Yohanna Nainggolan : Studi Analisis Peningkatan Kecerahan Pulp Pada Tahap Klorinasi Dan Ekstraksi Peroksida Di PT Toba Pulp Lestari, Tbk, 2009.
2.1.6 Karbon Organik
Karbon adalah komponen utana dari bahan organik. Pengukuran C organik secara tidak langsung dapat menentukan bahan organik melalui penggunaan faktor
koreksi tertentu. Faktor yang selama bebrapa tahun ini digunakan adalah faktor Van Bemmelen yaitu 1,724 dan didasarkan pada asumsi bahwa bahan organik
mengandung 58 karbon.
2.2. Pembuatan Pulp Kayu
Pulp adalah produk utama kayu,terutama digunakan untuk pembuatan kertas,tetapi ia juga diproses menjadi berbagai turunan selulosa seperti sutera rayon
dan selofan.
Tujuan utama pembuatan pulp kayu adalah untuk melepaskan serat-serat yang dapat dikerjakan secara kimia atau secara mekanik atau dengan kombinasi dua tipe
perlakuan tersebut.
Pembuatan pulp secara kimia adalah proses dalam mana lignin dihilangkan sama sekali hingga serat-serat kayu mudah dilepaskan pada pembongkaran dari bejana
pemasak digester setelah perlakuan mekanik lunak. Casey,1980
2.2.1. Pembuatan Pulp Secara Semi Kimia
Proses-proses pembuatan pulp secara semi kimia yang didahului dengan tahap penggilingan secara mekanik. Pulp-pulp semikimia merupakan kelompok pulp khusus
yang diperoleh terutama dari kayu keras dengan rendemen antara 65-85 bahkan hingga 92 .
Proses Semikimia Sulfit Netral NSSC
Keuntungan-keuntungan umum dari proses NSSC adalah persyaratan- persyaratan yang rendah mengeni kulaitas dan spesies kayu, rendemen tinggi
pemakaian bahan kimia yang relative rendah pada kandungan sisa lignin
Yohanna Nainggolan : Studi Analisis Peningkatan Kecerahan Pulp Pada Tahap Klorinasi Dan Ekstraksi Peroksida Di PT Toba Pulp Lestari, Tbk, 2009.
tertentu.investasi modal yang rendah dan unit-unit produksi kecil yang menguntungkan bila dibandingkan dengan pembuatan pulp secara kimia penuh.
Proses yang pokok meliputi tiga tahap utama yaitu : -
impregnasi dengan lindi natrium sulfit pada suhu sekitar 125
o
C selama 1 jam pada tekanan atmosfer.
Larutan natrium sulfit biasanya dipertahankan pada pH sekitar 7 hingga pH 10 dengan sejumlah kecil NaOH, natrium bikarbonat atau natrium bisulfit
untuk menghindari kondisi yang bersifat asam yang mungkin dihasilkan dari asam organik yang dibebaskan selama prosedur pemasakan.
- pemasakan pada suhu antara 160
o
C dan 190
o
C suhu pemasakan terutama tergantung pada lamanya pemasakan, yang dapat
bervariasi antara 15 menit sampai 8 jam, tergantung kepada macam lindi pemasak yang digunakan dalam macam dan kualitas pulp yang diinginkan.
pelepasan serat dengan penggiling cakram. Marteny, 1980
2.2.3. Pembuatan Pulp Kimia Alkalis
Proses sulfat atau kraft dan proses soda merupakan dua teknik pokok pembuatan pulp alkalis dan merupakan dasar untuk sejumlah proses alkalis yang
dimodifikasi, yang meliputi pembuatan pulp kraft setelah tahap hidrolisis pendahuluan untuk menghasilkan pulp untuk dilarutkan. Natrium hidroksida merupakan bahan
kimia pemasak utama dalam kedua proses tersebut, sedangkan pembuatan pulp sulfat natrium sulfida merupakan komponen aktif tambahan. Nama kedua proses diperoleh
dari bahan kimia yang direkaustikasi yang digunakan untuk mengimbangi hilangnya natrium hidroksida, masing-masing Natrium karbonat dan natrium sulfat.
Kekurangan-kekurangan utama dari pembuatan pulp sulfat adalah persoalan bau, rendemen yang lebih rendah daripada pembuatan pulp sulfit biasanya 45-50 ,
warna yang gelap dari pulp yang tidak dikelantang dan akhirnya biaya yang besar untuk pemasangan pabrik baru.
Yohanna Nainggolan : Studi Analisis Peningkatan Kecerahan Pulp Pada Tahap Klorinasi Dan Ekstraksi Peroksida Di PT Toba Pulp Lestari, Tbk, 2009.
Meskipun proses soda klasik telah banyak diganti dengan proses sulfat terutama dalam pembuatan pulp kayu lunak, ia masih merupakan proses yang penting untuk
menghasilkan pulp serat bukan kayu. Wegener.D, 1985
Banyaknya alkali yang digunakan dalam pembuatan pulp kraf, yang merupakan faktor penting dalam pembuatan pulp, dapat dinyatakan sebagai alkali aktif NaOH +
Na
2
S atau sebagai alkali efektif NaOH + ½ Na
2
S. yang terakhir berasal dari titik ekivalen tunggal reaksi hidrolisis natrium sulfida dalam air yang sesuai degan
persamaan : Na
2
S + H
2
O NaOH + NaHS Tabel 1 komposisi khusus lindi putih dan hijau dalam pembuatan pulp sulfat
Komponen Lindi putih gL
Lindi Hijau gL
Padatan 12,5
15,0 NaOH
65,6 3,2
Na
2
CO
3
25,6 83,3
Na
2
S 30,4
33,6 Na
2
SO
4
1,6 1,6
Na
2
S
2
O
3
0,1 0,1
Kesetimbangan-kesetimbangan berikut terdapat dalam larutan-larutan berair yang mengandung natrim sulfida dan natrium hidroksida :
S
2-
+ H
2
O HS
-
+ HO
-
HS
-
+ H
2
O H
2
S + HO
-
Hardjono.S,1995
2.2.3 Pembutan Pulp Kraf