Penelitian yang Relevan KAJIAN TEORI

68 pada usia 6-9 tahun dimana individu berkarya atas dasar spontanitas dan rasa menyenangkan tanpa memperhatikan aturan. Tahap konvensional berlangsung pada usia 9-12 tahun dimana individu mengembangkan kemampuan kritis dan menilai akan tetapi karya yang dihasilkan bersifat kaku dikarenakan adanya batasan dari luar. Tahap psokenvensional berlangsung di atas usia 12 tahun dimana individu telah memiliki kemampuan untuk menghasilkan karya sesuai dengan batasan dan nilai- nilai yang berlaku di masyarakat.

H. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh Okrifianto Syam Sworo tentang metode pembelajaran drum band pada anak berkebutuhan khusus kelas A, B, dan C di Sekolah Luar Biasa Negeri 1 Bantul. Hasil penelitian tersebut menjelaskan bahwa metode pembelajaran yang digunakan pelatih dalam mengajarkan drum band pada anak berkebutuhan anak berbeda satu dengan yang lainnya. Pelatih menggunakan metode ceramah bagi anak tunanetra, pelatih memilih metode ceramah dengan menggunakan bahasa isyarat dan speechreading gerak bibir bagi anak tunarungu,pelatih menggunakan metode ceramah dengan kontak mata isyarat dan bahasa yang jelas bagi anak tunagrahita. Perbedaan dengan penelitian tersebut terletak pada masalah metode pembelajaran drum band bagi anak berkebutuhan khusus A, B dan C sedangkan masalah yang akan peneliti ambil yaitu tentang pelaksanaan 69 pembelajaran seni budaya drum bagi anak tunarungu yang belum dijelaskan secara rinci. Lokasi penelitian dilakukan di SLB Negeri 2 Bantul dengan subyek penelitian pelatih drum band dan 5 anak tunarungu yang mengikuti pembelajaran seni budaya drum band sedangkan pada penelitian terdahulu tempat penelitian dilakukan di SLB Negeri 1 Bantul Yogyakarta dengan subyek penelitian pelatih drum band.

I. Kerangka Berpikir

Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam pembangunan bangsa, melalui pendidikan anak dapat memperoleh ilmu pengetahuan sebagai bekal hidupnya di masa depan. Salah satu lembaga yang sangat berperan dalam memberikan mengembangkan pengetahuan dan keterampilan adalah sekolah yaitu melalui proses belajar mengajar. Pendidikan merupakan hak setiap orang tak terkecuali anak berkebutuhan khusus, salah satu di antaranya ialah anak tunarungu. Anak tunarungu mengalami kerusakan pada dria pendengarannya sehingga mereka tidak dapat mendengar suara atau bunyi. Meskipun demikian anak tunarungu sama halnya dengan anak normal pada umumnya, mereka memiliki potensi dalam dirinya. Salah satu cara mengembangkan potensi anak tunarungu yaitu melalui pembelajaran seni budaya drum band. Salah satu sekolah yang menyediakan pembelajaran seni budaya drum band bagi anak tunarungu yaitu SLB Negeri 2 Bantul Yogyakarta. Drum band merupakan kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang memainkan alat musik dengan cara berbaris, drum 70 band biasanya melibatkan pemain musik, color guard pasukan bendera dan mayoret sedangkan alat-alat musik drum band yang terdiri dari : stik, snare drum, bass drum, multi tom, simbal dan marching bellbellyra. Anak tunarungu tidak dapat mendengar suara atau bunyi padahal dalam drum band anak harus memainkan alat musik yang membutuhkan harmonisasi. Sebuah pembelajaran berkaitan dengan komponen-komponen pembelajaran. Adapun komponen-komponen pembelajaran meliputi: guru, siswa, tujuan pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. Oleh karena itu guru sebaiknya membuat perencanaan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan kondisi siswa.

J. Pertanyaan Penelitian

Dokumen yang terkait

BUDAYA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BAGIANAK TUNARUNGU-WICARA DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI Budaya Pelaksanaan Pembelajaran Bahasa Indonesia Bagi Anak Tunarungu-Wicara Di Sekolah Luar Biasa Negeri Surakarta (Studi Kasus di Kelas X-B SLB Negeri

0 2 12

BUDAYA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BAGIANAK TUNARUNGU-WICARA DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI Budaya Pelaksanaan Pembelajaran Bahasa Indonesia Bagi Anak Tunarungu-Wicara Di Sekolah Luar Biasa Negeri Surakarta (Studi Kasus di Kelas X-B SLB Negeri

0 2 14

PENDAHULUAN Budaya Pelaksanaan Pembelajaran Bahasa Indonesia Bagi Anak Tunarungu-Wicara Di Sekolah Luar Biasa Negeri Surakarta (Studi Kasus di Kelas X-B SLB Negeri Surakarta).

0 2 4

PEMBELAJARAN KETERAMPILAN OTOMOTIF BAGI ANAK TUNARUNGU TINGKAT SMALB DI SLB NEGERI A CITEUREUP KOTA CIMAHI.

0 3 37

PEMBELAJARAN KETERAMPILAN OTOMOTIF BAGI ANAK TUNARUNGU TINGKAT SMALB DI SLB NEGERI A CITEUREUP KOTA CIMAHI.

0 2 33

PEMBELAJARAN KETERAMPILAN OTOMOTIF BAGI ANAK TUNARUNGU TINGKAT SMALB DI SLB NEGERI A CITEUREUP KOTA CIMAHI.

0 1 37

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TATABOGA MEMBUAT BROWNIES KUKUS BAGI SISWA TUNARUNGU DI SLB B NEGERI CICENDO BANDUNG.

0 0 29

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER KESEHATAN REPRODUKSI BAGI ANAK TUNARUNGU DI SLB NEGERI 2 BANTUL.

0 2 179

PEMBELAJARAN BATIK CEMOL PADA ANAK TUNARUNGU DI SLB NEGERI 1 BANTUL.

0 4 265

PENINGKATAN KETERAMPILAN SOSIAL MELALUI PEMBELAJARAN KOLABORATIF BAGI ANAK TUNARUNGU KELAS 4 SEKOLAH DASAR DI SLB NEGERI 2 BANTUL.

0 1 162