Analisis 4A Lutfiana Oktarigusta 5610 2010

l sarana pemberian pelayanan yang baik bagi pengunjung. Pelayanan yang semakin memberikan kenyamanan bagi pengunjung, salah satunya terdapat pada loket yang baru saja dibangun Pemda.

C. Analisis 4A

Dalam pengelolaan dan pengembangan suatu objek wisata dibutuhkan metode atau analisa data yang lengkap agar dalam pelaksanaan program yang direncanakan dapat tercapai dan tepat pada sasaran yang diingkan. Kemudian dalam melakukan penelitian ini penulis melakukan suatu metode pengembangan objek wisata dengan pendekatan analisis 4A Hal tersebut dilakukan oleh penulis agar dalam merumuskan kajian permasalahan penulis dapat mengetahui secara pasti dan lengkap mengenai atraksi wisata yang ada, sarana dan prasarana yang dimiliki objek tersebut, akses yang bisa dipakai untuk menuju objek dan aktifitas yang dilakukan oleh wisatawan selama berada di objek maupun aktifitas yang dilakukan oleh warga setempat dalam menyediakan jasa wisata kepada wisatawan . Analisi 4 A terdiri dari Atraksi, Aktifitas, Amenitas dan Aksesibilitas. a. Atraksi Yang dimaksud dengan atraksi yaitu hal yang menjadi daya tarik dan dapat dinikmati oleh pengunjung. Apasaja daya tarik yang dimiliki oleh objek wisata tersebut, sehingga pengunjung tertarik untuk datang berwisata. Atraksi wisata yang terdapat di objek wisata Objek Mata Air Cokro yaitu pemandangan alam yang indah dengan pepohonan rindang yang sejuk. li Aliran air sungai yang membawa air dari mata air umbul ingas tersebut memberi nuansa segar bagi pengunjung yang datang. Selain pemandangan alam yang cantik dan aliran sungai yang segar, terdapat pula wahana waterboom di Objek Mata Air Cokro ini. selain itu, wahana flying fox yang baru saja di bangun ikut manambah daya tarik ynag terdapat di Objek Mata Air Cokro. Pemandangan yang disajikan oleh objek wisata ini memang cukup indah, namun ada baiknya Pemda beserta pengelola lebih mendayagunakan potensi yang ada tersebut dan mengembangkannya. Mungkin dengan menambahkan berbagai tanaman dan bunga-bunga untuk menambah eloknya pemandangan. Pemda dapat membuat taman-taman bunga untuk mempercantik pemandangan yang ada sekaligus sebagai tempat beristirahat yang nyaman bagi pengunjung. Apalagi di area waterboom, sangat membutuhkan penambahan tanaman yang cukup rindang. Karena diarea waterboom, tidak terdapat pepohonan, hal tersebut membuat suasana menjadi panas dan kurang nyaman saat matahari mulai terik. Atraksi lain yang dapat dinikmati oleh pengunjung ialah aliran sungai jernih yang sangat sejuk. Air yang mengalir di sungai tersebut tidak diragukan lagi sejernihannya, namun untuk menjaga keindahan aliran sungai tersebut, pihak pengelola diharapkan untuk menjaga kebersihan sungai dan sekitarnya dari sampah yang mengganggu pemandangan. Gambar B 9: Kejernihan sungai di Objek Mata Air Cokro lii Sumber : dokumen pribadi, 21 juli 2010 b. Aktifitas Aktifitas yaitu apa saja kegiatan yang dapat dilakukan wisatawan yang berkunjung selama berada di objek wisata tersebut, dan aktifitas yang dilakukan penduduk sekitar. Factor aktifitas ini berpengaruh bagi kedatangan wisatawan. Wisatawan tentu ingin mengetahui apa saja yang dapat mereka lakukan saat berada di objek wisata tersebut, sebelum wisatawan tersebut mengunjunginya. Semakin banyak kegiatan yang dapat wisatawan lakukan, dan semakin menarik kegiatan tersebut bagi wisatawan, maka wisatawan akan tertatik untuk datang. - Wisatawan Aktifitas utama yang dapat dilakukan wisatawan yang berkunjung ke Objek Mata Air Cokro adalah bermain air dan berenang. Pengunjung dapat bermain air sepuasnya, baik disungai, kolam renang, maupun waterboom. Terdapat beberapa kolam renang untuk anak dan dewasa, liii sungai dengan aliran air yang bening dan sejuk, dan seluncuran untuk anak-anak maupun orang dewasa. Selain bermain air dan berenang, pengunjung juga dapat menikmati masakan ikan di tempat makan yang terdapat didalam objek wisata ini. Selain warung makan ada pula pedagang jajanan yang banyak dijumpai disini. Sehingga bagi pengunjung yang lapar setelah berenang maupun bermain air dapat segara mengisi perut di tempat makan yang ada di Objek Mata Air Cokro ini. Pengunjung juga dapat mencoba wahana flying fox yang terdapat di objek wisata ini. bukan hanya diperuntukan bagi