Bagian Security Profil BPR EKADHARMA Magetan

commit to user 29 8 Menjaga, memperhatikan, menegur apabila ada orang-orang yang dicurigai membawa keluar-masuk barang-barang milik kantor.

t. Bagian Office Boy

Bertanggung jawab untuk kebersihan seluruh gedung kantor, halaman kantor, inventaris kantor.

B. Latar Belakang Masalah

Dengan berkembangnya kegiatan perekonomian atau berkembangnya usaha-usaha saat ini, maka semakin diperlukan juga sumber-sumber sarana penambah modal guna membiayai kegiatan peluang bisnis yang semakin berkembang. Adanya peluang bisnis yang semakin berkembang, mendorong masyarakat untuk lebih berfikir kreatif dan inovatif guna memenuhi kebutuhan hidup yang semakin tinggi. Masyarakat tidak hanya mengandalkan kebutuhan hidup melalui satu sumber tetapi mereka juga membuka peluang bisnis untuk menambah penghasilan mereka, sehingga dalam hal ini modal dan kredit memegang peranan penting. Oleh karena itu hubungan antara pertumbuhan peluang bisnis dan perkreditan mempunyai hubungan yang sangat erat. Kegiatan perkreditan merupakan salah satu usaha yang telah dikenal masyarakat Indonesia. Kegiatan tersebut merupakan salah satu usaha lembaga keuangan bank yang dilakukan untuk menghimpun dana commit to user 30 dan menyalurkan dana kepada masyarakat umum dan nasabah yang membutuhkan kredit. Peran perbankan nasional yang tangguh dan efisien sangat menentukan dalam hal ini. Peranan perbankan nasional dapat dilihat pada perkembangan jumlah kredit perbankan yang mempengaruhi secara langsung sistem perekonomian nasional, untuk lebih mendorong perekonomian nasional diperlukan lembaga perbankan yang sehat dan dinamis yang mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat yang memerlukan. Selain bank umum di Indonesia, peran Bank Perkreditan Rakyat BPR sangat dibutuhkan dalam hal ini. BPR yang diijinkan beroperasi di daerah mempunyai tujuan untuk menghindari praktik lintah darat dengan bunga yang tinggi, dengan beroperasinya BPR di daerah diharapkan dapat terwujudnya pemerataan pembangunan yang dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat. Dalam perkembangan sistem perbankan, eksistensi BPR semakin diakui. Kedudukan serta perannya semakin diperjelas dengan adanya pembagian perbankan menjadi dua kategori, yaitu Bank Umum dan BPR sebagaimana ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 kemudian diperbaharui dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 tentang ketentuan-ketentuan di bidang perbankan. Dalam meminilisasi terjadinya kesalahan dalam kegiatan perkreditan, bank memerlukan suatu sistem perkreditan. Sistem perkreditan yang baik akan membantu pelaksanaan operasional bank