang diperoleh dapat dipergunakan sebagai informasi awal untuk penelitian selanjutnya dengan analisis yang lebih mendalam.

1.6 Ruang Lingkup Penelitian

Adapun ruang lingkup penelitian ini ialah epidemiologi penyakit infeksi yaitu tentang faktor risiko yang mempengaruhi lesi prakanker serviks berdasarkan hasil pap smear di Klinik Kespro Yayasan Rama Sesana. BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Lesi Prakanker

2.1.1 Pengertian

Lesi prakanker serviks atau disebut juga lesi intraepitel serviks cervical intraepithelial neoplasia merupakan awal dari perubahan menuju karsinoma serviks uterus. Diawali dengan CIN I yang secara klasik dinyatakan dapat berkembang menjadi CIN II dan kemudian menjadi CIN III lalu berkembang menjadi karsinoma serviks Andrijono,2010. Lesi prakanker serviks merupakan suatu kondisi dimana terjadi perubahan sel- sel leher rahim ke arah abnormal namun tidak terdapat keganasan. Menurut Andrijono 2010, perubahan abnormal pada serviks merupakan langkah awal dari serangkaian proses perubahan yang berjalan lambat, yang beberapa tahun kemudian dapat menimbulkan kanker serviks. Karena itulah, beberapa perubahan abnormal serviks merupakan keadaan prakanker yang bisa berubah menjadi kanker. Tabel 2.1. Perjalanan Lesi Prakanker Serviks Regresi Persisten Progres ke CIN III Progres ke karsinoma LSIL CIN I 57 32 11 1 HSIL CIN II 43 35 22 5 HSILCIN III 32 56 - 12 6

2.1.2 Tahap-Tahap Cervical Intraepithelial Neoplasia

Saat ini telah digunakan istilah yang berbeda untuk perubahan abnormal pada sel-sel dipermukaan serviks, salah satu diantaranya adalah lesi skuamosa intraepitel. Secara histopatologi karsinoma serviks terdiri dari 2 jenis, yaitu: jenis karsinoma epidermoid 95 dan jenis adenokarsinoma 5. Proses perubahan sel kolumner endoserviks menjadi sel skuamosa ektoserviks terjadi secara fisiologik pada setiap wanita yang disebut sebagai proses metaplasia. Karena adanya faktor-faktor risiko yang bertindak sebagai zat karsinogen, proses metaplasia fisiologis ini dapat berubah menjadi displasia yang bersifat patologis. Proses inilah yang kemudian disebut lesi prakanker serviks atau cervical intraepithelial neoplasia CIN atau neoplasia intraepithelial serviks NIS Bobak,2005. Perubahan pada sel ini kemudian dibagi menjadi 2 kelompok: 1. Lesi tingkat rendah Merupakan perubahan dini pada ukuran, bentuk dan jumlah sel yang membentuk permukaan serviks. Beberapa lesi tingkat rendah menghilang dengan sendirinya. Namun yang lainnya tumbuh menjadi lebih besar dan lebih abnormal membentuk lesi tingkat tinggi. Lesi tingkat rendah disebut juga displasia ringan atau neoplasia intraepitel servikal NIS I. Lesi tingkat rendah paling sering ditemukan pada wanita berumur 25-35 tahun, tapi dapat juga terjadi pada semua kelompok umur. 2. Lesi tingkat tinggi