Syarat – Syarat yang Ditetapkan Dalam Pengadaan Komponen Listrik

kepada ahli pihak ketiga yang memahami baik dari segi teknis maupun seluk beluk pengadaan yang diinginkan. Penyedia barangjasa adalah pihak yang melaksanakan pemasokan atau mewujudkan barang atau melaksanakan pekerjaan atau melaksanakan layanan jasa berdasarkan permintaan atau perintah resmi atau kontrak perkerjaan dari pihak pengguna. Penyedia barang dan jasa dapat merupakan badan usaha, atau orang perseorangan. Penyedia yang bergerak dalam bidang pemasokan barang disebut pemasok atau leveransir, bidang jasa pemborongan disebut pemborong atau kontraktor, dan bidang jasa konsultasi disebut konsultan. Hubungan PT. PLN Persero WIL. SUMUT sebagai Pembeli atau Pengguna BarangJasa dengan CV. YAPINDO sebagai Penyedia Barang Jasa adalah hubungan kerja sama dalam hal Pengadaan LBS Manual VacumGas 3Phasas 27 KV, 630 A OD untuk kebutuhan Basket II penurunan saidi dan Saifi semester I TA 2008 Cabang Rantau Prapat sebanyak 12 unit yang dibuat dalam Surat Perjanjian No : 048.PJ611BISAD2008 tanggal 14 April 2008.

C. Syarat – Syarat yang Ditetapkan Dalam Pengadaan Komponen Listrik

Pengadaan barangjasa pada dasarnya melibatkan dua pihak yaitu pihak pengguna barangjasa dan pihak penyedia barangjasa, tentunya dengan keinginan kepentingan berbeda bahkan dapat dikatakan bertentangan. Pihak pengguna barangjasa menghendaki memperoleh barang dan jasa dengan harga semurah-murahnya, sedangkan pihak penyedia barangjasa dalam menyediakan barangjasa sesuai kepentingan pengguna barangjasa ingin mendapatkan keuntungan yang setinggi-tingginya. Dua Universitas Sumatera Utara keinginan kepentingan ini akan sulit dipertemukan kalau tidak ada saling pengertian dan kemauan untuk mencapai kesepakatan. Untuk itu perlu adanya etika dan norma yang harus disepakati dan dipatuhi bersama. Etika Pengadaan Barang dan Jasa Etika adalah asas – asas akhlak moral kamus umum Bahasas Indonesia. Asas – asas adalah dasar – dasar atau pondasi atau suatu kebenaran yang menjadi dasar atau tumpuan berfikir. Akhlak adalah watak, tabiat, budi pekerti, sedangkan moral adalah merupakan perbuatan baik dan buruk. Etika dalam pengadaan barangjasa adalah perilaku yang baik dari semua pihak yang terlibat dalam proses pengadaan. Yang dimaksud perilaku yang baik adalah perilaku untuk saling menghormati terhadap tugas dan fungsi masing – masing pihak, bertindak secara profesional, dan tidak saling mempengaruhi untuk maksud tercela atau untuk kepentingankeuntungan pribadi dan atau kelompok dengan merugikan pihak lain. 17 b. bekerja secara profesional dan mandiri atas dasar kejujuran, serta menjaga kerahasiaan dokumen pengadaan barangjasa yang seharusnya Etika pengadaan barangjasa sebagaimana diatur dalam Keppres No.80 tahun 2003 Pasal 5 butir a sampai dengan h, adalah sebagai berikut : a. melaksanakan tugas secara tertib, disertai tanggung jawab untuk mencapai sasasran kelancaran dan ketepatan tercapainya tujuan pengadaan barangjasa. 17 Ibid, hal.10 Universitas Sumatera Utara dirahasiakan untuk mencegah terjadinya penyimpangan dalam pengadaan barangjasa. c. tidak saling mempengaruhi baik langsung maupun tidak langsung untuk mencegah dan menghindari terjadinya persaingan yang tidak sehat d. menerima dan bertanggung jawab atas segala keputusan yang ditetapkan sesuai dengan kesepakatan para pihak. e. menghindari dan mencegah terjadinya pertentangan kepentingan para pihak terkait, langsung maupun tidak langsung dalam proses pengadaan barangjasa conflict of interest f. menghindari dan mencegah terjadinya pemborosan dan kebocoran dan kebocoran