Tahap Analisis Analysis Konfigurasi networlk monitoring system jaringan LAN dan WAN Fakultas Sains dan Teknologi (studi kasus: Pusdatin UIN Jakarta)
jaringan komputer yang ada. Yang masih terjadi sekarang adalah penggantian IP Address oleh pengguna yang tidak dikelola dengan baik
oleh admin sehingga terjadi ketidaksinkronan dalam jaringan tersebut. Oleh karenanya itulah dibutuhkan sebuah aplikasi yang dapat mengawasi
sistem jaringan yang ada di FST dan dapat mengirimkan data-data yang berkaitan dengan maintenance server jaringan secara otomatis dari
komputer client akan sangat berguna, dan jika ada trouble maka komputer client akan langsung mengirimkan laporan ke server, lalu server akan
langsung mengirimkan pesan ke admin melalui pesan email dan sms. Dan juga semua data dari komputer client akan terdokumentasi di komputer
server. Hasil rumusan permasalahan diatas dibutuhkan pemahaman yang baik agar
dapat menghasilkan solusi yang tepat guna. Dengan menggunakan metode studi pustaka, peneliti memanfaatkan perpustakaan dan internet untuk
mengumpulkan sejumlah data dan informasi dari berbagai sumber dalam bentuk buku-buku, makalah, literatur, artikel dan berbagai situs web mengenai
topik permasalahan terkait. Hasilnya digunakan untuk memahami permasalahan yang terjadi untuk merumuskan solusi efektif dalam
menyelesaikan rumusan permasalahan. Pemahaman ini pula yang peneliti gunakan untuk mengimplementasikan sistem yang diharapkan dapat
mengatasi permasalahan yang ada.
Hasil pemahaman peneliti akan digunakan sebagai masukan untuk menganalisa sistem solusi yang dapat mengatasi rumusan permasalahan. Hasil
analisanya adalah peneliti akan mengimplementasikan NMS open source berbasis LINUX. Dalam tahap ini, peneliti akan membandingkan 3 tiga
NMS yaitu Cacti, Nagios dan Zabbix. Tujuan dari perbandingan ini adalah untuk menentukan NMS yang sesuai dengan kebutuhan di Fakultas Sains dan
Teknologi UIN Jakarta. Dalam proses analisa ini peneliti juga meminta pendapat Bapak Adam selaku admin jaringan PUSDATIN tempat peneliti
akan mengoperasikan sistem yang peneliti bangun ketika sudah diimplementasikan.
NMS yang akan dibandingkan merupakan paket dasar default tanpa tambahan plugins atau add-on.
Berdasarkan tujuan dari dikembangkannya sistem untuk mengawasi jaringan komputer dan mengirimkan data-data yang berkaitan dengan maintenance
jaringan secara otomatis dari komputer client dan jika ada trouble akan langsung mengirimkan data ke server, lalu server akan mengirimkan pesan ke
admin melalui email, makan peneliti akan memfokuskan perbandingan hanya pada :
1. Fitur pengawasan hardware cpu, memory dan harddisk komputer di NMS tersebut. Monitoring
2. Fitur pengiriman pesan dari server NMS ke admin melalui email dan atau sms. Alert
3. Kemudahan dalam menambah hostclient NMS. Agent
Tabel 4.1
Komparasi NMS Cacti
Nagios Zabbix
Fitur pengawasan hardware
Monitoring Sudah terdapat fitur
pengawasan hardware, yang
langsung ditampilkan dalam
bentuk grafis. Belum ada, harus
ditambahkan sebuah plugin
untuk pengawasan hardware yang
bernama supermicro.
Sudah terdapat fitur
pengawasan hardware, yang
ditentukan dengan
konfigurasi items melalui
web-console Fitur pengiriman
pesan dari server NMS
Alert Belum ada, harus
ditambahkan sebuah plugin
untuk alert yang bernama thold
Sudah terdapat fitur alert yang dapat
dikonfigurasi langsung melalui
web-console, dapat mengirim pesan
email dan sms. Jika ada masalah, NMS
langsung mengirimkan pesan
pada admin, sehingga masalah
yang muncul dapat diselesaikan
dengan cepat. Sudah terdapat
fitur alert yang dapat
dikonfigurasi langsung
melalui web- console, dapat
mengirimkan pesan email dan
sms. Jika ada masalah, NMS
langsung mengirimkan
pesan pada admin, sehingga
masalah yang muncul dapat
diselesaikan dengan cepat.
Kemudahan dalam
penambahan hostclient
Agent Menambahkan
hostclient baru melalui console.
Tidak terdapat software agent
untuk diinstall pada host.
Menambahkan hostclient bisa
melalui software agent yang diinstal
pada komputer host , dikonfigurasi
melalui web- console sehingga
jauh lebih mudah, Menambahkan
hostclient bisa melalui software
agent yang diinstal pada
komputer host , dikonfigurasi
melalui web- console
dengan aplikasi yang bernama
NSClient. Dapat juga melalui script,
dengan memanfaatkan fitur
auto discovery. sehingga jauh
lebih mudah, dengan aplikasi
yang bernama Zabbix Agent.
Juga terdapat fitur auto
discovery untuk automatisasi
penambahan host
Masing-masing NMS tersebut memliki kelebihan, Cacti yang sangat bagus dalam hal tampilan grafik dari objek yang diawasi, tetapi Cacti hanya dapat menampilkan
datanya saja, tidak terdapat fitur untuk langsung mengirimkan pesan peringatan alert kepada admin ketika suatu kondisi tertentu menunjukkan sedang ada trouble
dalam jaringan tersebut. Nagios, memiliki fitur yang sangat lengkap, tetapi jika semua plugin-nya diinstal.
Kemampuan untuk mengirimkan alert dan dokumentasi data dari client ke database cukup baik. Tetapi untuk fitur pengawasan hardware masih perlu diinstal plugin
tambahan. Zabbix, fitur untuk pengawasan hardware dan alert sudah terdapat di dalam paket
standarnya, tanpa perlu adanya tambahan plugin. Tampilan grafik Zabbix juga cukup bagus dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan admin.
Berdasarkan hasil analisa, peneliti memutuskan untuk mengembangkan NMS dengan Nagios, karena sesuai dengan kebutuhan di gedung Fakultas Sains dan Teknologi
UIN Jakarta.
Proses akhir dari fase analisa adalah pelaporan yang berisi rincian dari berbagai komponen atau elemen termasuk IP Address komputer yang terdapat di gedung
Fakultas Sains dan Teknologi UIN Jakarta, MAC Address dan Spesifikasi Windows atau LINUX yang digunakan oleh masing-masing komputer client. Dan juga
mencakup : Spesifikasi sistem yang akan dibangun yaitu NMS menggunakan Nagios yang
bertindak sebagai sistem pengawasan komputer client yang ada di jaringan komputer Fakultas Sains dan Teknologi UIN Jakarta
Spesifikasi software yang digunakan diantaranya adalah sistem operasi server NMS menggunakan distribusi LINUX Ubuntu Server 10, sistem operasi
Windows XP sebagai sistem operasi komputer client, Apache sebagai aplikasi untuk membuat HTTP Server Web Server, MySQL sebagai aplikasi
database, PHP sebagai bahasa pemrograman yang digunakan dalam web interface Nagios.