Hasil Investasi Beban Klaim

40 asuradur. Pembayaran premi asuransi kepada asuradur dilanjutkan sepanjang masa berlakunya polis yang bersangkutan. Jika suatu reasuransi berakhir bukan karena kematian tertanggung, maka reasuradur membayar kembali kepada asuradur sebagian dari premi asuransi yang belum diterima oleh asuradur dari tertanggung 11 .

3. Hasil Investasi

Premi yang terkumpul pada setiap perusahaan asuransi jiwa mencapai jumlah milyaran rupiah. Oleh karena itu menjadi sangat penting bagi perusahaan asuransi untuk melakukan investasi atas aset-aset yang ada untuk mencukupi kebutuhan akan dana yang dikelola. Sebagian besar perusahaan asuransi mengandalkan hasil investasinya untuk menutupi kekurangan akan tarif premi yang diberikan kepada tertanggung. Perusahaan asuransi jiwa melakukan strategi investasinya melalui berbagai instrumen portofolio yang dianggap dapat memberikan return on investment yang paling baik dan tetap tunduk pada aturan serta batasan yang telah ditetapkan dalam Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia nomor 424 tahun 2003 tentang kesehatan keuangan perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi. Perusahaan asuransi harus menyeimbangkan strategi investasinya dengan regulasi yang telah ada. 11 AJB Bumiputera 1912, Mengenal Tekhnik Asuransi Jiwa, Jakarta : 1984, hal. 30-43 41

4. Beban Klaim

Klaim adalah proses yang mana peserta dapat memperoleh hak-hak berdasarkan perjanjian pertanggungan untuk mendapatkan manfaat atas suatu kerugian. Dalam menghitung jumlah klaim yang akan dibayarkan perusahaan asuransi kepada claimant, Claim analyst menetapkan tiga jumlah manfaat klaim, yaitu : 1. Jumlah Manfaat Kematian Jumlah manfaat kematian yang harus dibayar atas kematian tertanggung didasari oleh jumlah uang pertanggungan polis yang bersangkutan. Oleh karena itu, Claim analyst memulai perhitungan jumlah manfaat dengan menentukan jumlah manfaat kematian dasar yang harus dibayarkan. Manfaat kematian asuransi dasar biasanya sama dengan jumlah uang pertanggungan polis yang bersangkutan. Namun demikian, jika surat permintaan polis mengandung pernyataan yang tidak benar mengenai usia, maka jumlah uang pertanggungan polis yang bersangkutan akan disesuaikan untuk menutup pernyataan yang tidak benar tersebut. 2. Jumlah Penambahan Claim analyst kemudian akan menetapkan semua jumlah yang harus ditambahkan ke jumlah manfaat kematian tambahan. Daftar 42 jumlah manfaat yang dapat ditambahkan ke manfaat kematian asuransi dasar adalah sebagai berikut : a. Asuransi tambahan yang dibayar penuh b. Accidental death benefit c. Kelebihan premi yang dibayar dimuka d. Dividen polis yang masih harus dibayar e. Dividen polis yang disimpan di perusahaan asuransi untuk mendapatkan bungabagi hasil f. Bunga pembayaran klaim yang ditangguhkan g. Bunga pinjaman yang dibayar dimuka 3. Jumlah pengurangan Claim analyst juga dapat mengurangi jumlah tertentu dari manfaat kematian dasar, termasuk : a. Premi yang harus dibayar namun belum dibayar selama masa tenggang grace period b. Pinjaman atas polis c. Bungabagi hasil pinjaman polis yang belum dibayar Total pengeluaran yang ada di perusahaan asuransi jiwa terdiri dari beban klaim asuransi, pemasarann administrasi dan umum. Pengeluaran terbesar yang dimiliki perusahaan asuransi jiwa berasal dari klaim asuransi, yaitu klaim yang langsung didapat tertanggung yang mengalami kerugian. Biaya pemasaran merupakan pengeluaran yang harus dipersiapkan perusahaan 43 asuransi dalam rangka membiayai proses penjualan dan distribusi produk dan jasa asuransi ke calon tertanggung. Pengeluaran adminitrasi dan umum tidak kalah pentingnya dalam keberlangsungan operasional perusahaan, seperti pembayaran gaji karyawan. Administrasi klaim terdiri dari beberapa kegiatan yang pada dasarnya sama untuk sebagian besar pertanggungan. Umumnya, seseorang atau sistem yang menangani klaim akan menentukan apakah informasi yang diserahkan atas suatu klaim telah sesuai dengan pertanggungan yang tercantum dalam suatu polis yang inforce atau tidak, sehingga orang atau sistem tersebut dapat mengambil keputusan untuk menyetujui atau menolak klaim. Dalam melakukan verifikasi bahwa kerugian yang termasuk di dalam pertanggungan terjadi pada saat kontrak asuransi dalam keadaan inforce, Claim analyst akan menetapkan tanggal dimulainya pertanggungan. Jika pertanggungan sudah tidak dalam keadaan inforce lagi, maka Claim analyst akan menetapkan tanggal berakhirnya pertanggungan Claim analyst yang menerima klaim untuk asuransi kumpulan akan melakukan verifikasi bahwa kerugian terjadi pada saat pertanggungan dalam kondisi inforce. Dan orang-orang yang menderita kerugian tersebut adalah orang yang dipertanggungkan dalam polis kumpulan. Analyst juga melakukan verifikasi bahwa semua persyaratan ketenagakerjaan yang diberlakukan dalam polis tersebut telah dipenuhi, yaitu bahwa masa kerja karyawan yang 44 mengajukan klaim sesuai dengan yang dipersyaratkan dan bekerja di lokasi kerja yang telah ditentukan.

