commit to user
30
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1. Umum
Sungai Bengawan Solo Hulu terletak di Wonogiri. Panjang sungai Bengawan Solo Hulu kurang lebih 27 km, dan luas
catchment
areanya kurang lebih 200 km
2
. Sungai Bengawan Solo Hulu merupakan sungai utama yang bermuara ke dalam
Waduk Wonogiri. Letak Sungai Bengawan Solo Hulu yang yang relatif agak tinggi dari daerah sekitarnya sering mengakibatkan banjir, sehingga ini
merupakan hal yang menarik untuk dikaji.
4.2.Analisis
4.2.1.Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data curah hujan dari tahun 1999 – 2011 sebagai data awal. Data curah hujan diperoleh dari Perusahaan Umum Jasa
Tirta I dan Dinas Pengairan, Energi dan Sumber Daya Sumber Mineral Kabupaten Wonogiri.
Penelitian ini menggunakan data hujan di stasiun hujan Baturetno dan Watugede. Pemilihan kedua stasiun tersebut sehubungan dengan ketersediaan data di dua
stasiun tersebut.
4.2.2. Penyiapan Seri Data Curah Hujan
Pengolahan data curah hujan dalam penelitian ini menggunakan data curah hujan harian maksimum tahun 1999
– 2011 di stasiun curah hujan Baturetno dan Watugede. Pengolahan data diawali dengan cara memilih data hujan
termaksimum tiap tahun data curah hujan harian maksimum. Data curah hujan harian maksimum yang diperoleh dapat dilihat pada tabel 4.1.
commit to user
31 Tabel 4.1. Curah Hujan Harian Maksimum Stasiun Hujan Baturetno dan
Watugede
No Tahun
Stasiun Hujan mm Baturetno
Watugede 1
1999 78
143 2
2000 73
143 3
2001 53
109 4
2002 96
67 5
2003 110
50 6
2004 94
55 7
2005 56
85 8
2006 123
87 9
2007 163
87 10
2008 69
68 11
2009 73
98 12
2010 87
97 13
2011 67
97
4.2.3. Uji Kepanggahan Data Hujan
Uji kepanggahan data menggunakan uji RAPS
Rescaled Adjusted Partial Sums
. Pengujian data dilakukan pada data curah hujan tahunan.
Tabel 4.2 Data Hujan Tahunan DAS Bengawan Solo Hulu
Tahun Hujan Tahunan mmtahun
Baturetno Watugede
1999 2159
2667 2000
1625 2477
2001 1437
2010 2002
430 647
2003 1042
347 2004
825 868
2005 671
1061 2006
1235 1867
2007 500
530 2008
927 1198
2009 845
2407 2010
2014 1911
2011 1600
3720
commit to user
32 Uji kepanggahan yang dilakukan memberikan hasil bahwa kedua stasiun, yaitu
Baturetno dan Watugede mempunyai data yang panggah dan bisa digunakan untuk analisis. Contoh perhitungan metode RAPS di stasiun Watugede tahun
1999 adalah : Intensitas hujan i tahun 1999
= 2667 SK
= intensitas hujan stasiun Watugede tahun 1999
– rerata intensitas hujan selama 13 tahun
= 2667 1670 = 997
Kum SK = 997
SK = Kum SKStandar deviasi
= 997997,3609 = 1,000
Kum SK = 1,000
Absolut = 1,000
Q abs maks = nilai absolut maksimal dari tahun
1999 sampai tahun 2011 = 3,036
Q√ n =
3,036 √ 13 = 0,842
commit to user
33 Tabel 4.3 Uji Kepanggahan dengan Metode RAPS Sta Watugede
Tahun i
Sk Kum Sk
Sk Kum
Absolut 1999
2667,000 997,000
997,000 1,000
1,000 1,000
2000 2477,000
807,000 1804,000
0,809 1,809
1,809 2001
2010,000 340,000
2144,000 0,341
2,150 2,150
2002 647,000
- 1023,000
1121,000 -1,026
1,124 1,124
2003 347,000
- 1323,000
-202,000 -1,327
-0,203 0,203
2004 868,000 -802,000
-1004,000 -0,804
-1,007 1,007
2005 1061,000 -609,000
-1613,000 -0,611
-1,617 1,617
2006 1867,000
197,000 -1416,000
0,198 -1,420
1,420 2007
530,000 -
1140,000 -2556,000
-1,143 -2,563
2,563 2008
1198,000 -472,000 -3028,000
-0,473 -3,036
3,036 2009
2407,000 737,000
-2291,000 0,739
-2,297 2,297
2010 1911,000
241,000 -2050,000
0,242 -2,055
2,055 2011
3720,000 2050,000 0,000
2,055 0,000
0,000 Jumlah
21710,000 Rerata
1670,000 SD
997,361 N
13 Q Abs
3,036 Nilai
Kriktik Keterangan
Maks Abs
Q √n
0,842 1,164
Panggah
