17
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa ruang lingkup pembelajaran seni budaya ada empat yaitu: seni rupa, seni
musik, seni tari dan seni drama. Seni rupa merupakan cabang ilmu yang menggambarkan ekspresi manusia dengan cara menghasilkan
karya. Seni musik yaitu suatu cabang ilmu dimana ada tiga pokok materi yang diajarkan di antaranya: irama, melodi dan harmoni. Seni
tari yaitu suatu cabang ilmu dimana seseorang harus mampu memadukan antara gerakan irama serta perasaannya dalam melakukan
tarian. Sedangkan seni drama ialah suatu cabang ilmu dimana seseorang dituntut untuk mengekspresikan perasaannya dengan cara
memainkan karakter suatu tokoh.
B. Pembelajaran Ekstrakurikuler
1. Pengertian Ekstrakurikuler
Ekstrakurikurikuler merupakan kegiatan yang dilakukan di luar jam pembelajaran, para siswa dapat memilih jenis
ekstrakurikuler sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya. Menurut Abdul Rachmad Shaleh 2005: 170 kegiatan
ekstrakurikuler merupakan
kegiatan pembelajaran
yang diselenggarakan di luar jam pelajaran yang disesuaikan dengan
kebutuhan pengetahuan,
pengembangan, bimbingan
dan pembiasaan siswa agar memiliki pengetahuan dasar penunjang.
Sedangkan menurut Zainal Aqib Sujak 2011: 81 ekstrakurikuler yaitu suatu kegiatan yang diselenggarakan di luar
18
jam pelajaran biasa dalam suatu susunan program pengajaran, disamping untuk lebih mengaitkan antara pengetahuan yang
diperoleh dalam program kurikulum dengan keadaan dan kebutuhan lingkungan, juga untuk pengayaan wawasan dan sebagai
upaya pemantapan kepribadian. Berdasarkan kedua pendapat di atas dapat disimpulkan
bahwa ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dilakukan di luar jam pelajaran dimana penyelenggaraannya disesuaikan dengan
kebutuhan pengetahuan
siswa serta
bertujuan untuk
mengembangkan wawasan dan pengetahuan yang dimiliki oleh siswa.
2. Prinsip-Prinsip Pengembangan Ekstrakurikuler
Setiap pembelajaran yang dilakukan memiliki manfaat bagi siswa
yang mengikutinya.
Menurut Yudha
1998: 10
pengembangan ekstrakurikuler
pada hakikatnya
adalah pengembangan komponen-komponen yang membentuk suatu
system, yaitu: tujuan, bahan, metode, anak didik, pengelola guru, pembina, atau pelatih, media, dan sumber daya tempat.
Hal yang paling penting untuk dipertimbangkan dalam pengembangan
kegiatan ekstrakurikuler
adalah isi
dari pengembangan itu sendiri. Menurut Mc Neil dalam Yudha 1998:
11 menjelaskan tiga isi pengembangan program sebagai berikut:
19
a.
Rancangan kegiatan
Program ekstrakurikuler ialah serangkaian kegiatan yang dirancang dalam berbagai unit kegiatan untuk satu caturwulan.
Rencana belajar menunjuk pada strategi dan prosedur membina
bagi kemudahan
anak belajar.
Sebelum pengembangan ekstrakurikuler guru akan mempertimbangkan
waktu dan keinginan anak, program yang akan diberikan,
kesesuaian bahan dengan karakteristik anak.
b. Tujuan sekolah
Sebagai pengembang kegiatan ekstrakurikuler hendaknya disesuaikan dengan tujuan sekolah yang bersangkutan.
Meskipun program kurikuler telah dituangkan dalam kurikulum, akan tetapi tidak menutup kemungkinan bagi para
pengelola dapat menegembangkan sesuai dengan keinginan sekolah. dalam hal ini sekolah lebih mengetahui kelebihan dan
kekurangan yang dimilikinya, baik anak maupun sumber- sumber daya lainnya sebagai pendukung kegiatan.
c.
Fungsi kegiatan
Kegunaan fungsional dalam mengembangkan program ekstrakuriuler adalah sebagai berikut: menyiapkan anak
menjadi orang yang bertanggung jawab, menemukan dan mengembangkan minat serta bakat pribadinya, menyiapkan
20
dan mengarahkan suatu spesialisasi, misalnya: atlit, ekonom, agamawan, seniman, dan sebagainya.
Berdasarkan pendapat tersebut pengembangan pembelajaran ekstrakurikuler merupakan pengembangan komponen-komponen
yang mebentuk suatu sistem, meliputi: tujuan, bahan, siswa, guru, media,
dan ruangan.
Dalam pengembangan
kegiatan ekstrakurikuler
terdapat tiga
hal penting
yang harus
dipertimbangkan yaitu rancangan kegiatan, tujuan sekolah, dan fungsi kegiatan.
3. Jenis kegiatan