Dari hadits Rasulullah SAW di atas, nampaknya wajar dan logis bila kita simpulkan, bahwa tidak seharusnya orang-orang menguasai lahan yang luas dan
tidak diolahnya sendiri atau tidak membiarkan orang-orang yang butuh untuk memanfaatkannya dan orang-orang harus dicegah untuk memiliki tanah secara
berlebih-lebihan karena hal itu dapat merugikan masyarakat atau dengan kata lain tidak memanfaatkan tanah tersebut.
10
B. Tinjauan Siyasah Maliyah terhadap Pemilikan Tanah Guntai
Siyasah menurut bahasa berasal dari kata:
Ê - º
–
yang berarti: ”mengatur, mengendalikan atau membuat keputusan” Sedangkan menurut istilah, siyasah adalah:
Ê. Ê ƒÊ Ǵ Ê Êƒ Ê3Ê Ê
“Pengurusan kemaslahatan ummat manusia sesuai dengan syara’
11
Siyasah maliyah adalah siyasah yang mengatur hak-hak orang-orang miskin, mengatur sumber-sumber mata air irigasi dan perbankan. Dengan kata
lain yaitu hukum dan peraturan yang mengatur hubungan diantara orang-orang kaya dan miskin, antara negara dan perorangan, sumber-sumber keuangan
37.
10
Rahman, Doktrin Ekonomi Islam: Jilid II, hlm. 284.
11
Atjep Djazuli, Pengantar fiqh Siyasah, Bandung: IAIN Sunan Gunung Jati, 1989, hlm,
Negara, baitul mal dan sebagainya yang berkaitan dengan harta dan kekayaan negara.
12
Kemudian L. Amin Widodo menyatakan: “fiqh maly atau siyasah maliyah as-syar’iyah
orientasi pembicaraannya ialah sekitar baitul mal, sumber-sumber perbendaharaan Negara, persoalan perpajakan daribah dan sebagainya.
13
Dalam Islam pencapaian kebahagian hidup di dunia dan akhirat tidak dapat dipisahkan satu sama lain, karena segala usaha didunia didasarkan pada
keridhoan Allah mardhatillah. Bahkan usaha-usaha di dunia harus terarah menuju kebahagiaan akhirat yang kekal dan abadi, kehidupan di dunia ini adalah
persiapan untuk menuju ke akhirat. Dalam memenuhi kebutuhan manusia di dunia ini Allah telah menyediakan bumi, langit dan segala yang ada didalamnya
untuk manusia seluruhnya.
14
Seperti Firman Allah SWT dalam surat Luqman ayat 20:
¼mJ y èy R N3‹n=æt ÷x 7t ™rru Ú‘{ ’û Bt ru Nºuq»yJ¡9 ’û B N3s9 •t ‚™y br r•t s? O9s r
=»Gt . wru “‰d wru O=æ Ž•ót †û A‰»pg† `Bt ¨Z9 `z Bru 3 pZu Ût ru o•t g»ßs
:
ޕZB
12
Suyuthi Pulungan, Fiqh Siyasah: Ajaran, Sejarah dan Pemikiran, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1997, h. 40.
13
L. Amin Widodo, Fiqh Siyasah dalam Hubungan Internasional, Yogyakarta: PT. Tiara Wacana Yogya, 1994, h. 1.
14
Atjep Djazuli, Fiqh Siyasah Maliyah, Bandung: IAIN Sunan Gunung Djati. 1983, h. 1.
Arinya: Tidakkah kamu perhatikan Sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk
kepentinganmu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin. dan di antara manusia ada yang
membantah tentang keesaan Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa kitab yang memberi penerangan.
QS. Luqman : 20
15
Kemudian Allah memberikan tugas kepada manusia untuk memakmurkan dunia dalam kehidupannya, sesuai dengan firman nya dalam surat hud ayat 61:
qu d ¼nŽ•îx m»9s `B 3s9 tB r‰6ã Qqs »ƒt A t s 4 s=»¹
| Nds{r Šy qJOr ’n ru =ƒ•s ’1‘u b 4 m‹9s qq? OO nr•ÿóFt ™ùs kp Žù O.•t Jy èGt ™ur Ú‘{ `z B N.r ±
t Rr
Artinya:
:
=‹gC
Dan kepada Tsamud kami utus saudara mereka shaleh. Shaleh berkata: Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia.
