Permasalahan Pembatasan Masalah Tujuan Penelitian Mamfaat Penelitian Lokasi Penelitian Metodologi Penelitian

Yohanna Nainggolan : Studi Analisis Peningkatan Kecerahan Pulp Pada Tahap Klorinasi Dan Ekstraksi Peroksida Di PT Toba Pulp Lestari, Tbk, 2009. Berdasarkan data komposisi kandungan Na 2 S digunakan sangat besar dalam proses pembuatan pulp sulfat tersebut maka kemungkinan kandungan Sulfida didalam pulp yang terlewatkan setelah proses pemasakan pada saat proses pemutihan tersebut dapat menurunkan tingkat kecerahannya. Dimana proses pemutihan yang dilakukan adalah 4 tahap yaitu : 1. D : menggunakan ClO 2 sebagai bahan pemutih 2. EP : menggunakan NaOH dan H 2 O 2 3. D 1 : menggunakan ClO 2 4. D 2 : menggunakan ClO 2 Dan kondisi pemutihan oleh ClO 2 dalam proses pemutihan pulp tersebut adalah Suhu : 60-80 o C Tekanan : 1 atm pH : 3-4 Waktu : 3-4 jam Konsistensi kandungan pulp kering : 10-12 Suhunan.S, 2003 Berdasarkan sumber data diatas peneliti tertarik mempelajari cara untuk meningkatkan kecerahan bubur pulp tersebut dengan melakukan analisa terhadap kandungan sulfida yang terlewatkan dari proses pembuatan pulp sulfat dan variasi pH terhadap proses pemutihan oleh ClO 2 dimana tahapan yang digunakan adalah merupakan teknologi pengelantangan dengan konsep EFC Elementally Free Chlorine.

1.2. Permasalahan

1. Apakah ada pengaruh perubahan pH, dengan variasi penambahan HCl 18,5 terhadap kecerahan pulp pada pemutihan dengan menggunakan Klorin dioksida pada tahap awal pemutihan? 2. Apakah ada pengaruh kandungan sulfida didalam pulp terhadap kecerahannya pada setiap proses pemutihan pulp? Yohanna Nainggolan : Studi Analisis Peningkatan Kecerahan Pulp Pada Tahap Klorinasi Dan Ekstraksi Peroksida Di PT Toba Pulp Lestari, Tbk, 2009.

1.3. Pembatasan Masalah

Penelitian ini hanya dibatasi pada penentuan bilangan kappa tingkat delignifikasi, variasi pH pada pemutihan pertama dengan menggunakan klorindioksida, serta penentuan tingkat kecerahan, kadar air, viskositas, C- Organik, dan kadar sulfida sebelum dan sesudah setiap tahapan pengelantanagan.

1.4. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bilangan kappa tingkat delignifikasi pada pulp setelah proses pemasakan, pH optimum pada tahap pemutihan yang pertama dengan menggunakan klorindioksida agar didapat serat pulp yang memiliki tingkat kecerahan yang tinggi, serta mengetahui kadar air, viskositas dari pulp, C-Organik, kadar sulfida, dan kecerahan pulp sebelum dan sesudah tahapan pemutihan.

1.5. Mamfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai sumber informasi yang berguna bagi industri pulp untuk menghasilkan serat pulp yang memiliki derajat kecerahan yang diinginkan.

1.6. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Induk PT Toba Pulp Lestari, Tbk.

1.7. Metodologi Penelitian

1. Penelitian ini merupakan eksperimen laboratorium. 2. Sampel pulp diambil dari setiap proses pemutohan di PT Toba Pulp Lestari, Tbk. 3. Penentuan bilangan Kappa tingkat delignifikasi dari pulp sebelum proses pemutihan. 4. Pemutihan yang dilakukan dengan cara penambahan klorindioksida terhadap pulp dengan variasi pH. 5. Penentuan Viskositas dari pulp setelah tahap pemutihan pertama menggunakan ClO 2 dengan variasi penambahan HCl. 6. Penentuan tingkat kecerahan pulp dengan alat brigthnessmeter Elrepho. Yohanna Nainggolan : Studi Analisis Peningkatan Kecerahan Pulp Pada Tahap Klorinasi Dan Ekstraksi Peroksida Di PT Toba Pulp Lestari, Tbk, 2009. 7. Penentuan C dengan metode Walkey Black, dimana senyawa organik dioksidasi oleh K 2 Cr 2 O 7 yang menyebabkan Cr 6+ direduksi menjdai Cr 3+ yang berwarna hijau. 8. Penentuan kadar air pada sampel pulp. 9. Penentuan kadar sulfida pada pulp secara spektrofotometri. Yohanna Nainggolan : Studi Analisis Peningkatan Kecerahan Pulp Pada Tahap Klorinasi Dan Ekstraksi Peroksida Di PT Toba Pulp Lestari, Tbk, 2009. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kayu