Akurasi Pap Smear Interpretasi Pap Smear

2. ASCUSAGCUSAGUS ASCUS dibagi dalam dua kategori yaitu ASC-US dan ASC-H. Perbedaan kategori ini membedakan penatalaksanaanya. Pada ASC-US karena umumnya CIN I maka pemeriksaan tipe HPV dianjurkan dan pengamatan berulang berkala menjadi standar pelaksanaannya. Sedangkan ASC-H harus dilanjutkan dengan pemeriksaan kolposkopi. 3. Lesi Intraepitel Derajat Rendah LGSIL Fase LGSIL terkadang disebut sebagai displasia ringan LGSIL juga dapat disebut sebagai neoplasia intraepitel servikal CIN-1. 4. Lesi Intraepitel Derajat Berat HGSIL Lesi intraepitel derajat berat merupakan kelainan sel yang memiliki kemungkinan lebih tinggi berkembang menjadi kanker. Pada tingkatan lesi ini terjadi displasia sedang atau berat atau karsinoma in situ. Lesi HGSIL kadang-kadang disebut sebagai CIN-2, CIN-3 atau CIN-23, menunjukkan bahwa sel-sel abnormal menempati sebagian besar lapisan pada lapisan serviks. 5. Karsinoma Sel Skuamosa Karsinoma sel skuamosa adalah jenis kanker non-melanoma yang dimulai dari sel epitel pipih. Jenis kanker ini dapat menyerang lebih dalam ke dalam serviks, jaringan atau organ lain. 6. Adenokarsinoma Adenokarsinoma merupakan kanker yang dimulai dari sel-sel yang melapisi organ internal tertentu dan berbentuk kelenjar. Pilihan utama terapi pada fase ini adalah histerektomi.

2.3 Segitiga Epidemiologi

2.3.1 Host, Agent dan Environment

Menurut Noor 2013, terjadinya suatu penyakit disebabkan karena ketidakseimbangan interaksi antara host, agen dan environment. Pengertian masing- masing komponen adalah sebagai berikut: 1. Agen Agen disebabkan oleh berbagai unsur seperti unsur biologis yang disebabkan oleh mikroorganisme virus, bakteri, jamur, protozoa, dll. Unsur nutrisi disebabkan karena bahan makanan yang tidak memenuhi standar gizi yang ditentukan. Unsur kimiawi disebabkan oleh bahan dari luar tubuh maupun dari dalam tubuh sendiri. Unsur fisika disebabkan oleh panas, benturan, dll. Agen dalam penelitian ini adalah Human Papilloma Virus HPV tipe onkogenik berpotensi menyebabkan kanker. 2. Host Host atau penjamu adalah keadaan manusia yang sedemikian rupa sehingga menjadi faktor risiko untuk terjadinya suatu penyakit. Faktor ini disebabkan oleh faktor intrinsik seperti umur, jenis kelamin, etnik, genetik, status kesehatan, bentuk anatomis tubuh, fungsi fisiologis tubuh, imunitas, riwayat penyakit, kebiasaan hidup. Host kanker serviks pada penelitian ini adalah umur, umur pertama kali berhubungan seksual, paritas dan riwayat penyakit menular seksual. 3. Environment Faktor lingkungan adalah faktor ketiga yang berfungsi sebagai penunjang terjadinya penyakit. Faktor ini datang dari luar atau bisa disebut faktor ekstrinsik. Faktor lingkungan dibagi menjadi lingkungan biologis, lingkungan fisik, dan sosial ekonomi. Lingkungan yang berpengaruh terhadap kejadian lesi prakanker serviks dalam penelitian ini adalah penggunaan kontrasepsi hormonal dan perilaku personal higiene.

2.3.2 Riwayat Alamiah Penyakit Lesi Prakanker Serviks

HOST AGENT ENVIRONMENT Gambar 2.1 Segitiga Epidemiologi Konsep penyebab dan proses terjadinya penyakit dalam epidemiologi