g. Lebih mudah melihat trend perusahaan serta melakukan prediksi di masa yang
akan datang. Keterbatasan analisis rasio adalah:
a. Kesulitan dalam memilih rasio yang tepat yang dapat digunakan untuk
kepentingan pemakainya. b.
Keterbatasan yang dimiliki akuntansi atau laporan keuangan juga menjadi keterbatasan teknik.
c. Jika data untuk menghitung rasio tidak tersedia maka akan menimbulkan
kesulitan menghitung rasio. d.
Sulit jika data yang tersedia tidak sinkron. e.
Jika dua perusahaan dibandingkan bisa saja teknik dan standar akuntansi yang dipakai tidak sama. Oleh karena itu jika dilakukan perbandingan maka bisa
menimbulkan kesalahan.
2. Jenis-jenis Rasio Keuangan
Jenis-jenis rasio keangan adalah sebagai berikut: 1.
Ratio Likuiditas Ratio ini merupakan suatu indikator mengenai kemampuan perusahaan
untuk membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aktiva yang tersedia.
Ada 3 tiga cara penting dalam pengukuran tingkat likuiditas secara menyeluruh yaitu:
a Current Ratio
Current Ratio merupakan perbandingan antara aktiva lancar dengan hutang lancar.Ratio ini menunjukkan kesanggupan membayar hutang jangka pendek.
Semakin besar Currenta ratio berarti semakin besar kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya sehingga perusahaan semakin likuid.
Current Rasio yang ideal yaitu 1001:1Brigman 2006:158 Rumusnya adalah sebagai berikut:
Current Ratio = Lancar
Hutang Lancar
Aktiva
b Quick Accid Ratio
QuickAccid Ratio merupakan perbandingan antara aktiva lancar kecuali persediaan dengan hutang lancar.Persediaan merupakan quick assets aktiva yang
dapat diuangkan. Quick Rasio yang ideal yaitu 1001:1Brigman 2006:158 Rumusnya adalah sebagai berikut:
Quick Ratio
= Lancar
Hutang Persediaan
Lancar Aktiva
−
c Cash Ratio
Cash Ratio ditambah dengan efek-efek, merupakan alat-alat Likuid yang paling dipercaya.Bertambah tinggi Cash Ratio berarti jumlah uang tunai yang
tersedia semakin besar, sehingga pelunasan hutang pada saatnya tidak akan kesulitan, tetapi bila terlalu tinggi akan mengurangi potensi untuk menaikkan Rate
of Return. Cash Rasio yang ideal yaitu 1001:1Brigman 2006 :158 Rumusnya adalah sebagai berikut:
Cash Ratio = Lancar
Hutang Bank
Kas
2. Ratio Solvabilitas
Ratio ini mengukur perbandingan dana yang disediakan oleh pemilik dengan dana yang dipinjam perusahaan dari kreditur. Ratio ini menunjukkan
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Yang termasuk dalam ratio ini antara lain: a
Total Debt to Total Assets Ratio b
Total Debt to Equity Ratio Keterangan:
a Total Debt to Total Assets Ratio
Total Debt to Total Assets Ratio adalah perbandingan hutang dengan total aktiva. Ratio ini menunjukkan berapa total aktiva yang tersedia untuk
menjamin hutang perusahaan. Semakin tinggi Debt Ratio semakin besar jumlah modal pinjaman yang digunakan dalam menghasilkan keuntungan
perusahaan. Debt to Assets Ratio yang ideal yaitu 1001:1Husnan 94 :75 Rumusnya adalah sebagai berikut:
Debt to Total Assets Ratio = Aktiva
Total Hutang
Total
b Total Debt to Equity Ratio
Total Debt to Equity Ratio menunjukkan hubungan antara jumlah pinjaman jangka panjang yang diberikan oleh para kreditur dengan jumlah modal
sendiri yang diberikan oleh pemilik perusahaan. Hal ini biasanya digunakan untuk mengukur finansial leverage dari suatu perusahaan. Debt to Equity Ratio yang
ideal yaitu 100 1:1Rahardjo 2001 : 65
Rumusnya adalah sebagai berikut: Debt to Equity Ratio =
Modal Total
Hutang Total
3. Ratio Aktivitas
Ratio ini digunakan untuk mengukur efektif tidaknya perusahaan dalam menggunakan dan mengendalikan sumber-sumber yang dimiliki oleh perusahaan.