orang dewasa, namun juga dapat dinikmati oleh anak-anak. Bagi anak-anak yang takut untuk naik wahana ini sendiri, dapat pula ditemani oleh pengelola saat meluncur. Selain itu, perahu karet yang disediakan oleh pengelola, menjadi salah satu alternatif bagi wisatawan yang ingin mengarungi sungai-sungai buatan di Objek Mata Air Cokro ini. Gambar B10 : Aktifitas berenang pengunjung liv Sumber : dokumen pribadi, - Penduduk sekitar Aktifitas penduduk sekitar Objek Mata Air Cokro adalah berdagang. Warga sekitar banyak yang mengais rejeki dengan berjualan di dalam objek wisata. mereka menjajakan makanan seperti mie ayam, baso, gorengan, jagung bakar, makanan ringan, dan minuman. Banyak pula yang menyewakan tikar untuk para pengunjung yang ingin beristirahat setelah berenang, bersantai di bawah pohon sambil menikmati pemandangan yang ada. Selain menyewakan tikar, warga sekitar juga menyewakan ban pelampung bagi pengunjung yang belum bisa berenang, atau yang baru belajar berenang. Aktifitas lain penduduk sekitar Objek Mata Air Cokro adalah menjadi tukang parkir. Meskipun objek wisata Objek Mata Air Cokro telah menyediakan tempat parkir yang cukup luas bagi pengunjung, namun warga sekitar banyak menjadikan rumahnya sebagai tempat parkir. Dan keberadaan tempat parkir di rumah-rumah warga tersebut ternyata banyak diminati pengunjung. c. Amenitas lv Amenitas yaitu fasilitas penunjang yang terdapat disekitar objek wisata, meliputi akomodasi penginapan maupun hotel, tempat makan warung makan, restoran, dll. Amenitas menjadi salah satu faktor penting yang berpengaruh pada kenyamanan wisatawan yang datang, khususnya bagi wisatawan yang ingin tinggal dan menikmati daya tarik objek untuk waktu yang cukup lama. Keberadaan akomadasi yang memadai, tempat makan dan sebagainya yang terdapat disekitar objek wisata, akan berpengaruh pada minat wisatawan untuk tinggal lebih lama. - Akomodasi Di kawasan objek wisata Objek Mata Air Cokro belum banyak terdapat penginapan-penginapan yang menunjang bagi wisatawan yang ingin menikmati panorama umbul cokro ini dalam waktu lama. Untuk mendapatkan penginapan maupun hotel, wisatawan harus menempuh jarak yang cukup jauh dari tempat wisata kurang lebih 7 km dari objek wisata. Hotel maupun penginapan disekitar objek wisata terdapat di kecamatan Delanggu, terdapat hotel kecil yaitu hotel Kendedes. Letak hotel dan penginapan memang cukup jauh dari objek wisata, dan seharusnya Pemda Klaten melakukan membangunan fasilitas berupa hotel maupun penginapan di daerah sekitar objek wisata. - Tempat makan Sedangkan untuk restoran dan tempat makan di Objek Mata Air Cokro sudah cukup memadai. Di dalam objek wisata terdapat dua buah tempat makan bagi wisatawan yang ingin berkuliner, ada kantin yang cukup luas dan tempat makan “Salsabil” yang dapat menjadi pilihan lvi untuk makan. Jajanan yang dijajakan penduduk sekitarpun dapat menjadi alternatif bagi pengunjung. Selain tempat makan yang terdapat didalam objek wisata tersebut, pengunjung juga dapat berkuliner masakan ikan di warung-warung makan yang terdapat di Pemancingan Janti yang letaknya cukup dengan Objek Mata Air Cokro. Di pemancingan Janti tersebut terdapat banyak tempat-tempat makan yang dapat menjadi pilihan para pengunjung, salah satu nama tempat makan yang dapat wisatawan kunjungi selama berada di kecamatan Tulung ini antara lain, yaitu Pancingan 1000, Pancingan Kusuma, Pancingan lumintu dan sebagainya. Gambar B11 : tempat makan salsabil Sumber : dokumen pribadi, 21 juli 2010 lvii d. Aksesibilitas Aksesibilitas yaitu akses penghubung antara pengunjung dan objek wisata, yang berupa jalan. Bagaimana keadaan jalan unutk menuju objek wisata tersebut. Apakah sudah memadai yang bagus, atau masih memerlukan perbaikan. Aksesibilitas sangat penting bagi kelancaran dan kenyamanan wisatawan yang akan datang berkunjung. Jika terdapat kendala pada faktor aksesibilitas ini, maka wisatawan yang akan berkunjung menjadi kurang nyaman dan kurang tertarik. - Akses Jalan Akses untuk menuju ke objek wisata Objek Mata Air Cokro sudah cukup bagus dan mudah dijangkau. Dengan jalan yang sudah aspal dan cukup lebar pengunjung dengan mudah dapat mendatangi objek wisata ini. Namun kondisi jalan yang mulai rusak, sangat memerlukan perhatian Pemerintah Daerah untuk