Tabel 4.4 Uji Kepanggahan dengan Metode RAPS Sta Baturetno
Tahun i
Sk Kum Sk
Sk Kum
Absolut 1999
2159 981,308
981,308 1,767
1,767 1,767
2000 1625
447,308 1428,615
0,805 2,572
2,572 2001
1437 259,308
1687,923 0,467
3,039 3,039
2002 430
-747,692 940,231
-1,346 1,693
1,693 2003
1042 -135,692
804,538 -0,244
1,448 1,448
2004 825
-352,692 451,846
-0,635 0,813
0,813 2005
671 -506,692
-54,846 -0,912
-0,099 0,099
2006 1235
57,308 2,462
0,103 0,004
0,004 2007
500 -677,692
-675,231 -1,220
-1,216 1,216
commit to user
34
2008 927
-250,692 -925,923
-0,451 -1,667
1,667 2009
845 -332,692 -1258,615
-0,599 -2,266
2,266 2010
2014 836,308
-422,308 1,506
-0,760 0,760
2011 1600
422,308 0,000
0,760 0,000
0,000 Jumlah
15310,000 Rerata
1177,692 SD
555,481 N
13 Q Abs
3,039 Nilai
Kriktik Keterangan
Maks Abs
Q √n
0,842 1,164
Panggah
Dari hasil perhitungan diatas kemudian dicari nilai kritik pada tabel 2.1. Tabel 4.5 Nilai Kritik Q untuk Uji Kepanggahan
n 90
95 99
13 1,065
1,164 1,329
Karena 0,842 titik kritik panggah maka data hujan di stasiun Watugede dan Baturetno panggah
4.2.4.Poligon Thiessen
Transformasi hujan titik menjadi hujan daerah dengan menggunakan poligon Thiessen. Metode ini sering dipakai di Indonesia terkait dengan ketersediaan data
pada stasiun baturetno dan Watugede dan metode ini memperhatikan jarak antar stasiun hujan.
Data curah hujan masing – masing stasiun diubah menjadi hujan daerah dengan
menggunakan metode poligon Thiessen. Posisi dari tiap stasiun hujan diplot ke dalam peta DAS Bengawan Solo Hulu kemudian plot garis yang menghubungkan
kedua stasiun hujan.
commit to user
35
4.2.4.1 Perhitungan Koefisien Thiessen
Hasil pengeplotan poligon Thiessen DAS Bengawan Solo Hulu dengan stasiun hujan Baturetno dan Watugede menghasilkan koefisien Thiessen untuk tiap
stasiun hujan. Perhitungan koefisien Thiessen dilakukan dengan membandingkan antara luas poligon Thiessen untuk tiap stasiun hujan dan luas total DAS
Bengawan Solo Hulu. Contoh perhitungan koefisien Thiessen untuk poligon Baturetno adalah :
Luas poligon stasiun hujan Baturetno = 110,752 km
2
. Luas DAS Bengawan Solo Hulu
= 205,529 km
2
. Koefisien Thiessen Baturetno
= 110,752 205,529 = 0,539.
Tabel 4.6 Koefisien Thiessen Tiap Stasiun Hujan
Stasiun hujan Luas
Koef Thiessen
Baturetno 110,752
0,539 Watugede
94,777 0,461
Jumlah 205,529
1
4.2.5.Hujan daerah
Koefisien Thiessen digunakan sebagai pengali dalam perhitungan hujan daerah. Hujan daerah mewakili hujan yang terjadi di seluruh DAS Bengawan Solo Hulu.
Gambar 4.1 Poligon Thiessen DAS Bengawan Solo Hulu Baturetno
Watugede
commit to user
36 Tabel 4.7 Hujan Daerah Tiap Tahun
No Tahun
Baturetno Watugede
Hujan daerah 0,539
0,461 1
1999 78
143 107,965
2 2000
73 143
105,270 3
2001 53
109 78,816
4 2002
96 67
82,631 5
2003 110
50 82,340
6 2004
94 55
76,021 7
2005 56
85 69,369
8 2006
123 87
106,404 9
2007 163
87 127,964
10 2008
69 68
68,539 11
2009 73
98 84,525
12 2010
87 97
91,610 13
2011 67
97 80,830
Contoh perhitungan hujan daerah pada tahun 1999 adalah : Hujan titik tahun 1999 di stasiun hujan Baturetno = 78
Hujan titik tahun 1999 di stasiun hujan Watugede = 143 Hujan daerah tahun 1999
= 78 x 0,539 + 143 x 0,461
= 107,965
4.2.6.Perhitungan Parameter Statistik
Perhitungan parameter dilakukan terhadap hujan daerah yang dihasilkan pada tabel 4.7. Parameter yang dilakukan adalah perhitungan dispersi data yaitu deviasi
standar S, koefisien Skewness Cs, koefisien variasi Cv, dan koefisien kurtosisCk. Perhitungan dilakukan berdasarkan Rumus 2.3
– 2.6. Hasil perhitungan digunakan dalam menentukan jenis distribusi data sesuai nilai
S,Cv,Ck, dan Cs yang dihasilkan.
