Pengertian Harga Jual Perhitungan Harga Pokok Penentuan Harga Jual Ekspor

commit to user

F. Penentuan Harga Jual Ekspor

1. Pengertian Harga Jual

Harga jual bisa diungkapkan dalam berbagai istilah, misalnya tarif, sewa, bunga, premi, upah, gaji dan sebagainya. Harga jual adalah jumlah moneter yang dikorbankan oleh suatu unit usaha kepada pembeli atau pelanggan atas suatu barang atau jasa yang dijual atau disewakan.Supriyono, 1991:32 Harga jual biasanya dibuat berulang-ulang, karena harga jual dipengaruhi oleh perubahan lingkungan eksternal dan internal. Perubahan harga jual tersebut dimaksudkan agar harga jual yang baru dapat mencerminkan biaya saat ini atau bahkan biaya masa depan, kondisi pasar, reaksi persaingan, laba dan return yang diinginkan dan sebagainya.

2. Perhitungan Harga Pokok

a. Direct Costing Perhitungan harga pokok dengan direct costing yaitu hanya biaya- biaya variabel produksi saja yang diperhitungkan pada harga pokok produksi. b. Full Costing Perhitungan harga pokok dengan metode full costing yaitu menghitung seluruh biaya produksi dari biaya variabel sampai biaya tetap diperhitungkan pada harga pokok produksi. commit to user

3. Penentuan Harga Jual Ekspor

Ada beberapa cara dalam menentukan harga jual ekspor: a. Cost Plus Mark Up Yaitu metode penentuan harga jual ekspor berdasarkan total perhitungan biaya penjumlahan semua biaya yang dikeluarkan mulai dari pengadaan bahan, tenaga kerja, freight, dan lain-lain dalam rangka ekspor ditambah dengan prosentase laba profit yang diinginkan. Harga jual = Harga Pokok + Profit Contoh: Biaya pengadaan Rp 100.000,00 Biaya pengelolaan Rp 15.000,00 Pungutan-pungutan Rp 20.000,00 Jasa pihak ketiga Rp 12.500,00 Total biaya cost Rp 147.500,00 Mark up profit 10 Rp 14.750,00 Harga jual ekspor Rp 162.250,00 b. Current Market Place Metode ini merupakan kebalikan dari cost plus mark up yaitu bila penetapan harga jual ekspor disesuaikan dengan harga jual dipasar internasional pada saat itu atau harga ditentukan oleh pembeli. commit to user Asumsi dari metode ini yaitu, importir memiliki peran yang kuat dalam menentukan harga, sehingga eksportir harus menyesuaikan dengan harga yang ditentukan oleh buyer. c. Subsidized Price Penentuan harga jual ekspor yang didasarkan pada total biaya sebagaimana dalam cost plus mark up dikurangi komponen biaya tertentu overhead cost. Tujuan dari subsidi ini untuk menekan harga pokok produksi sehingga memperkuat daya saing di pasar internasional. Harga Jual = Harga Pokok - Subsidi d. Market Penetration Price Dumping Harga dumping adalah harga jual ekspor ditetapkan lebih rendah dari harga jual komoditi yang sama untuk pasar dalam negeri. Dalam praktek, hal ini dimungkinkan bila didalam negeri produsen itu memegang monopoli, sehingga dapat menjual komoditi itu dengan harga lebih tinggi didalam negeri dan harga yang wajar diluar negeri. Memungkinkan juga eksportir sengaja menjual untuk pasar ekspor dengan harga yang rendah dengan tujuan penetrasi memasuki pasar yang baru. Cara ini biasanya dipakai untuk penjualan jangka pendek. Sebagai ilustrasi bahwa secara teori hasil industri Indonesia, mestinya commit to user dapat mengekspor dengan harga dumping, akan tetapi kenyataanya berbalik dengan teori.

G. INCOTERMS 2000