F. Perhitungan Profitabilitas Asuransi Jiwa Syariah

Profitabilitas adalah selisih antara pendapatan yang lebih besar atas pengeluaran. Suatu perusahaan yang secara konsisten menghasilkan laba dapat terus berbisnis, tumbuh dan meningkatkan kesejahteraan atau meningkatkan nilai perusahaan. Kenaikan nilai perusahaan diindikasikan oleh ukuran-ukuran kenaikan harga saham perusahaan dan pertambahan akun modal dan surplus di dalam neraca perusahaan. Sebaliknya, perusahaan yang terus mengalami kerugian akhirnya akan hilang dari dunia bisnis. Walaupun profitabilitas dapat diperoleh dan diukur dalam jangka waktu yang pendek, perusahaan asuransi biasanya berusaha untuk mendapatkan profitabilitas jangka panjang. Profitabilitas jangka panjang memungkinkan perusahaan asuransi untuk : 1. Menyediakan dana untuk investasi, 2. Membayar dividen polis atau participating policy, 3. Membayar dividen tunai kepada para pemegang saham dan meningkatkan daya tarik saham perusahaan kepada para investor, 4. Membuat pemeringkatan yang bermutu tinggi dari lembaga pemeringkat asuransi 45 5. Menyedaikan dana untuk mengembangkan produk, lini produk dan jalur distribusi, 6. Menyediakan dana untuk ekspansi dan akuisisi. Laporan laba rugi memberikan beberapa pengertian mendalam terhadap profitabilitas suatu perusahaan asuransi, paling tidak untuk jangka pendek karena laporan laba rugi tersebut menunjukkan pendapatan bersih atau rugi bersih selama suatu jangka waktu tertentu. Tetapi laporan laba rugi tidak dapat memberikan pengertian mendalam terhadap profitabilitas perusahaan untuk jangka waktu yang lama. Return on capital ratio adalah rasio yang digunakan untuk memperbandingkan beberapa ukuran dari penghasilan suatu perusahaan asuransi selama jangka waktu yang ditentukan dengan beberapa ukuran dari modal dan surplusnya. Hasil dari rasio penghasilan modal menunjukkan efektifitas suatu perusahaan asuransi dalam menggunakan modal dan surplusnya untuk menghasilkan laba. Umumnya, semakin tinggi rasio penghasilan modal, semakin efektif perusahaan menggunakan sumberdayanya untuk memperoleh laba. Mengingat tingkat risiko yang dimiliki perusahaan asuransi, penghasilan modal dapat tak tertimbang atau tertimbang. Rasio tak tertimbang menujukkan bahwa rasio tersebut tidak menunjukan tingkat risiko yang menjadi ciri operasi perusahaan asuransi. Jika suatu rasio tak tertimbang disesuaikan untuk membentuk keterpaparaan tingkat risiko suatu perusahaan asuransi, maka rasio tersebut menjadi tertimbang. Dalam melakukan kegiatan bisnis secara normal, suatu perusahaan asuransi menghadapi kemungkinan risiko serius yang dapat 46 mengancam solvency. Solvency soolvabilitas menurut istilah umum adalah keadaan dimana suatu perusahaan mampu untuk memenuhi kewajiban keuangannya secara tepat waktu. Risiko-risiko tersebut dapat dikelompokan dalam empat kategori risiko yang luas, yang dikenal sebagai contingency risks. 1. Asset Risk Adalah risiko rugi pada suatu investasi untuk alasan selain daripada perubahan suku bunga pasar. Perusahaan asuransi mengelola risiko aset dengan mengevaluasi kemungkinan investasi secara hati-hati, menginvestasikan aset mereka dengan jumlah yang besar di dalam investasi bermutu tinggi, serta mengalokasikan dana untuk seluruh katagori investasi yang berbeda. 2. Pricing Risk Disebut juga insurance risk yaitu risiko dimana pengalaman nyata perusahaan asuransi dalam tingkat kematian atau biaya-biaya akan sangat berbeda dari perkiraan, menyebabkan perusahaan asuransi tersebut menderita kerugian material atas produk tersebut. 3. Interest Rate Risk Adalah risiko kerugian yang disebabkan oleh perubahan suku bunga pasar. Perusahaan asuransi mengelola risiko ini melalui asset liability management. 4. General Business Risk Yaitu risiko kerugian yang diakibatkan oleh praktek-praktek bisnis umum yang tidak efektif atau faktor-faktor lingkungan yang di luar kendali perusahaan. Perusahaan mengendalikan risiko ini dengan menugaskan tim 47 manajemen yang bermutu tinggi dan berpengalaman untuk mengendalikan biaya usaha, melaksanakan pertimbangan manajerial yang sesuai, mendukung perilaku etis, memantau hasil-hasil keuangan serta melakukan audit internal dan eksternal secara teratur. 12

