Kebijakan Dividen Landasan Teori 1. Pasar Modal

35 Brigham dan Houston 2012 mengemukakan bahwa rasio likuiditas menunjukkan hubungan antara kas dan aset lancar perusahaan lainnya dengan kewajiban lancarnya. Rasio likuiditas ini menggambarkan kemampuan perusahaan untuk melunasi utang tersebut ketika jatuh tempo. Jika perusahaan mengalami kesulitan keuangan, perusahaan mulai lambat membayar tagihan utang, pinjaman bank dan kewajiban lainnya. Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa rasio likuiditas merupakan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya baik itu kewajiban pada pihak luar perusahaan maupun pihak dalam perusahaan. Rasio ini ditunjukkan oleh perbandingan antara kas dan aset lancar perusahaan dengan kewajiban lancar perusahaan. Menurut Brigham dan Houston 2012 salah satu ukuran likuiditas suatu perusahaan adalah current ratio. Rasio ini menunjukkan sejauh mana kewajiban-kewajiban lancar ditutupi oleh aset yang diharapkan akan dikonversi menjadi kas dalam waktu dekat. Semakin besar perbandingan aktiva lancar dengan utang lancar maka semakin tinggi pula kemampuan perusahaan menutupi kewajiban jangka pendeknya. Jika perusahaan mengalam kesulitan. Dari hasil pengukuran current ratio, apabila current ratio rendah dapat dikatakan bahwa perusahaan kurang modal untuk membayar utang. Namun, apabila hasil pengukuran rasio tinggi maka belum tentu kondisi 36 perusahaan baik. Hal ini dapat terjadi karena kas tidak digunakan dengan baik. b. Manajemen Aset Brigham dan Houston 2012 menyebutkan rasio aktivitas dapat disebut juga rasio manajemen aset. Rasio manajemen aset mengukur seberapa efektif perusahaan mengelola asetnya. Rasio ini menjawab pertanyaan, apakah jumlah setiap jenis aset terlihat wajar, terlau tinggi atau terlalu rendah jika dilihat dari penjualan saat ini. Jika perusahaan memiliki terlalu banyak aset, maka biaya modalnya terlalu tinggi dan labanya akan tertekan dan jika aset terlalu rendah, penjualan yang menguntungkan akan tidak tercapai atau hilang. Menurut Kasmir 2010 rasio aktivitas manajemen aset merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya. Atau dapat pula dikatakan rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi efektivitas pemanfaatan sumber daya perusahaan. Rasio aktivitas juga digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari. Dari hasil pengukuran rasio ini akan terlihat apakah perusahaan lebih efisien dan efektif dalam mengelola aset dalam mengelola aset yang dimilikinya atau mungkin justru sebaliknya. Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa rasio manajemen aset merupakan kemampuan perusahaan dalam mengelola 37 asetnya sehingga sumber daya yang dimiliki dapat digunakan secara efektif dan efisien. Keefektivan rasio ini ditunjukkan dengan biaya modal dan aset yang dimiliki. Mengukur efektifitas manajemen dalam mengelola asetnya, rasio ini melibatkan perbandingan antara tingkat penjualan dan investasi pada berbagai jenis harta. Salah satunya adalah rasio perputaran total aset total assets turnover ratio. Rasio ini menunjukkan perputaran total aktiva diukur dari volume penjualan dengan kata lain seberapa jauh kemampuan semua aktiva menciptakan penjualan. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam mengelola tingkat efisiensi dan produktivitas asetnya. Perusahaan yang baik akan mampu meningkatkan keuntungan dan penghasilan atas berbagai jenis aset yang dimilikinya. Semakin tinggi tingkat rasio total assets turnover maka akan semakin baik. c. Leverage Menurut Sofyan Syafri Harahap 2011 leverages menggambarkan hubungan antara utang perusahaan terhadap modal maupun aset. Rasio ini melihat seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh utang atau pihak luar dengan kemampuan perusahaan yang digambarkan oleh modal. Perusahaan yang baik seharusnya memiliki komposisi modal yang lebih besar daripada utang.