Pars papilaris, bagian yang menonjol ke dalam epidermis, berisi ujung serabut saraf dan pembuluh darah.
Pars retikularis, bagian bawah dermis yang berhubungan dengan subkutan terdiri atas serabut kolagen, elastin, retikulin, dan pada dasar lapisan ini terdapat
cairan asam hialuronat, kondroitin sulfat, dan sel-sel fibroblas.
2.2.1.2.1 Extracellular Matrix
Extracellular Matrix ECM dermis memainkan peran penting dalam dukungan struktural, kekebalan, sirkulasi, dan persepsi sensorik.
ECM membantu mengatur sel dalam jaringan dan mengkoordinasikan fungsi seluler mereka
dengan mengaktifkan jalur sinyal intraselular yang mengontrol pertumbuhan sel, proliferasi, dan ekspresi gen.
ECM mendukung epidermis dan sebagian besar terdiri dari kolagen tipe I fibril, yang disintesis oleh fibroblas. Sebagai protein
struktural yang paling melimpah di dermis, kolagen tipe I memberikan kekuatan dan ketahanan kulit Fisher et al., 2008. Extracellular Matrix diperkuat oleh serat
padat kolagen yang merupakan jaringan stabil dan padat, tertanam dalam cairan proteoglikan konsentrasi tinggi.
Sebuah bukti menunjukkan bahwa interaksi antara sel-sel, seperti fibroblast dan ECM adalah penting untuk fungsi sel. Pada kulit muda yang sehat, fibroblas
dermal melampirkan fibril kolagen melalui transmembran reseptor integrin. Keterlibatan integrin dengan ECM memicu pembentukan kompleks adhesi focal,
yang merupakan pasangan ECM ke sitoskeleton aktin intraseluler. Mesin aktin cytoskeletal menghasilkan kekuatan mekanik yang menentukan bentuk sel, yang
pada gilirannya sangat mempengaruhi fungsi fibroblast Fisher et al., 2008.
Pada penuaan, fibril kolagen dermal menjalani enzyme-catalyzed cleavage. Proses degeneratif ini, mempengaruhi lingkungan mikro mekanik dermis dan
mengganggu proses fibroblast ke ECM, sehingga kekuatan mekanik berkurang. Akibatnya, fibroblas kulit berusia memperlihatkan sitoplasma runtuh dan bentuk
bulat, yang kontras dengan penyebaran bentuk fibroblast pada kulit muda. Jalur sinyal TGF-
β dipengaruhi oleh kekuatan mekanik dan penting untuk fungsi fibroblast dermal. TGF-
β merupakan sitokin multifungsi yang bertindak melalui reseptor kompleks yang terdiri dari tipe I, II, dan III reseptor TGF-
β. TGF-β menginduksi faktor pertumbuhan jaringan ikat CTGF CCN2, mengatur fungsi
fibroblast, termasuk sintesis prokolagen tipe I dan protein ECM lainnya. Fibroblas pada penuaan, penurunan sinyal TGF-
β-mediated dan CTGF CCN2 menyebabkan penurunan produksi kolagen Quan et al., 2013.
Secara klinis, gangguan fungsi fibroblas dan penurunan sintesis kolagen, menyebabkan atrofi, kerutan, dan kerapuhan pada kulit menua. Penelitian
menunjukkan bahwa fungsi fibroblast pada penuaan kulit bisa dirangsang dengan meningkatkan dukungan struktural ECM yaitu mengisi ruang dengan asam
hialuronat, yang merupakan komponen dari matriks ekstraselular dalam semua jaringan. Asam hialuronat terdiri dari rantai disacharide dengan berat molekul
mulai dari 500,000-6,000,000 yang membuat ikatan silang dengan butanadiol diglisidil eter Quan et al., 2013.
Extracellular Matrix terbuat dari: 1.
Kolagen fibrin yaitu tendon dan kartilago. 2.
Glikoprotein yaitu laminin dan fibronektin.
3. Proteoglikan, protein inti, 90 oligosakarida.
4. Hyaluronan yang merupakan polisakarida anionik.
Extracellular Matrix berfungsi sebagai: 1.
Lapisan dasar yang menghubungkan sel epitelialsel endotel. 2.
Jaringan ikat penghubung antar sel. 3.
Sebagai signal ke sel-sel untuk bergerak danatau bertumbuh.
Gambar 2.2 Extracellular Matrix Cummings, 2004
2.2.1.2.2 Kolagen