commit to user
37 Tabel 4.8 Perhitungan Parameter Statistik
No Tahun
R
24
Max X - X
bar
X - X
bar 2
X - X
bar 3
X - X
bar 4
1 1999
67,540 -1,298
1,685 -2,186
2,838 2
2000 93,951
25,113 630,667
15837,980 397740,401
3 2001
64,263 -4,575
20,930 -95,753
438,062 4
2002 54,049
-14,789 218,712
-3234,519 47835,046
5 2003
82,340 13,502
182,306 2461,511
33235,507 6
2004 50,666
-18,172 330,219
-6000,710 109044,448
7 2005
39,185 -29,653
879,296 -26073,692
773161,187 8
2006 78,283
9,445 89,209
842,590 7958,331
9 2007
127,964 59,126
3495,893 206698,437
12221267,674 10
2008 37,191
-31,647 1001,528
-31695,271 1003057,814
11 2009
60,553 -8,285
68,640 -568,677
4711,443 12
2010 76,518
7,680 58,984
452,998 3479,063
13 2011
62,390 -6,448
41,576 -268,077
1728,540 Jumlah
894,893 0,000
7019,644 158354,631
14603660,354
Dari Tabel 4.8 didapat nilai : Rata-rata X
bar
= 68,84 Standar deviasi S
= 24,19 Koefisien varian Cv
= 0,35 Koefisien skewness Cs
= 1,10 Koefisien kurtosis Ck
= 1,96
Tabel 4.9 Uji Validitas
No Tahun
ln R
24
Max X - X
bar
X - X
bar 2
X - X
bar 3
X - X
bar 4
1 1990
4,213 0,035
0,001 0,000
0,000 2
1991 4,543
0,365 0,133
0,049 0,018
3 1992
4,163 -0,015
0,000 0,000
0,000 4
1993 3,990
-0,188 0,036
-0,007 0,001
5 1994
4,411 0,233
0,054 0,013
0,003 6
1995 3,925
-0,253 0,064
-0,016 0,004
7 1996
3,669 -0,509
0,260 -0,132
0,067 8
1997 4,360
0,182 0,033
0,006 0,001
9 1998
4,852 0,674
0,454 0,306
0,206 10
1999 3,616
-0,562 0,316
-0,178 0,100
11 2000
4,103 -0,075
0,006 0,000
0,000
commit to user
38
12 2001
4,338 0,160
0,025 0,004
0,001 13
2002 4,133
-0,045 0,002
0,000 0,000
Jumlah 54,315
0,000 1,384
0,043 0,401
Dari Tabel 4.9 didapat nilai : Rata-rata X
bar
= 4,18 Standar deviasi S
= 0,34 Koefisien varian Cv
= 0,08 Koefisien skewness Cs
= 0,11 Koefisien kurtosis Ck
= 0,23
Dari perhitungan parameter statistik berdasarkan Tabel 4.8 dan tabel 4.9 kemudian disesuaikan dengan syarat pada tabel 2.2 maka jenis distribusi data
yang digunakan adalah Log Pearson tipe III. Tabel 4.10 Pemilihan Jenis Distribusi
Jenis Distribusi
Syarat Hasil
Keputusan Normal
Cs = 0 Ck = 3
Cs = 1,10 Ck = 1,96
Tidak Log
Normal Cv
3
+3Cv Cs ln x = 0 Cv
8
+6Cv
6
+ 15Cv
4
+16Cv
2
+3 Ck ln x = 3 Cs = 0,11
Ck = 0,23 Tidak
Gumbell Cs = 1,14
Ck = 5,4 Cs = 1,10
Ck = 1,96 Tidak
Log Pearson
Tipe III Jika semua syarat tidak terpenuhi
Cs = 0,11 Ck = 0,23
Ya
4.2.7.Uji Chi Kuadrat
Sebelum melakukan uji chi kuadrat diperlukan perhitungan probabilitas yang dapat dilihat pada Tabel 4.11.