G. Sistem Akuntansi Asuransi Syariah

Perbedaan yang paling mendasar antara asuransi syariah dan konvensional dalam bidang akuntansi adalah pada penggunaan cash basis atau accrual basis. Pada akuntansi asuransi syariah lebih cenderung menggunakan cash basis daripada accrual basis, dengan pertimbangan- pertimbangan syar‟I. sistem accural basis dianggap bertentangan syariah karena telah mengakui adanya pendapatan, harta, beban, ataui utang yang akan terjadi dimasa yang akan datang. Padahal yang terjadi tersebut, belum benar-benar terjadi, bisa terjadi dan bisa tidak terjadi. Apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang hanya Allah SWT yang mengetahui, dan itu menjadi hak prerogatif Allah. Allah berfirman Q.S Luqman : 34                                Artinya: “Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari Kiamat; dan Dia-lah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa 12 Ibid, hal. 17-19 48 yang ada dalam rahim. dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui dengan pasti apa yang akan diusahakannya besok. dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana Dia akan mati. Sesungguhnya Allah Mah a mengetahui lagi Maha Mengenal” Mohamed Arif Abdul Rashid, CEO PT. Syarikat Takaful Indonesia, mengatakan bahwa berdasarkan praktik accounting takaful, semua angsurankontribusi takaful juga keuntungan atas investasi dan pendapatan lain dianggap sebagai pendapatan hanya setelah kas actual sudah diterima perusahaan cash basis. Hal ini ditandai oleh penerbitan tanda terima yang tepat. Praktik ini penting bagi implementasi prinsip al-mudharabah dalam melakukan bagi hasil antara peserta dan perusahaan sebagaimana yang diakadkan di depan. Pembagian keuntungan jika ada untuk kedua belah pihak dibuat setiap bulan setelah rekening ditutup. Dan bagi hasil disini dilakukan atas dasar tanda terima actual cash basis. Sebagai contoh, premi asuransi benar-benar diakui sebagai pendapatan jika uangnya sudah diterima secara tunai. Sedangkan, pada asuransi konvensional khususnya general insurance premi asuransi diakui sebagai pendapatan meskipun premi asuransi diakui sebagai pendapatan meskipun premi asuransi belum dibayarkan. Demikian juga beban retakaful diakui sebagai utang sampai angsuran atau premi takaful dibayarkan. Dan beban retakaful diakui sebagai pendapatan jika premi dibayar lebih awal. Tentu hal ini beda dengan asuransi konvensional, dimana beban reasuransi selama masa perjanjian diakui sebagai asuransi awal yang discover. 49 Pada sisi lain dalam pengakuan sebagai pendapatan, hanyalah laba dari dana investasi asuransi jiwa syariah, yang dibagi antara peserta shahibul mal dan perusahaan mudharib sesuai dengan perjanjian. Dengan demikian, perusahaan asuransi syariah tidak berhak untuk mengakui surplus ini sebagai pendapatan, sebagaimana pada asuransi konvensional, dimana surplus dari investasi ditransfer kerekening pemegang saham sebagai pendapatan. 13