keuangan negara dalam pengadaan barangjasa. g. tidak menerima, tidak menawarkan atau tidak menjanjikan untuk memberi atau menerima hadiah, imbalan berupa apa saja kepada siapapun yang diketahui atau patut diduga berkaitan dengan pengadaan barangjasa. Dari uraian diatas maka perbuatan yang tidak patut dilakukan dan sangat bertentangan dengan etika pengadaan adalah apabila salah satu pihak atau secara bersama – sama melakukan praktek korupsi, kolusi dan nepotisme KKN. Pengadaan barang dan jasa dapat menjadi titik rawan terjadiny praktek KKN, oleh karena itu perlu adanya upaya untuk meningkatkan mutu pelaksanaan pengadaan barang dan jasa. Upaya tersebut diantaranya dapat dilakukan melalui penyempurnaan peraturan perUndang-Undangan yang berkaitan dengan pengadaan, meningkatkan Universitas Sumatera Utara profesionalisme para pelaku pengadaan, meningkatkan pengawasasn serta penegakan hukum. Norma Pengadaan Barang dan Jasa Agar tujuan pengadaan barang dan jasa dapat tercapai dengan baik, maka semua pihak yang terlibat dalam proses pengadaan harus mengikuti norma yang berlaku. Suatu norma baru ada apabila terdapat lebih dari satu orang, karena norma pada dasarnya mengatur tata cara bertingkah laku seseorang terhadap orang lain atau terhadap lingkungannya Ilmu PerUndang-Undangan, Dasar-dasar dan Pembentukannya oleh Maria Farida Indrati. Sebagaimana norma lain yang berlaku, norma pengadaan barangjasa terdiri dari norma tidak tertulis dan norma tertulis. Norma tidak tertulis pada umumnya adalah norma yang bersifat ideal, sedangkan norma tertulis pada umumnya adalah norma yang bersifat operasional. Norma ideal pengadaan barangjasa antara lain tersirat dalam pengertian tentang hakekat, filosofi, etika, profesionalisme dalam bidang pengadaan barangjasa. 18 Sedangkan norma pengadaan barangjasa bersifat operasional pada umumnya telah dirumuskan dan dituangkan dalam peraturan perUndang-Undangan yaitu berupa Undang – Undang, peraturan, pedoman, petunjuk dan bentuk produk statuter lainnya. 18 Ibid, hal.11 Universitas Sumatera Utara Prinsip Pengadaan Barang dan Jasa Pengadaan barangjasa harus dilaksanakan berdasarkan prinsip – prinsip pengadaan yang dipraktekkan secara nasional dan internasional yaitu prinsip efisiensi, efektifitas, persaingan sehat, keterbukaantransparansi, tidak diskriminasi, dan akuntabilitas. Hal ini sesuai dengan ketentuan dan Keppres No. 80 tahun 2003 Pasal 3 huruf a sampai dengan f dengan penjelasasn sebagai berikut: 19 19 Ibid, hal.12 a. Efisien, berarti pengadaan barangjasa harus diusahakan dengan menggunakan dana dan daya terbatas untuk mencapai sasasran yang ditetapkan dalam waktu sesingkat-singkatnya dan dapatdipertanggungjawabkan. b. Efektif, bahwa dalam pengadaan barangjasa harus didasarkan pada kebutuhan yang telah ditetapkan sasasran yang ingin dicapai dan dapat memberikan manfaat yang tinggi dan sebenar-benarnya sesuai dengan sasasran yang dimaksud. c. Persaingan Sehat, yang dimaksud dengan persaingan sehat dalam pengadaan barangjasa adalah diberinya kesempatan kepada semua penyedia barangjasa yang setara dan memenuhi persyaratan sesuai ketentuan, untuk menawarkan barangjasanya berdasarkan etika dan norma pengadaan yang berlaku, dan tidak terjadi kecurangan dan praktek KKN. Universitas Sumatera Utara d. Transparansi Keterbukaan, yaitu memberikan semua informasi dan ketentuan mengenai pengadaan barangjasa, termasuk syarat teknis administrasi pengadaan, tata cara evaluasi, hasil evaluasi, penetapan calon penyedia barangjasa, yang sifatnya terbuka kepada peserta penyedia barangjasa yang berminat, serta bagi masyarakat luas