commit to user
39 Tabel 4.11 Perhitungan Probabilitas
No X
Sn Log Xi
G Pr
P x [Sn x - P x]
mm
1 37,182
7,143 1,570
-1,656 95,296
4,704 2,439
2 39,197
14,286 1,593
-1,500 103,698
-3,698 17,984
3 50,653
21,429 1,705
-0,745 76,337
23,663 2,235
4 54,037
28,571 1,733
-0,555 69,437
30,563 1,992
5 60,549
35,714 1,782
-0,220 57,294
42,706 6,992
6 62,389
42,857 1,795
-0,132 54,101
45,899 3,042
7 64,274
50,000 1,808
-0,044 50,895
49,105 0,895
8 67,559
57,143 1,830
0,103 45,739
54,261 2,881
9 76,523
64,286 1,884
0,470 27,996
72,004 7,718
10 78,270
71,429 1,894
0,536 11,733
88,267 16,838
11 82,332
78,571 1,916
0,685 10,813
89,187 10,616
12 93,963
85,714 1,973
1,074 8,409
91,591 5,877
13 127,954
92,857 2,107
1,984 2,793
97,207 4,350
Xr 1,815
SD 0,147
Cs 0,109
Uji Chi kuadrat dilakukan untuk jenis distribusi data Log Pearson dengan tingkat signifikansi yang dipakai adalah 5 . Perhitungan yang dilakukan dengan Uji Chi
Kuadrat adalah : Jumlah kelas
= 1 + 3,22 log 13 = 4,586 = 5
commit to user
40 Derajat kebebasan = 2
∆ kritis = 5,991
Frekuensi harapan = 2,6 Tabel 4.12 Perhitungan Chi Kuadrat Metode Log Pearson Tipe III
No Probability P
Expected Frequency
Ef Ovserved
Frequency Of
Ef - Of Ef - Of
2
1 0,00 P 20,00
2,6 1
1,6 2,56
2 20,00 P 40,00
2,6 2
0,6 0,36
3 40,00 P 60,00
2,6 4
-1,4 1,96
4 60,00 P 80,00
2,6 1
1,6 2,56
5 80,00 P
100,00 2,6
4 -1,4
1,96 Jumlah
12 9,40
Uji Chi Kuadrat dari tabel 4.12 menghasilkan x
2
= 9,400 dan nilai x
2
kritis = 5,991, maka x
2
x
2
kritis sehingga Uji Chi Kuadrat diterima. Hasil perhitungan Uji Chi Kuadrat menunjukkan bahwa data panggah. Data
dinyatakan panggah karena panggah di perhitungan dan bisa digunakan dalam analisis.
4.2.8.Perhitungan Koefisien Pengaliran C
Data yang diolah adalah luas tata guna lahan DAS Tirtomoyo yang merupakan DAS terdekat dengan DAS Bengawan Solo Hulu berdasarkan peta bakosurtanal
skala 1:25000 dalam format
shapefile
ArcGIS. Dari hasil perhitungan koefisien pengaliran diperoleh 0,396 Wahyu U, 2012.
commit to user
41
4.2.9.Perhitungan Hujan Kala Ulang
Perhitungan parameter statistik data menghasilkan bahwa distribusi hujan yang dipakai adalah Log Pearson Tipe III. Data masukan dalam perhitungan ini adalah
hujan daerah DAS Bengawan Solo Hulu. Tabel 4.13. Perhitungan Nilai ln X
Tahun R
24
Max ln X
ln X-ln Xi ln X-ln Xi
2
ln X-ln Xi
3
1999 67,540
4,213 0,035
0,001 0,000
2000 93,951
4,543 0,365
0,133 0,048
2001 64,263
4,163 -0,015
0,000 0,000
2002 54,049
3,990 -0,188
0,035 -0,007
2003 82,340
4,411 0,233
0,054 0,013
2004 50,666
3,925 -0,253
0,064 -0,016
2005 39,185
3,668 -0,510
0,260 -0,133
2006 78,283
4,360 0,182
0,033 0,006
2007 127,964
4,852 0,674
0,454 0,306
2008 37,191
3,616 -0,562
0,316 -0,178
2009 60,553
4,104 -0,075
0,006 0,000
2010 76,518
4,338 0,159
0,025 0,004
2011 62,390
4,133 -0,045
0,002 0,000
Jumlah 894,893
54,315 0,000
1,384 0,044
Dari Tabel 4.13 diperoleh : Rata-rata X
i
= 68,84 ln Xi
= 4,18 Standar deviasi S
= 0,34 Koefisien skewness Cs
= 0,11 Perhitungan menghasilkan koefisien kemelencengan 0,1 dimana nilai ini
digunakan dalam menentukan koefisien distribusi Log Pearson Tipe III. DAS Bengawan Solo menggunakan pola hujan 4 jaman. Sehingga dalam analisis
Log Pearson Tipe III pada penelitian ini menggunakan persentase sebaran hujan 4 jaman Sobriyah, 2003.
commit to user
42 Tabel 4.14 Persentase Sebaran Hujan 4 Jaman
Waktu jam-ke 1
2 3
4 Persentase sebaran
0,405 0,312
0,148 0,135
Perhitungan hujan kala ulang Log Pearson Tipe III dengan memperhatikan nilai koefisien Log Pearson tipe III, standar deviasi S, persentase hujan 4 jaman, dan
koefisien pengaliran C. Tabel 4.15 Hasil Perhitungan Hujan Kala Ulang 2,5 dan 10 Tahun Log Pearson
Tipe III
Hujan kala ulang 1
2 3
4
2 10,399
8,024 3,787
3,466 5
13,892 10,719
5,059 4,631
10 16,218
12,514 5,907
5,406 4.2.10.
Perhitungan Hidrograf Satuan Nakayasu
Penelitian ini menggunakan hidrograf satuan Nakayasu karena metode ini sesuai dengan tipe sungai di DAS Bengawan Solo Hulu. Hasil perhitungan hidrograf
satuan Nakayasu adalah : Waktu konsentrasi Tg, untuk panjang sungai 15 km.