H. Kerangka Konseptual Akuntansi Asuransi Syariah

Kerangka konseptual asuransi syariah ini menyajikan konsep yang mendasari penyusunan dan penyajian laporan keuangan bagi asuransi syariah. Apabila tidak diatur secara spesifik dalam kerangka konseptual berlakulah kerangka dasar akuntansi umum, sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip syariah. Tujuan akuntansi keuangan asuransi syariah adalah : 1. Menentukan hak dan kewajiban pihak terkait, termasuk hak dan kewajiban yang berasal dari transaksi yang belum selesai dan atau kegiatan ekonomi lain, sesuai dengan prinsip syariah yang berlandaskan pada konsep kejujuran, keadilan, kebajikan dan epatuhan terhadap nilai-nilai bisnis islami, 13 Ibid 316-317 50 2. Menyediakan informasi keuangan yang bermanfaat bagi pemakai laporan untuk pengambilan keputusan, 3. Meningkatkan kepatuhan terhadap prinsip syariah dalam semua transaksi dan kegiatan usaha. Tujuan laporan keuangan asuransi syariah pada dasarnya sama dengan tujuan laporan keuangan yang berlaku secara umum dengan tambahan, antara lain, menyediakan : 1. Informasi kepatuhan asuransi syariah terhadap prinsip syariah, serta informasi pendapatan dan beban yang tidak sesuai prinsip syariah bila ada dan bagaimana pendapatan dan beban tersebut diperoleh serta penggunaannya, 2. Informasi untuk membantu mengevaluasi pemenuhan tanggung jawab asuransi syariah terhadap amanah atas dana peserta, pengelolaan resiko, serta pengelolaan investasi atas dana tersebut. 3. Informasi mengenai pemenuhan fungsi sosial asuransi syariah, termasuk pengelolaan dan penyaluran dana ZIS. Prinsip syariah islam dalam pengelolaan resiko dalam kehidupan didasarkan atas prinsip saling tolong menolong dan bekerja sama ta‟awun dan tanggung menangggung takaful. Kegiatan asuransi syariah merupakan 51 implementasi dari prinsip ekonomi islam denga karakteristik, antara lain sebagai berikut : 1. Pelarangan riba dalam berbagai bentuk, 2. Pelarangan akan gharar, 3. Pelarangan akan maisir. Suatu transaksi sesuai dengan prinsip syariah apabila telah memenuhi seluruh syarat berikut ini : 1. Transaksi tidak mengandng unsur kedzaliman, 2. Bukan riba, 3. Tidak membahayakan pihak sendiri atau piha lain, 4. Tidak ada penipuan gharar, 5. Tidak mengandung materi-materi yang diharamkan dan, 6. Tidak mengandung unsure judi maisir. 14

I. Faktor Penghambat dari Asuransi Syariah

1. Keseriusan Para Takaful Operator