commit to user
19 oleh berbagai faktor seperti laju infiltrasi, keadaan tata guna lahan atau tutupan
lahan, intensitas hujan, dan kemampuan tanah menahan air Asdak, 2004. c =
I f
I
2.11
2.2.7 Pengujian Kecocokan Sebaran Uji Chi Kuadrat
Pengujian chi kuadrat dilakukan dengan menggunakan parameter χ
2
, dengan rumus sebagai berikut :
K i
Ef Of
Ef
1 2
2
2.12
dengan : χ
2
= harga Chi - kuadrat terhitung, K
= banyaknya kelas,
Of
= frekuensi terbaca pada setiap kelas,
Ef
= frekuensi yang diharapkan untuk setiap kelas. Nilai χ
2
hasil perhitungan dibandingkan dengan nilai χ
2
kritis telah ditetapkan.
2.2.8 Debit Banjir Rencana
Cara untuk menghitung debit banjir rencana adalah sebagai berikut :
2.2.8.1 Hidrograf Satuan Sintetik HSS Nakayasu
Hidrograf satuan sintetik merupakan hidrograf yang didasarkan pada karakteristik fisik dari DAS. Metode hidrograf satuan sintetik dalam penelitian ini
menggunakan metode Nakayasu yang merupakan hidrograf satuan sintetik yang sering digunakan pada sungai di pulau Jawa.
Hidrograf satuan sintetik Nakayasu dikembangkan berdasarkan beberapa sungai di Jepang Soemarto, 1987. Namun dengan karakteristik sungai yang hampir
sama antara Jepang dan Indonesia, maka hidrograf satuan sintetik ini banyak diterapkan di Indonesia.
Rumus debit puncak dari hidrograf satuan Nakayasu adalah :
commit to user
20
. 3
, .
6 ,
3 .
3 ,
T T
R A
Q
p o
p
2.13 dengan :
p
Q
= debit puncak banjir m
3
dtk,
A
= luas daerah maksimum km
2
,
o
R
= hujan satuan,
p
T
= waktu mencapai debit puncak,
3 ,
T
= waktu yang diperlukan oleh penurunan debit,dari puncak sampai 30
dari debit puncak.
Untuk menentukan
p
T
dan
3 ,
T
digunakan pendekatan rumus sebagai berikut :
p
T
= tg + 0,8 tr 2.14
3 ,
T
= α tg 2.15
tr = 0,5 tg sampai 1 tg 2.16
Sedangkan tg adalah
time lag
yaitu waktu antara hujan sampai debit puncak banjir jam yang dihitung dengan ketentuan :
Sungai dengan panjang alur L 15 km : tg = 0,4 + 0,058 L
2.17
Sungai dengan panjang alur L 15 km : tg = 0,21 L
0,7
2.18 α adalah parameter hidrograf dengan ketentuan :
α = 2 = pada daerah pengaliran biasa
α = 1,5 = pada bagian naik hidrograf lambat, dan turun cepat
α = 3 = pada bagian naik hidrograf cepat, turun lambat
commit to user
21 Gambar 2.2 Hidrograf Satuan Sintetik Nakayasu
Menurut Bambang Triatmodjo 2008 bentuk hidrograf satuan Nakayasu dapat digambar dengan mengikuti persamaan sebagai berikut :
1. Pada waktu naik :
0 t Tp
p p
t
Q T
t Q
24 ,
2.19 2.
Pada kurva turun
decreasing limb
a. Selang nilai : 0 ≤ t ≤ T
p
+ T
0,3
3 ,
3 ,
.
T T
t p
t
p
Q Q
2.20
b. Selang nilai : T
p
+ T
0,3
≤ t ≤ T
p
+ T
0,3
+ 1,5 T
0,3
3 ,
3 ,
. 5
, 1
5 ,
3 ,
.
T T
T t
p t
p
Q Q
2.21 c.
Selang nilai t T
p
+ T
0,3
+ 1,5 T
0,3
3 ,
3 ,
. ,
2 5
, 1
3 ,
.
T T
T t
p t
p
Q Q
2.22
commit to user
22 Hidrograf banjir dihitung dengan persamaan sebagai berikut :
n i
i n
k
P Ui
Q
1 1
.
2.23
2.2.9 Metode Muskingum