Tg = 1,983 jam
Koefisien alpha α α
= 2 Satuan waktu yang digunakan Tr
Tr = 1,983 jam
Waktu puncak Tp Tp
= 3,570 jam Waktu resesi T
0,3
T
0,3
= 3,967 jam 1,5 T
0,3
= 5,950 jam Debit puncak Qp
Qp = 11,333 m
3
detik Tp + T
0,3
= 7,537 jam = 8 jam Tp + T
0,3
+ 1,5 T
0,3
= 13,487 jam = 13 jam
commit to user
43 Contoh perhitungan unit hidrograf satuan Nakayasu mengikuti interval waktu
sebagai berikut : Pada kurva naik
: 0 t Tp Perhitungan pada jam ke 2 :
333 ,
11 570
, 3
2
24 ,
x Q
= 2,821 Pada kurva turun :
o Selang nilai : 0 ≤ t ≤ T
p
+ T
0,3
Perhitungan pada jam ke 5 :
967 ,
3 570
, 3
5
3 ,
333 ,
11
x Q
= 7,343 o
Selang nilai : T
p
+ T
0,3
≤ t ≤ T
p
+ T
0,3
+ 1,5 T
0,3
Perhitungan pada jam ke 10 :
950 ,
5 967
, 3
5 ,
570 ,
3 10
3 ,
333 ,
11
x
x Q
= 2,065 o
Selang nilai t T
p
+ T
0,3
+ 1,5 T
0,3
Perhitungan pada jam ke 20 :
967 ,
3 2
950 ,
5 570
, 3
20
3 ,
. 333
, 11
x
Q
= 0,380
Perhitungan unit hidrograf satuan Nakayasu selengkapnya dapat dilihat di lampiran B-12.
Unit hidrograf yang dihasilkan harus dibagi dengan faktor koreksi untuk menjadikan unit hidrograf per satu milimeter. Faktor koreksi unit hidrograf yaitu
perbandingan antara jumlah volume dengan luas DAS. Contoh perhitungan koreksi unit hidrograf satuan Nakayasu pada jam ke 5 adalah :
commit to user
44 Faktor koreksi
= volume total luas DAS = 2,542 x 10
14
2,055 x 10
14
= 1,237 Unit hidrograf terkoreksi
= 7,343 x 1 1,237 = 5,936
Gambar 4.2 Hidrograf Satuan Sintetik Nakayasu
Unit hidrograf satuan Nakayasu yang diperoleh kemudian dikalikan oleh faktor sebaran hujan pada perhitungan hujan periode kala ulang 2,5 dan 10 tahun metode
Log Pearson tipe III. Hasil dari perhitungan adalah debit kala ulang 2,5 dan 10 tahun Q
2
,Q
5
dan Q
10
yang digunakan sebagai masukan pada penelusuran banjir menggunakan metode muskingum-cunge.
Waktu jam
Debit m
3
detik
commit to user
45 Tabel 4.16 Hasil Perhitungan Debit Kala Ulang 2 Tahun Q
2
Waktu UH
1 2
3 4
Q jam
m
3
det 10,399
8,024 3,787
3,466 m
3
det 0,000
0,000 0,000
1 0,432
4,494 0,000
4,494 2
2,281 23,719
3,468 0,000
27,187 3
6,036 62,765
18,302 1,637
82,704 3,570
9,163 95,287
48,430 8,638
0,000 152,355
4 8,043
83,638 73,524
22,859 1,498
181,518 5
5,938 61,743
64,535 34,703
7,906 168,888
6 4,383
45,580 47,641
30,461 20,922 144,604
7 3,236
33,648 35,170
22,487 31,762 123,067
7,537 2,749
28,588 25,963
16,600 27,879 99,030
8 2,503
26,031 22,058
12,255 20,581 80,925
9 2,045
21,263 20,086
10,412 15,193 66,953
10 1,670
17,368 16,406
9,481 11,216
54,471 11
1,364 14,186
13,401 7,744
9,529 44,860
12 1,114
11,588 10,946
6,325 8,677
37,536 13
0,910 9,465
8,941 5,167
7,088 30,660
13,487 0,825
8,577 7,303
4,220 5,789
25,889 14
0,763 7,934
6,618 3,447
4,729 22,728
15 0,656
6,817 6,122
3,124 3,863
19,925 16
0,563 5,857
5,260 2,890
3,155 17,162
17 0,484
5,033 4,519
2,483 2,859
14,894 18
0,416 4,324
3,883 2,133
2,645 12,985
19 0,357
3,715 3,336
1,833 2,272
11,157 20
0,307 3,192
2,867 1,575
1,952 9,586
21 0,264
2,743 2,463
1,353 1,678
8,236 22
0,227 2,356
2,116 1,163
1,441 7,076
23 0,195