Ratio ini diukur dengan membandingkan penjualan dengan berbagai investasi dalam aktiva.
Yang termasuk dalam Ratio ini adalah sebagai berikut: a
Total Assets Turnover b
Receivable Turnover c
Avarage Collection Period Keterangan
: a
Total Assets Turnover Merupakan perbandingan antara penjualan dengan jumlah
aktiva.kemampuan dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva berputar dalam suatu periode tertentu atau kemampuan modal yang diinvestasikan untuk
menghasilkan revenue. Total Assets Turnover yang ideal yaitu 2002:1Sundjaja 2001 :185
Rumusnya adalah sebagai berikut: Total Assets Turnover =
Aktiva Total
Pendapatan
b Receivable Turnover
Merupakan perbandingan antara penjualan dengan piutang rata-rata. Kemampuan Piutang berputar dalam suatu periode tertentu. Receivable Turnover
yang ideal yaitu 2002:1 Abdullah 2005 : 92 Rumusnya adalah sebagai berikut:
Receivable Turnover
= rata
Rata Piutang
Pendapatan −
c Avarage Collection Period
Yaitu Periode Rata-rata yang diperlukan untuk mengumpulkan piutang. Rumusnya adalah sebagai berikut:
Avarage Collection Period = Pendapatan
360 x
rata Rata
Piutang −
Avarage Collection Period yang ideal yaitu minimal 2002:1Brigman 2006:158
4. Ratio Profitabilitas
Ratio ini merupakan ukuran kemampuan Perusahaan dalam menghasillkan profit. Untuk mengukur kemampuan tersebut ada 2 dua ratio atau ukuran yakni:
a Ratio antara Laba dengan Penjualan
b Ratio antara Laba dengan Aktiva atau modal sendiri
Keterangan:
a Ratio antara Laba dengan Penjualan
Ukuran atau ratio Laba dengan penjualan ini digunakan untuk mengukur Laba yang dihasilkan oleh setiap unit penjualan produk yang dijual.Dari Ratio
ini dapat diketahui kemampuan margin laba untuk menutup biaya tetap dan bunga serta kemampuan Perusahaan untuk membagi dan membayar dividen.
Ratio ini dibagi menjadi 3tiga yakni: 1. Gross Profit Margin Ratio
Yakni perbandingan antara Laba Kotor dengan penjualan. Gross Profit Margin =
Pendapatan Kotor
Laba
Gross Profit Margin yang ideal yaitu 2002:1 Brigman 2006:162 2. Operating Profit Margin Ratio
Yakni Perbandingan antara Laba operasi Laba sebelum biaya bunga dan pajak EBITdengan penjualan. Semakin tinggin ratio ini, semakin tinggi Laba
Operational yang diperoleh perusahaan dari penjualan. Operating Profit Margin yang ideal yaitu 2002:1 Brigman 2006:162
Rumusnya adalah sebagai berikut: Operating Profit Margin =
Pendapatan EBIT
3. Net Profit Margin Ratio Yakni perbandingan antara Laba bersih Laba setelah biya bunga dan
pajak EAT dengan penjualan. Semakin besar ratio ini, maka semakin besar laba yang diperoleh. Net Profit Margin yang ideal yaitu 2002:1 Brigman
2006:162 Rumusnya adalah sebagai berikut:
Net Profit Margin Ratio = Pendapatan
EAT
b Ratio antara Laba dengan Aktiva atau Modal Sendiri Ukuran atau ratio Laba dengan aktiva ini digunakan untuk mengukur
penggunaan sumber-sumber yang ada untuk menghasilkan Laba Perusahaan. Dari ratio ini dapat diketahui kemampuan Perusahaan dalam mendayagunakan aktiva
atau modal sendiri yang dimiliki untuk menghasilkan Laba yang memuaskan. Umumnya ada 2dua ratio dalam hal ini yakni:
1 Return On Investment ROI Yaitu perbandingan antara Laba setelah biaya bunga dan pajak Laba
bersih EAT dengan total aktiva perusahaan. Return On Investment ROI yang ideal yaitu 2002:1 Keown 2001:87
Return On Investment = Aktiva
Total EAT
2 Return On Equity ROE
Yaitu perbandingan antara Laba biaya bunga dan pajak Laba bersih EAT dengan modal sendiri. Return On Equity ROE yang ideal yaitu 2002:1
Return On Equity = Sendiri
Modal EAT
3. Perhitungan Rasio Keuangan RSU SARI MUTIARA MEDAN