ketentuan-ketentuan dalam ayat ini tentang batas-batas maksimum atau minimum tanah yang dapat dimiliki oleh seseorang. Penentuan batas-batas maksimum dan
minimum tanah pertanian telah diatur garis-garis besarnya dalam UU No.56 prp tahun1960 yang disusul dengan perincian luas maksimum tanah pertanian bagi
daerah-daerah tertentu dengan keputusan-keputusan Menteri Agraria No. SK978KA1960.
C. Tujuan Pokok UUPA
Dalam penjelasan umum I dinyatakan, bahwa 3 tujuan pokok UUPA ialah:
1. Meletakkan dasar-dasar bagi penyusunan hukum Agraria nasional yang akan merupakan alat untuk membawa kemakmuran, kebahagiaan dan keadilan bagi
Negara dan rakyat, terutama rakyat tani, dalam rangka masyarakat yang adil dan makmur.
2. Meletakkan dasar-dasar untuk mengadakan kesatuan dan kesederhanaan dalam hukum pertanahan.
3. Meletakkan dasar-dasar untuk memberikan kepastian hukum mengenai hak- hak atas tanah bagi rakyat seluruhnya.
14
Dalam meletakkan dasar-dasar bagi ketiga bidang tersebut, dengan sendirinya harus terwujud penjelmaan dari sila-sila pancasila. Dalam seminar
14
Arieeff s, UUPA : Beberapa Hukum Agrarian dan Hukum Tanah serta Penjelasannya, PT. Pustaka tinta Mas
hukum pertanian disebutkan, bahwa dalam garis besarnya ditegaskan beberapa Pokok Agraria adalah sebagai berikut:
1. Undang-undang pokok Agraria UUPA sebagai sumber hukum pertanahan nasional perlu dilaksanakan secara konsekuen, adil dan merata diseluruh
wilayah kawasan tanah air di Indonesia. 2. Untuk melaksanakan UUPA secara konsekuen, adil dan merata diseluruh
kawasan tanah air Indonesia sesuai dengan ketentuan pembangunan nasional, maka peraturan perundangan
yang merupakan ketentuan-ketentuan
pelaksanaan UUPA itu serta landasan kebijaksanaan bagi aparat pelaksana dan masyarakat, maupun kebijaksanaan para pelaksana, yang kadang-kadang
bertentangan dengan peraturan perundangan itu perlu ditinjau kembali.
15
Jadi kesimpulannya ada empat masalah pokok yang perlu mendapat perhatian semua pihak yang terlibat dan dilibatkan serta yang bertanggung
jawab dalam pelaksanakan UUPA sesuai dengan jiwanya dan tuntunan Negara hukum Indonesia dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan
nasional, masyarakat adil dan makmur berdasarkan pancasila. Keempat pokok permasalahan itu adalah “kepastian hukum dan
sertifikat tanah, Hak ulayat, pencabutan hak atas tanah” dan pembebasan tanah, serta landreform. Dalam rangka pembangunan pertanian di pedesaan.
15
Boedi Harsono, Hukum Agraria Indonesia: Sejarah Pembentukan UUPA Isi dan Pelaksanaannya
, Jakarta:Djambatan,1997, h.205.
D. Sumber Hukum Tanah Nasional