2,025 1,818
0,999 1,238
6,080 24
0,167 1,740
1,562 0,858
1,064 5,224
commit to user
46 Tabel 4.17 Hasil Perhitungan Debit Kala Ulang 5 Tahun Q
5
Waktu UH
1 2
3 4
Q jam
m
3
det 13,892
10,719 5,059
4,631 m
3
det 0,000
0,000 0,000
1 0,432
6,004 0,000
6,004 2
2,281 31,688
4,632 0,000
36,320 3
6,036 83,851
24,450 2,187
110,488 3,570
9,163 127,298
64,700 11,541
0,000 203,538
4 8,043
111,736 98,223
30,538 2,001
242,498 5
5,938 82,485
86,216 46,361 10,563 225,625
6 4,383
60,892 63,646
40,694 27,950 193,183 7
3,236 44,952
46,985 30,041 42,433 164,411
7,537 2,749
38,191 34,685
22,177 37,245 132,299 8
2,503 34,776
29,469 16,371 27,495 108,112
9 2,045
28,406 26,834
13,909 20,297 89,446
10 1,670
23,202 21,918
12,665 14,984 72,770
11 1,364
18,952 17,903
10,345 12,730 59,931
12 1,114
15,480 14,623
8,450 11,592
50,146 13
0,910 12,645
11,945 6,902
9,469 40,960
13,487 0,825
11,458 9,757
5,638 7,734
34,587 14
0,763 10,600
8,841 4,605
6,317 30,363
15 0,656
9,107 8,179
4,173 5,160
26,619 16
0,563 7,825
7,027 3,860
4,215 22,927
17 0,484
6,723 6,038
3,317 3,819
19,897 18
0,416 5,777
5,188 2,850
3,533 17,347
19 0,357
4,963 4,457
2,449 3,036
14,905 20
0,307 4,264
3,830 2,104
2,608 12,806
21 0,264
3,664 3,290
1,808 2,241
11,003 22
0,227 3,148
2,827 1,553
1,926 9,454
23 0,195
2,705 2,429
1,334 1,654
8,123 24
0,167 2,324
2,087 1,147
1,421 6,979
commit to user
47 Tabel 4.18 Hasil Perhitungan Debit Kala Ulang 10 Tahun Q
10
Waktu UH
1 2
3 4
Q jam
m
3
det 16,218
12,514 5,907
5,406 m
3
det 0,000
0,000 0,000
1 0,432
7,009 0,000
7,009 2
2,281 36,994
5,408 0,000
42,402 3
6,036 97,893
28,545 2,553
128,991 3,570
9,163 148,616
75,535 13,473
0,000 237,624
4 8,043
130,447 114,673 35,652 2,336
283,109 5
5,938 96,299
100,654 54,125 12,331 263,410 6
4,383 71,090
74,305 47,509 32,631 225,534
7 3,236
52,480 54,853
35,072 49,539 191,944 7,537
2,749 44,587
40,494 25,891 43,482 154,454
8 2,503
40,600 34,404
19,113 32,100 126,217 9
2,045 33,163
31,327 16,239 23,697 104,425
10 1,670
27,088 25,589
14,786 17,493 84,956
11 1,364
22,126 20,901
12,078 14,862 69,967
12 1,114
18,073 17,072
9,865 13,533
58,544 13
0,910 14,762
13,945 8,058
11,054 47,820
13,487 0,825
13,377 11,391
6,582 9,029
40,379 14
0,763 12,375
10,322 5,376
7,375 35,448
15 0,656
10,632 9,548
4,872 6,024
31,077 16
0,563 9,135
8,204 4,507
4,921 26,767
17 0,484
7,849 7,049
3,872 4,459
23,229 18
0,416 6,744
6,056 3,327
4,125 20,252
19 0,357
5,794 5,204
2,859 3,544
17,401 20
0,307 4,979
4,471 2,456
3,045 14,951
21 0,264
4,278 3,841
2,110 2,616
12,846 22
0,227 3,675
3,301 1,813
2,248 11,037
23 0,195
3,158 2,836
1,558 1,931
9,483 24
0,167 2,713
2,437 1,339
1,660 8,148
4.2.11. Perhitungan Penelusuran Banjir Metode Muskingum-Cunge
Analisis dalam perhitungan ini dilakukan secara bertahap dimana masing –
masing tahap terdapat masukan sesuai data dari tahap tersebut. Model sungai dibagi menjadi 9 pias dengan menganggap masing
– masing pias memiliki jarak dan kemiringan slope yang sama. Selain itu lebar saluran B dan koefisien
Manning sepanjang saluran juga dianggap sama.