melukukan perbaikan jalan. Untuk menuju objek wisata Objek Mata Air Cokro, wisatawan dapat menempuh jalur dari jalan Jogja-Solo, yaitu Kecamatan delanggu belok ke arah barat kurang lebih 7 Km. - Sarana Transfortasi Pengunjung dapat menempuh dengan kendaraan pribadi seperti motor maupum mobil. Namun terdapat pula angkutan umum seperti angkutan desa, andong, dan becak. Permasalahan transfortasi tentu terjadi pada pengguna angkutan umum, karena keberadaanya yang belum memadai dan tidak memenuhi kebutuhan wisatawan. Perlu adanya penambahan angkutan umum, seperti bus. Dengan demikian wisatawan akan merasa nyaman, bukan hanya bagi wisatawan yang berkunjung ke Objek Mata Air Cokro, namun juga wisatawan lainnya yang berkunjung ke objek wisata di Klaten. lviii Tabel 1. Analisi Potensi Wisata di Objek Mata Air Cokro Berdasarkan pendekatan 4A No KOMPONEN KETERANGAN 1 Atraksi Daya tarik yang terdapat di Objek Mata Air Cokro.  Pemandangan Alam Nuansa alam yang indah, serta pepohonan rindang yang mampu membuat pengunjung merasa betah dan nyaman.  Sungai untuk berenang Air sungai sangat bersih dan jernih. Bagi wisatawan yang memiliki hobi berenang, objek wisata dapat menjadi surga bagi mereka. Selain itu air di sungai ini sangat menyegarkan, sehingga dapat membuat wisatawan yang mandi jadi merasa segar kembali.  waterboom Terdapat wahana untuk anak-anak dan juga untuk dewasa.  Flying fox Dapat dinikmati orang dewasa maupun anak-anak. 2 Aksesibilitas Bagaimana keadaan jalan dan sarana transportasi untuk menuju objek wisata Objek Mata Air Cokro.  Kondisi jalan Kondisi jalan menuju Objek Mata Air Cokro masih banyak memerlukan perbaikan. Karena kondisi aspal jalan yang mulai rusak.  Sarana transfortasi Ada beberapa sarana transfortasi yang tersedia,seperti angkutan desa. Namun keberadaannya dinilai masih sangat kurang dan tidak memadai. Perlu penambahan sarana transfortasi seperti bus dan yang lainnya. lix  Papan petunjuk Papan petunjuk objek wisata hanya terdapat beberapa saja, dan kurang cukup jelas dan memadai bagi wisatawan. 3 Amenitas Fasilitas penunjang yang terdapat di sekitar objek wisata. keberadaan fasilitas ini sangat menunjang kenyamanan wisatawan yang datang.  Akomodasi Belum terdapat hotel dan penginapan disekitar objek wisata. Adapun hotel terdapat pada jarak kurang lebih 7 Km dari objek wisata, yaitu di kecamatan Delanggu.  Rumah makan Rumah makan disekitar Objek Mata Air Cokro sudah cukup memadai. Didalam objek wisata sendiri sudah terdapat 2 tempat makan, ditambah lagi keberadaan Pancingan Janti yang letaknya sangat dekat dengan Sumber Air Ingas Cokro, hanya berjarak 1 Km.  Jasa angkutan Angutan umum sudah tersedia di Objek Mata Air Cokro, namun keberadaannya masih belum memadai.  Jasa komunikasi Sudah banyak terdapat wartel, warnet, maupun tempat pengisian pulsa disekitar objek wisata.  Penerangan Penerangan sudah memadai. Listrik di daerah Cokro sudah cukup memadai bagi penduduk maupun wisatawan.  Pos keamanan Ada  Air bersih Air bersih di sekitar Objek Mata Air Cokro sangat berlimpah ruah. Karena debit air dari “umbul” Objek Mata Air Cokro mencapai 1.500 liter per detik, maka lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan penduduk dan wisatawan.  Poliklinik Sudah cukup memadai, terdapat pukesmas maupun mantri yang praktek di sekitar objek wisata. Rumah sakit pun juga tersedia, meskipun letaknya cukup jauh dari objek wisata.  Jasa pemandu Sejauh ini belum terdapat jasa pemandu wisata di Objek Mata Air Cokro.  Papan keterangan objek Belum terdapat papan keterangan objek wisata. maka perlu dibuat papan untuk memberi keterangan lx pada wisatawan yang berkunjung. 4 Aktifitas Kegiatan yang dilakukan oleh wisatawan selama berada di objek wisata dan kegiatan penduduk sekitar.  Wisatawan Aktifitas utama yang dapat dilakukan wisatawan selama berada di Objek Mata Air Cokro adalah berenang. Namun wisatawan juga dapat melakukan hal lain seperti bermain air, bersantai, menikmati wahana waterboom, flying fox, mendayung perahu karet dan berkuliner di rumah makan yang terdapat di Objek Mata Air Cokro.  Penduduk Aktifitas penduduk sekitar yaitu berjualan, menjadi tukang parkir, menyewakan tikar, ban dan sebagainya.

D. Strategi yang Bisa Dilakukan Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten