Makam Ronggo Warsita Makam Sunan Bayat

xxiii 1 . Wisata religi Wisata religi adalah wisata ke objek-objek wisata yang berkaitan dengan keagamaan. Objek wisata religi yang terdapat di Kabupaten Klaten ialah Makam Sunan Bayat, Makam Rangga Warsita.

a. Makam Ronggo Warsita

Makam Rangga Warsita terletak di Dukuh Palar, Desa Palar, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten. Jarak dari kota Klaten ± 15 km. Memiliki luas kawasan 150 x 100m = 15.000 m2. Dan luas bangunan 22 x 12 m = 264 m2. Panjang makam Ronggowarsita ± 2 m dan diibuat dari Marmer dan genting soka. Rng Ronggowarsito adalah putera dari Mas Ngabehi Ronggo Warsito II Abdi dalem Panewu Carik Adipati Anom Kraton Surakarta. Beliau adalah Pujangga Kraton Surakarta, wafat pada tanggal 24 Desember 1973 5 Dulhijah 1802. Beliau bertempat tinggal dan dimakamkan di Dukuh Palar Desa Palar Kecamatan Trucuk. Di dekat lokasi makam terdapat sumur tiban bernama Nyai Sekar Gading Melati yang digunakan untuk tempat sesuci, dan apabila habis bersemedi nyepi lalu mandi di sumur tersebut badan terasa segar kembali. Makam tersebut pernah di pugar oleh Presiden RI yang pertama tahun 1952.

b. Makam Sunan Bayat

Wali songo adalah pemuka dahwah agama Islam di pulau Jawa, dengan anggota sembilan songo orang. Salah satu anggotanya adalah Sunan Bayat. Makam Sunan Bayat ada di kecamatan Bayat, kabupaten Klaten. Makamnya terletak di atas bukit. Kompleks makam xxiv Tembayat ini sendiri dibangun sejak tahun 1526 sengkala: murti sarira jleging ratu dengan nuansa Hindu yang sangat kental. Desain kompleks makam ini mengikuti pandangan kosmologis masyarakat Jawa. Saat memasuki gerbang terdapat gapura Segara Muncar yang berbentuk candi bentar. Gapura ini sekarang sudah menyatu dengan kompleks permukiman warga dan berdiri di sudut lapangan balai desa. Lebih keatas,terdapat gapura Dhuda yang juga berupa Candi Bentar. Semakin keatas, pangunjung dapat melihat banyak gapura Pangrantunan berbentuk paduraksa tanpa pintu, gapura Panemut yang berbentuk candi bentar, gapura Pamuncar seperti gapura Panemut, dan gapura Bale Kencur yang berbentuk paduraksa yang berdaun pintu. Setelah gapura terakhir, terdapat masjid yang usianya sama dengan kompleks makam ini. Ukurannya kecil, bahkan untuk masuk masjid harus menundukkan kepala. Arsitektur masjid jawa dengan 4 soko guru. Bahan kayu yang dipakai untuk sokoguru, pintu, dan jendela masih asli. Diluar masjid terdapat bedug yang usianya sangat tua. Setelah gapura Bale Kencur, terdapat makam keluarga dan pengikut sunan Bayat. Di kompleks makam ini terdapat dua padasan yang berusia ratusan tahun, yang bernama Kyai Naga. Disebut Kyai Naga karena tempat keluarnya air dari padasan berbentuk kepala naga.diatasnya lagi, pengunjung akan sampai pada puncak kosmos pemakaman tersebut, yaitu Makam Sunan Bayat. Makam tersebut terletak di dalam sebuah bangunan yang luas dan tertutup dengan tembok yang tebal. Di dalam ruangan, makam tersebut juga ditutupi oleh bangunan dari kayu, dengan selambu kain warna putih. Di sekitar xxv bangunan tersebut juga terdapat senjata tombak dan payung. Nama asli Sunan bayat ialah Ki Ageng Pandanarang. Awalnya beliau adalah seorang pejabat tinggi kerajaan dan memiliki kekayaan yang melimpah. Kemudian beliau memutuskan untuk meninggalkan kehidupan duniawinya, kekayaannya, dan mengabdikan dirinya untuk syia’ar agama. Beliau menjadi murid Sunan Kalijaga, dan oleh Kanjeng Sunan Kalijaga diperintahkan untuk berd’awah di daerah Bayat, Klaten. Disinilah Sunan Bayat berda’wah hingga akhir usia. 2 . Wisata budaya Wisata budaya adalah wisata untuk memperkaya informasi dan pengetahuan tentang kebudayaan. Objek wisata budaya di Kabupaten Klaten yaitu Candi Prambanan.