pada umumnya. e. Tidak Diskriminatif Adil, yaitu pemberian perlakuan yang sama kepada calon penyedia barangjasa yang berminat mengikuti pengadaan barangjasa, dan tidak mengarah untuk memberi keuntungan kepada pihak tertentu dengan cara dan atau alasasn apapun. f. Akuntabilitas, yaitu adanya pertanggungjawaban pelaksanaan pengadaan barangjasa laporan kepada para pihak yang terkait dan masyarakat berdasarkan etika, norma, dan keuntungan peraturan perUndang- Undangan yang berlaku. Dalam arti bahwa pengadaan barangjasa harus mencapai sasasran, baik secara fisik, maupun keuangannya serta manfaat atas pengadaan tesebut terhadap tugas umum pemerintahaan danatau pelayanan masyarakat sesuai dengan prinsip – prinsip serta ketentuan yang berlaku dalam pengadaan barangjasa. Dalam hal syarat – syarat yang ditetapkan dalam pengadaan komponen listrik antara PT. PLN PERSERO WIL. SUMUT dengan CV. YAPINDO terdapat didalam dokumen pengadaan tentang pengadaan LBS Manual VacumGas 3Phasas 27 KV, 630 A OD untuk kebutuhan Basket II penurunan saidi dan Saifi semester I TA 2008 Universitas Sumatera Utara Cabang Rantau Prapat dengan No. 002.DP 611 PPLBJ B – B.TEK 2008 yang terdiri dari IV BAB dan Pasal - Pasal. Adapun syarat – syarat yang dimaksud adalah : 1. Syarat – Syarat Umum sebagaimana yang diatur dalam Bab I Dokumen Pengadaan tersebut :  Lingkup pengadaan yaitu pengadaan LBS Manual VacumGas 3Phasas 27 KV, 630 A OD untuk kebutuhan Basket II penurunan saidi dan Saifi semester I TA 2008 Cabang Rantau Prapat sebanyak 12 unit Pasal 4.  Pengadaan ini dilaksanakan berdasarkan ketentuan - ketentuan pengadaan barang dan jasa yang tercantum dalam keputusan direksi PT. PLN PERSERO No : 100.K010DIR2004 tanggal 7 Juni 2004, No : 159 – 1.K010DIR2004 tanggal 1 Agustus 2004, No : 200.K010DIR2004 tanggal 28 SePT.ember 2004, No : 227.K010DIR2004 tanggal 27 Oktober 2004 dan No : 034- 1.K010DIR2005 tanggal 14 Februari 2005 Pasal 5.  Sifat pengadaan adalah pelelangan umum dengan system pemilihan langsung, syarat –syarat pengadaan adalah rekanan pemborong yang diUndang dan telah memenuhi syarat lulus prakualifikasi, dilarang ikut sebagai perserta penjamin dalam penawaran antara lain : Pegawai Negeri, Pegawai BUMNDaerah dan Pegawai Bank Milik PemerintahDaerah, mereka yang dalam pengawasasn pengadilan, yang dinyatakan pailit, yang keikutsertaannya akan bertentangan dengan tugasnya, yang masih dikenakan skorsing dan mereka yang berwenang menandatangani kontrak atau kuasasnya sedang menjalani hokum pidana Pasal 6. Universitas Sumatera Utara  Bentuk syarat – syarat kelengkapan surat penawaran antara lain : peserta agar mengajukan penawaran harga pengadaan barang dan jasa melalui system e- Procruitment yang tersedia diruang Bidding melalui system Bidding, berkas – berkas penawaran dibuat dalam rangkap satu asli lengkap dengan lampiran – lampirannya dan bermaterai, bertanggal, ditandatangani oleh penanggung jawab perusahaan dan bila penandatanganan penawaran dikuasaskan maka penerima kuasas harus mencantumkan dalam akte pendirian atau perubahannya, harga penawaran dan rincian ditulis dengan benar, kepengkapan data administrasi dan teknis disusun dalam bundel dengan dilengkapi dilampiri antara lain : a. Kelengkapan administrasi : - Copy Tanda Daftar Perusahaan TDP yang masih berlaku. - Copy Surat Keterangan Izin Tempat Usaha SKITU yang masih berlaku. - Copy Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak SPPKP yang masih berlaku. - Referensi bank tahun berjalan dari bank umum yang diakui oleh PT. PLN Persero. - Asli dan copy jaminan penawaran Bid Bond. - Surat pernyataan dibuat