commit to user
48 Karena data tinggi muka air di sungai Bengawan Solo tidak tersedia maka untuk
menentukan parameter – parameter penelusuran banjir kita dapat menggunakan
data sungai lain pada satu DAS yang sama, hal ini dapat dilakukan karena sungai pada satu DAS yang sama mempunyai bentuk
Flow Duration Curve
yang sama pula Tallaksen, 2005. Sehingga sungai Dengkeng yang terletak di pos duga air
Jarum dapat digunakan dalam penelitian ini. Data Sungai Dengkeng pos duga air Jarum:
- Lebar dasar sungai rata - rata B
= 30 m -
Slope kelandaian sungai So = 0,0261
- Jarak AWLR hulu dengan hilir L
= 67 km -
Waktu pengukuran setiap 1 jam selama 24 jam -
Koefisien kekasaran Manning n untuk alur sungai = 0,035 Chow,1959 -
Delta x ∆x = 3 km =3000 m
- Delta t ∆t
= 8 jam = 28800 detik -
c = 2 ms tidak ada
lateral flow
- A
= 28,452 -
ho = -1,195
- b
= 2 -
Debit inflow =ATMA-ho
b
berasal dari data Bengawan Solo
Data tinggi muka air diambil pada bulan Mei tahun 2011 tertinggi setiap 8 jam Berdasarkan data pos duga air Jarum selama 15 hari. Contoh perhitungan debit
inflow dari tinggi muka air : -
Tinggi muka air = 1,730 m
- A
= 28,452 -
ho = -1,195
- b
= 2
commit to user
49 - Debit inflow
= A TMA-ho
b
= 28,452 1,730--1,195
2
= 243,425 m
3
detik Tabel 4.19 Debit Inflow dari Data Tinggi Muka Air
Tinggi muka air Debit
Tinggi muka air Debit
m m
3
dt m
m
3
dt 1,000
137,082 1,670
233,540 1,730
243,425 1,550
214,387 1,650
230,291 1,380
188,655 2,140
316,450 1,300
177,114 2,670
425,022 1,230
167,316 1,890
270,784 1,020
139,592 1,440
197,549 1,000
137,082 1,200
163,201 0,970
133,361 1,070
145,965 0,920
127,272 1,020
139,592 0,900
124,877 0,990
135,836 0,880
122,504 0,980
134,596 0,840
117,826 0,970
133,361 0,830
116,671 1,300
177,114 0,960
132,132 2,950
488,835 0,980
134,596 3,040
510,293 0,960
132,132 1,590
220,680 0,990
135,836 1,340
182,839 0,920
127,272 3,020
505,485 0,910
126,072 4,050
782,715 0,970
133,361 3,260
564,688 0,980
134,596 2,790
451,824 0,950
130,908 1,990
288,623 1,700
238,457
a. Menghitung Koefisien Penelusuran
1. Menentukan nilai k
k = ∆xc ∆x = 3 km, sedangkan c = 2 ms
k =
onds s
m km
m kmx
sec 1500
2 1000
3
commit to user
50 2.
Menentukan nilai x
x =
2 1
x c
So B
Q .
. .
1
Semua variabel diketahui, B= 30 m, So = 0,0261, c = 2 ms, dan∆x = 3000 m, dan Q puncak diambil dari Tabel 4.19.
x = 2
1
s m
s m
3000 .
2 .
0261 ,
. 30
7152 ,
782 1
3 3
= 0,416697
3. Menghitung Koefisien Muskingum-Cunge
C1 = 1
2 2
x K
t x
K t
= 416697
, 1
2 1500
3600 416697
, 2
1500 3600
= 0,906574
C2 = 1
2 2
x K
t x
K t
= 416697
, 1
2 1500
3600 416697
, 2
1500 3600
= 0,439243
C3 = 1
2 1
2
x K
t K
t x
= 416697
, 1
2 1500
3600 1500
3600 416697
, 1
2 = -0,34582
Perhitungan penelusuran banjir menggunakan metode Muskingum-Cunge Perhitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran. Contoh perhitungan adalah :
Pias pertama pada Q
2
tahun C1 = 0,907
C2 = 0,439 C3 = -0,346
Data debit masukan adalah Q
2
unit HSS Nakayasu, dengan pada saat t = 0, Q = 0 m
3
s pada tiap pias sungai.
