Yohanna Nainggolan : Studi Analisis Peningkatan Kecerahan Pulp Pada Tahap Klorinasi Dan Ekstraksi Peroksida Di PT Toba Pulp Lestari, Tbk, 2009.
adalah terutama gugus fungsional dari lignin yang terdegradasi dan sisa lignin yang diubah, maka pengelantangan dapat dilakukan baik dengan pengubahan dan
menstabilkan gugus kromofor tampa kehilangan bahan pengelantangan yang melindungi lignin atau dengan menghilangkan lignin pengelantangan yang
menghilangkan lignin. Axegard, 1980
Pengelantangan menimbulkan perubahan sifat-sifat optik pulp terhadap penye- rapan sinar, penghamburan sinar dan pemantulan yang dinyatakan dengan istilah-
istilah seperti derajat putih, keputihan atau keburaman. Derajat putih yang paling umum digunakan adalah faktor pemantulan sinar biru 357 atau 360 nm dari
lembaran pulpdalam , didasarkan pada pemantulan magnesium oksida derajat putih 100 sebagai sampel standar. Bahan kimia pengelantang pulp dapat
diklasifikasikan menjadi zat pengoksidasi dan pereduksi Bolker,L, 1977
2.3.1. Pengelantangan Pulp-Pulp Kimia
Tujuan dari pengelantangan pulp kimia adalah untuk menghilangkan sisa lignin setelah proses pemasakan untuk memperoleh yang disebut pulp yang
dikelantang penuh dengan derajat putih diatas 90 atau untuk memperoleh kualitas semipengelantangan dengan derajat putih berkisar 60-70.
Bahan Kimia Pengelantang Oleh PT Toba Pulp Lestari, Tbk dibuat simbol sebagai berikut :
Pengoksidasi -Oksigen
Simbol O
Bentuk Gas yang digunakan dengan larutan NaOH
Fungsi Mengoksidasi dan melarutkan lignin
Keuntungan Biaya bahan kimia kecil, memberikan limbah yang bebas klor dalam pemulihannya
Kerugian Digunakan dalam jumlah yang besar,memerlukan peralatan yang
mahal, dapat menyebabkan penurunan kekuatan serat. Klorindioksida
Simbol D
Yohanna Nainggolan : Studi Analisis Peningkatan Kecerahan Pulp Pada Tahap Klorinasi Dan Ekstraksi Peroksida Di PT Toba Pulp Lestari, Tbk, 2009.
Bentuk Lartan dalam air 7-10 gpl ClO
2
Fungsi 1 Mengoksidasi,meningkatkan kecerahan dan melarutkan lignin
2 Dalam jumlah yang kecil dengan Cl
2
melindungi,dan melawan degradasi dari pulp
Keuntungan Memberikan tingkat kecerhan yang tinggi tampa pendegradasian pulp, merupakan partikel yang baik dalam pengelantangan
Kerugian Mahal, harus dibuat secara onsite Hidrogen Peroksida
Simbol P
Bentuk Larutan 2-5
Fungsi Mengoksidasi dan mencerahkan lignin dimana bahan kimia digunakan
dalam jumlah pulp yang besar Keuntungan Mudah digunakan, biaya yang kecil
Kerugian Mahal, merupakan partikel pengelantang yang jelek Pereduksi Alkali
Natrium Hidroksida Simbol
E Bentuk
Larutan NaOH 5-10 Fungsi
Menghidrolisis klorolignin dan melarutkan lignin Keuntungan Efektif dan ekonomis
Kerugian Menjadikan pulp gelap. Reeve,D.W, 1989
2.3.2. Pemutihan Menggunakan Klorindioksida ClO
2
Warna dari pulp yang belum diputihkan umumnya disebabkan oleh lignin yang tersisa didalam pulp setelah proses pemasakan. Penghilangan lignin dapat lebih
banyak pada proses pemasakan, tetapi akan mengurangi hasil yang banyak sekali dan merusak serat, sehingga menghasilkan kualitas pulp yang rendah.
Klorindioksida adalah salah satu bahan kimia pengoksidasi kuat, berwarna hijau kekuning-kuningan pada konsentrasi tinggi warnanya berubah menjadi orange,
dapat larut dengan air dingin, merupakan campuran yang terdiri dari air dan ± 16 Cl
2
memiliki titik beku -59
o
C, dan titik didihnya +11
o
C. Kerja dari cara proses
Yohanna Nainggolan : Studi Analisis Peningkatan Kecerahan Pulp Pada Tahap Klorinasi Dan Ekstraksi Peroksida Di PT Toba Pulp Lestari, Tbk, 2009.
pemutihan ini umumnya dengan cara mengoksidasi terhadap lignin dan bahan –bahan berwarna lain yang terdapat didalam pulp. Digunakan untuk memutihkan pulp yang
berkualitas sebab dapat mengoksidasi bahan yang bukan merupakan selulosa dengan kerusakan pada selulosa yang minimum, dan brightness tinggi yang dihasilkan dengan
klorindioksida adalah stabil. Suhunan.S, 2003
Klorindioksida dibuat secara sintesis melalui reaksi reduksi Natrium Klorat dengan HCl dengan adanya NaCl. Kilang ClO
2
adalah terpada yang terdir atas 2 generator ClO
2
, 2 absorbtion dan 2 unit sintesis HCl. H
2
+ Cl
2
2 HCl Selanjutnya
NaClO
3
+ 2 HCl NaCl + ClO
2
+ ½ Cl
2
+ H
2
O Klorindioksida diadsorbsi didalam air untuk menghasilkan larutan klorin dioksida.
Brahmana.R.H, 2005
Pemutihan dengan menggunakan klorindioksida adalah suatu teknologi yang umum digunakan pada industri pulp. Pada beberapa industri pulp kraft, klorindioksida
digunakan untuk menggantikan Cl
2
sebagai bahan pemutihnya. Pada dasarnya keseluruhan tapapan pemutihan menggunakan ClO
2
dengan tipe dari prosesnya adalah DEDED, walaupun oksigen dan peroksida dapat ditambahkan dalam proses didalam
tahap ekstraksi. Pemutihan pulp oleh ClO
2
pada kayu keras sebagian besar dari kekuatan ClO
2
sebagai agent pemutih dihilangkan oleh Asam Heksanuorik HexA. Oleh karena itu untuk menghancurkan asam heksanuorik tersebut digunakan asam
untuk menghidrolisinya pada awal sebelum tahap D pengelantangan I oleh ClO
2
, dengan menggunakan H
2
SO
4
, pada suhu 90-95
o
C, pH antara 3-3,5 selama 2-4 jam. Sekalipun
didapatkan hasil yang positif, langkah tersebut menjadi menggambarkan beberapa kerumitan. Dimana kita harus menaikkan temperatur menjadi 95
o
C pada tahap D
2
dan D
3
. Dominique,Christine,Yahya., 2006
2.3.3. Pemutihan menggunakan Hidrogen Peroksida H