Ratio Solvabilitas Analisis Rasio Keuangan Pada RSU Sari Mutiara Medan

sebaiknya perusahaan menghindari hutang lancar yang berlebih agar perusahaan tersebut menjadi likuid.

B. Ratio Solvabilitas

Setelah menganalisis ratio Likuiditas, maka sekarang perlu dianalisis tingkat kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya apabila sekiranya perusahaan pada saat ini dilikuidasi. Tabel – 6 Ratio Solvabilitas Akhir Tahun 2006 dan 2007 No. Ratio-Ratio Solvabilitas Tahun 2006 Tahun 2007 1 Debt to Assets Ratio 12,1 8,13 2 Debt to Equity Ratio 15,7 10,7 Sumber: Data diolah Penulis 1. Debt to Assets Ratio Pada Tahun 2006 Debt to Assets Ratio turun sekitar 4 yaitu dari 12,1 menjadi 8,13 . Dari keadaan ratio ini bahwa pada tahun 2007 jumlah pinjaman yang dipergunakan oleh Perusahaan dalam operasionalnya mengalami penurunan. Atau dengan kata lain jaminan dari aktiva yang dimiliki perusahaan pada tahun 2006 sampai dengan 2007 tersebut semakin besar terhadap keseluruhan hutang. Dari keadaan ratio ini maka biaya pembelanjaan perusahaan semakin kecil, maka semakin kecil jaminan aktiva yang dijadikan jaminan terhadap hutang. Debt to Assets Ratio Perusahaan untuk tahun yang dianalisis belum memenuhi syarat untuk Perusahaan Jasa karena Debt to Assets Ratio yang baik yaitu 1001:1, sebaiknya perusahaan menghindari hutang lancar yang berlebih agar perusahaan tersebut menjadi likuid. 2. Debt to Equity Ratio Pada Tahun 2006 Debt to Equity Ratio mengalami penurunan sebesar 5 yaitu dari 15,7 menjadi 10,7 . Angka yang berfluktuasi ini menunjukkan bahwa besarnya operasional perusahaan yang dibiayai dengan pinjaman mengalami gelombang turun yaitu sebesar 5 . Atau dengan kata lain bagian dari modal sendiri yang dijadikan jaminan bagi keseluruhan hutang mengalami fluktuasi. Pada tahun 2006 ratio mengalami penurunan yang berarti semakin kecil operasional perusahaan yang dibiayai dengan pinjaman. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan berusaha untuk memperkecil pinjaman yang digunakan untuk membiayai operasional perusahaan. Menurunnya ratio ini pada tahun 2007 terjadi karena adanya penurunan beberapa komponen pada sisi kewajiban. Dengan melihat hasil ratio solvabilitas selama periode 2006 sampai dengan tahun 2007 berarti pemakaian pinjaman lebih kecil daripada modal sendiri didalam operasional. Debt to Assets Ratio untuk tahun yang dianalisis belum memenuhi syarat untuk Perusahaan Jasa karena Debt to Assets Ratio yang baik yaitu 100 1:1, sebaiknya perusahaan menghindari hutang lancar yang berlebih agar perusahaan tersebut menjadi likuid.

C. Rasio Aktivitas