Dia telah menciptakan kamu dari bumi tanah dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah
kepada-Nya, Sesungguhnya Tuhanku Amat dekat
rahmat-Nya lagi
memperkenankan doa hamba-Nya. QS. Hud : 61
Maksud dari ayat di atas adalah bahwa manusia diciptakan sebagai khalifah dimuka bumi ini disuruh untuk menguasai serta memakmurkan bumi
yang memang disediakan oleh Allah SWT.
16
Akibat dari ajaran Islam yang menyatakan bahwa alam dan harta ini milik Allah adalah adanya beberapa prinsip yang harus dipegang oleh suatu individu
manusia. Prinsip-prinsip tersebut adalah:
15
Depag. RI., Al-Qur’an dan terjemahannya, h. 182.
16
Muhammad Daud Ali, Sistem Ekonomi Islam Zakat dan Wakaf, Jakarta: Ui Press, h. 21.
a. Tidak boleh seseorangpun menjadi pemilik mutlak, tetapi dibatasi oleh hak- hak Allah, entah itu berhubungan dengan penggunaan maupun hak orang,
seperti zakat, infak tetapi juga jangan terlalu boros. b. Masyarakat melalui wakilnya bisa mengatur dengan cara-cara mengambil
manfaat harta yang mengarah kepada kemakmuran bersama. c. Masyarakat bisa mengambil harta perseorangan apabila ada kemaslahatan
umum yang mengkehendaki dengan syarat mendapat penggantinya yang wajar.
Selain itu, terdapat akibat kenyataan bahwa individu mempunyai hak manfaat atau memanfaatkan hartanya. Hak-hak tersebut secara rinci mencakup
bahwa : a. Masyarakat tidak boleh mengganggu atau melarang pemilik manfaat selama
tidak merugikan orang lain atau masyarakat itu sendiri. b. Karena pemilikan manfaat berhubungan dengan hartanya, maka boleh bagi
pemilik memindahkan hak miliknya kepada orang lain, misalnya dengan menjualnya, mewasiatkannya atau menghibahkannya dan lain sebagainnya.
c. Pada pokoknya kepemilikan itu kekal tidak tidak terikat oleh waktu.
17
Jika memperhatikan nash-nash dan kaidahnya maka saya berkesimpulan bahwa ulil amri dibenarkan membuat undang-undang yang mewajibkan rakyat
menyerahkan sejumlah uang atau harta yang ditentukan. Apabila penghasilan-
17
Atjep Djazuli. Fiqh Siyasah Maliyah, h. 4.
penghasilan tersebut di atas tidak dapat mencukupi untuk pembelanjaan jaminan sosial dan apabila baitul mal tidak cukup persediaan untuk memenuhi keperluan
itu menurut semestinya.
18
Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa: 1. Kaum fakir miskin adalah orang-orang pertama yang harus mendapat
perhatian didalam pengeluaran penggunaan harta sesuai dengan prinsip dalam surat Al-Hasyr ayat 7:
:
....
Artinya:
…. N3ZB äuŠYî{ tûüt srŠ tbq3tƒ w ’s1
...supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang Kaya saja di antara kamu…
QS. Al-Hasyr : 7
19
2. Pajak yang dibebankan sesuai dengan kemampuan siwajib pajak dan pajak tidak dibedakan terhadap keperluan-keperluan yang sifatnya dharuri untuk
hidup. 3. Bagi setiap orang mendapatkan sesuai dengan keperluannya.
4. Tanggung jawab sosial secara umum bagi setiap orang yang tidak mampu dan membutuhkan.
5. Prinsip:
4
dari mana kamu dapatkan ini, atau dengan kata lain prinsip kontrol sosial agar aparat pemerintahan berfikir sebelum
menyelewengkan harta milik umum, sudah barang tentu prinsip sosial kontrol
18
Ibid, h. 184.
19
Depag. RI., Al-Qur’an dan terjemahannya, h. 436.
harus diatur sedemikian rupa sehingga tidak menyebabkan seseorang menjadi enggan melaksanakannya.
20
C. Prinsip Hukum Islam dalam Kaitannya dengan Pemilikan Tanah Guntai