commit to user
51 Persamaan Muskingum-cunge :
1 1
n j
Q
=
L n
j n
j n
j
Q C
Q C
Q C
Q C
4 1
3 1
2 1
Karena tidak ada lateral flow, maka Q
L
= 0. Persamaan Muskingum-cunge menjadi :
1 1
n j
Q
=
n j
n j
n j
Q C
Q C
Q C
1 3
1 2
1
Kemudian, nilai 0 disubstitusikan ke masing – masing nilai n dan j pada
persamaan muskingum-cunge sebagai berikut :
1 1
Q
=
1 3
1 2
1
Q C
Q C
Q C
Q
= 0,000
1
Q
= 4,494
1
Q
= 0,000
1 1
Q
=
1 3
1 2
1
Q C
Q C
Q C
1 1
Q
= 0,9070,000+0,4394,494+-0,3460,000 = 1,974 m
3
detik
2 1
Q
=
1 1
3 2
2 1
1
Q C
Q C
Q C
2 1
Q
= 0,907 4,494+0,43927,187+-0,3461,974 = 15,333 m
3
detik
Perhitungan dilakukan secara terus menerus hingga batas hidrograf masukan yaitu 24 jam. Hasil debit dari pias pertama akan menjadi masukan pada pias kedua,
hasil pias kedua akan menjadi masukan pada pias ketiga, dan demikian seterusnya hingga pias ke sembilan. Hasil analisis pada pias pertama :
Tabel 4.20 Hasil Analisis pada Pias Pertama Q
2
Tahun Pias I
Input Output
0,000 0,000
4,494 1,974
27,187 15,333
82,704 55,671
181,518 135,456
168,888 191,900
144,604 150,264
123,067 133,187
80,925 101,057
66,953 67,826
54,471 61,169
commit to user
52
44,860 47,933
37,536 40,581
30,660 33,463
22,728 26,207
19,925 20,294
17,162 18,584
14,894 15,674
12,985 13,786
11,157 11,905
9,586 10,208
8,236 8,778
7,076 7,539
6,080 6,479
5,224 5,566
Gambar 4.3 Hidrograf Pias Pertama Q
2
Tahun Perhitungan untuk pias selanjutnya seperti pada perhitungan diatas. Perhitungan
lengkap dapat dilihat di lampiran B-20.
Debit m
3
detik
Waktu jam
commit to user
53 Gambar 4.4 Hidrograf Hasil Perhitungan Metode Muskingum-Cunge Q
2
Tahun
Tabel 4.21 Debit Maksimum pada Tiap Pias Berdasarkan Jarak Q
2
Tahun
Pias km
Debit maksimum m
3
detik 181,518
1 191,900
2 180,041
3 187,337
4 178,773
5 184,684
6 175,937
7 182,443
8 172,484
9 180,148
commit to user
54 Gambar 4.5 Hubungan Antara Jarak dengan Debit Maksimum Q
2
Tahun Tabel 4.22 Debit Maksimum pada Tiap Pias Berdasarkan Waktu Q
2
Tahun
Waktu jam ke
Debit maksimum m
3
detik 4
181,518 5
191,900 6
180,041 6
187,337 7
178,773 7
184,684 8
175,937 8
182,443 9
172,484 9
180,148
commit to user
55 Gambar 4.6 Hubungan Antara Waktu dengan Debit Maksimum Q
2
Tahun Tabel 4.23 Debit Maksimum pada Tiap Pias Berdasarkan Jarak Q
5
Tahun
Pias km
Debit maksimum m
3
detik 242,498
1 256,368
2 240,524
3 250,271
4 238,831
5 246,728
6 235,042
7 243,734
8 230,428
9 240,668
commit to user
56 Gambar 4.7 Hubungan Antara Jarak dengan Debit Maksimum Q
5
Tahun Tabel 4.24 Debit Maksimum pada Tiap Pias Berdasarkan Waktu Q
5
Tahun
Waktu jam ke
Debit maksimum m
3
detik 4
242,498 5
256,368 6
240,524 6
250,271 7
238,831 7
246,728 8
235,042 8
243,734 9
230,428 9
240,668
commit to user
57 Gambar 4.8 Hubungan Antara Waktu dengan Debit Maksimum Q
5
Tahun Tabel 4.25 Debit Maksimum pada Tiap Pias Berdasarkan Jarak Q
10
Tahun
Pias km
Debit maksimum m
3
detik 283,109
1 299,301
2 280,804
3 292,183
4 278,827
5 288,046
6 274,403
7 284,551
8 269,017
9 280,972
commit to user
58 Gambar 4.9 Hubungan Antara Jarak dengan Debit Maksimum Q
10
Tahun Tabel 4.26 Debit Maksimum pada Tiap Pias Berdasarkan Waktu Q
10
Tahun
Waktu jam ke
Debit maksimum m
3
detik 4
283,109 5
299,301 6
280,804 6
292,183 7
278,827 7
288,046 8
274,403 8
284,551 9
269,017 9
280,972
commit to user
59 Gambar 4.10 Hubungan Antara Waktu dengan Debit Maksimum Q
10
Tahun
4.3. Pembahasan
Dari data Sungai Dengkeng Stasiun Jarum sebagai berikut : -
Lebar dasar sungai rata - rata B
= 30 m -
Slope kelandaian sungai So = 0,0261
- Jarak AWLR hulu ke hilir L
= 67 km -
Waktu pengukuran setiap 1 jam selama 24 jam -
Koefisien kekasaran Manning n untuk alur sungai = 0,035 Chow,1959
- Delta x ∆x
= 3 km =3000 m -
Delta t ∆t = 8 jam = 28800 detik
- c
= 2 ms -
A = 28,452
- ho
= -1,195 -
b = 2
- Debit inflow
= A TMA-ho
b
, dan tidak ada
lateral flow
.
Untuk Sungai Bengawan Solo yang mempunyai : -
Lebar rata – rata penampang bawah sungai B
= 57 m -
Kelandaian sungai So = 0,004074