44
linier berganda dan penelitian yang akan dilakukan menggunakan teknik regresi panel.
C. Kerangka Berpikir
1. Pengaruh Likuiditas terhadap Nilai Perusahaan Likuiditas
menggambarkan kemampuan
perusahaan dalam
menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya. Semakin perusahaan memiliki likuiditas yang tinggi maka perusahaan mampu membayar kewajiban jangka
pendeknya. Sehingga investor tertarik untuk menginvestasikan modal yang dimiliki. Dengan demikian, harga saham akan naik. Hal tersebut dapat
meningkatkan nilai perusahaan. 2. Pengaruh Manajemen Aset terhadap Nilai Perusahaan
Rasio manajemen aset mengukur seberapa efektif perusahaan mengelola asetnya dan menilai kemampuan perusahaan dalam melaksanakan aktivitas
sehari-hari. Dari hasil pengukuran rasio ini akan terlihat apakah perusahaan lebih efisien dan efektif dalam mengelola aset dalam mengelola aset yang
dimilikinya atau mungkin justru sebaliknya. Semakin besar manajemen aset perusahaan maka semakin efisien penggunaan aktiva perusahaan dalam
menunjang kegiatan penjualan. Sehingga menandakan bahwa nilai perusahaan akan meningkat dan akan ada harapan bagi perusahaan untuk mendapatkan
laba yang besar. Dengan demikian hubungan antara manajemen aset dengan nilai perusahaan adalah positif.
45
3. Pengaruh Leverage terhadap Nilai Perusahaan Leverage merupakan suatu gambaran dari kemampuan perusahaan
dalam menggunakan utangnya untuk dapat memperbesar keuntungan dan melunasi utangnya. Sebuah perusahaan dikatakan tidak solvabel apabila total
hutang perusahan lebih besar daripada total aktiva yang dimiliki. Dengan demikian semakin tinggi rasio leverage suatu perusahaan maka akan
menimbulkan risiko kerugian yang besar tetapi juga ada kesempatan mendapat laba yang besar pula. Sebaliknya apabila perusahaan memiliki rasio leverage
lebih rendah tentu mempunyai risiko kerugian yang lebih kecil pula terutama pada saat perekonomian menurun. Hal tersebut akan mempengaruhi tingkat
kepercayaan investor terhadap perusahaan dan akan mempengaruhi nilai perusahaan. Dengan demikian pengaruh leverage terhadap nilai perusahaan
bersifat negatif. 4. Pengaruh Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran pemegang saham apabila perusahaan memiliki kas yang benar-benar bebas yang dapat dibagikan
kepada pemegang saham sebagai dividen. Semakin tinggi nilai kesehatan suatu perusahaan akan memberikan keyakinan kepada pemegang saham untuk
memperoleh pendapatan berupa dividen di masa yang akan datang. Perusahaan yang dapat memberikan dividen tinggi akan mendapatkan nilai kepercayaan
yang tinggi dari para investor karena investor lebih menyukai kepastian mengenai return investasinya dan mengantisipasi risiko ketidakpastian tentang
46
kebangkrutan perusahaan sehingga hal ni tentu dapat meningkatkan nilai perusahaan. Dengan demikian maka kebijakan dividen memiliki pengaruh
positif terhadap nilai perusahaan. Perusahaan Food and
Sumber Pembiyaan Sumber Pembiyaan
Pasar Modal Dividen
Saham
Analisis Teknikal Analisis
Rasio Keuangan
Kebijakan Dividen
Likuiditas Manajemen
Aset Leverage
Nilai Perusahaan Gambar 1. Kerangka Berpikir
Keterangan: : Pengaruh X
1
, X
2
, X
3
, dan X
4
secara parsial terhadap nilai perusahaan
: Pengaruh X
1
, X
2
, X
3
, dan X
4
secara simultan terhadap nilai perusahaan
47
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah dan kajian pustaka yang telah dijelaskan di atas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut: H1 : Kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan pada
perusahaan food and beverages di BEI tahun 2011-2015. H2 : Likuiditas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan pada perusahaan
food and beverages di BEI tahun 2011-2015. H4 : Manajemen aset berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan pada
perusahaan food and beverages di BEI tahun 2011-2015. H4 : Leverage berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan pada perusahaan
food and beverages di BEI tahun 2011-2015. H5 : Likuiditas, manajemen aset, leverage dan kebijakan dividen secara
simultan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan food and beverages di BEI tahun 2011-2015.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti ada atau tidaknya pengaruh kebijakan dividen, likuiditas, manajemen aset, dan leverage terhadap
nilai perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Oleh karena itu, desain penelitian ini termasuk jenis penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang mencari
pengaruh atau hubungan dua variabel atau lebih. Berdasarkan jenis datanya, penelitian ini tergolong penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menggunakan
data berbentuk angka. Penelitian ini menggunakan regresi data panel dengan jumlah sampel 14 perusahaan food and beverages pada batasan waktu antara
tahun 2011 sampai 2015.
B. Definisi Operasional Variabel
1. Variabel Dependen Y Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel
independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan. Nilai perusahaan merupakan yang dapat diukur menggunakan PER Price
Earning Ratio. Rasio ini membandingkan antara harga saham yang diperoleh dari pasar modal dengan laba per lembar saham yang diperoleh
pemilik perusahaan. Rasio ini dihitung dengan rumus:
49
50
2. Variabel Independen X Variabel independen X atau variabel bebas adalah variabel yang
mempengaruhi variabel lainnya. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen X
1
, likuiditas X
2
, manajemen aset X
3
, dan leverage X
4
a. Kebijakan Dividen X
1
Kebijakan dividen merupakan keputusan yang berkaitan dengan penggunaan laba yang menjadi hak para pemegang saham dan laba
tersebut dapat dibagi sebagai dividen atau laba yang ditahan untuk diinvestasikan kembali. Kebijakan dividen dapat diukur dengan
menggunakan Dividend Payout Ratio DPR yang menunjukkan perbandingan antara dividen yang dibayarkan dengan laba bersih yang
didapatkan. Rasio ini dapat diukur dengan menggunakan rumus:
b. Likuiditas X
2
Likuiditas menggambarkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya ketika sudah jatuh tempo. Rasio
likuiditas dapat diukur menggunakan Current Ratio. Rasio ini menunjukkan sejauh mana aktiva lancar menutupi kewajiban-kewajiban
lancar. Semakin besar perbandingan aktiva lancar dengan utang lancar