sesuai dengan formulir. - Surat dukungan dari pabrik atau distributor. - Memiliki sertifikat mutu SPMLMK dan lulus uji jenis tipe tes yang dikeluarkan dari PT. PLN Jasa Teknik Kelistrikan yang masih berlaku. - Memiliki sertifikat ISO 9001. b. Kelengkapan teknis : Universitas Sumatera Utara - Jadwal Schedule pelaksanaan dibuat sesuai formulir - Kandungan Local Barang KLB yang asli - Spesifikasi teknik - Brosur teknis, gambar, dan keterangan lainnya yang asli. - Brosur yang menerangkan mengenai tipe merek dagang, nama pabrik atau Negara asasl barang peralatan yang akan diadakan calon penyedia barang jasa. c. Kelengkapan Data harga penawaran : - Surat penawaran harga dan lampirannya dibuat seperti formulir.  Cara penyampaian dokumen penawaran dengan system satu sampul dimana keseluruhan dokumen tersebut dimasukkan kedalam satu sampul yang mencakup semua persyaratan dan dokumen sebagaimana diminta dalam dokumen pengadaan, dokumen penawaran mencakup surat penawaran yang dilengkapi dengan pensyaratan administrasi, teknis dan perhitungan harga dan ditandatangani oleh penyedia barang atau jasa sebagaimana disyaratkan dalam dokumen pengadaan. Hal tersebut diatur dalam Pasal 7. 2. Syarat – syarat Administrasi sebagaimana yang diatur dalam Bab II :  Selambat – lambatnya satu minggu setelah surat penetapan penyedia barang dan jasa sebagai pelaksanaan pekerjaan pemborong diharuskan membuat bagan waktu pelaksanaan construction schedule untuk mendapat persetujuan dari pemberi tugas atau pejabat yang ditunjuk oleh pemberi tugas Pasal 1. Universitas Sumatera Utara  Dasar dokumen pengadaan, volume pekerjaan telah dihitung oleh PT. PLN Persero WIL. SUMUT, peserta pelelangan wajib menghitung meneliti volume pekerjaan tersebut dan setelah diadakan pemeriksaan Pasal 2.  Sistem kontrak adalah kontrak harga satuan Pasal 2.  Perpanjangan atau penggantian jaminan pelaksanaan harus sudah diterima pihak pemberi tugas paling lambat tujuh hari kerja sebelum jatuh tempo jaminan pelaksanaan semula Pasal 3.  Pembayaran dilaksanakan oleh manager bidang keuangan bersama dengan General Manager PT. PLN Persero WIL. SUMUT setelah menyerahkan barang dan jasa selesai seluruhnya sesuai waktu dan tempat yang telah ditentukan dan setelah pihak pertama menerima permintaan pembayaran dari pihak kedua dilengkapi dengan dokumen – dokumen sebagai berikut : - Surat permohonan permintaan pembayaran kepada pihak pertama. - Kwitansi rangkap enam, satu asli dan lima rekaman copy. - Berita acara serah terima barang surat perjanjian atau kontrak SPK asli. - Bukti penyerahan barang berupa berita acara pemeriksaan barang TUG 4,Bon penerimaan barang TUG 3, faktur pajak dan setoran pajak SSP rangkap tiga : satu asli dan dua rekaman copy, surat keterangan asasl usul barang Certificate Of Origin COO. - Pembayaran dilakukan dikantor PT. PLN Persero WIL.SUMUT dan akan ditransfer ke nomor rekening bank yang ditunjuk oleh pemborong Universitas Sumatera Utara sesuai dengan referensi bank dan tidak dapat dirubah dipindahkan lagi, biaya transfer beban dari pemborong Pasal 6.  Pekerja wajib melapor meminta kerja pada unit kerja yang bersangkutan Pasal 14.  Penandatanganan kontrak dilakukan selambat – lambatnya 14 hari kerja setelah diterbitkan surat keputusan penetapan penyedia barang dan jasa pemenang lelang telah menyerahkan surat jaminan pelaksanaan Pasal 15. 3. Syarat – syarat Teknis sebagaimana yang diatur dalam Bab III :  Pada surat penawaran harus melampirkan : - Brosur yang menerangkan tipe merk dagang, nama pabrik atau Negara asasl barang peralatan yang akan diadakan calon penyedia barang jasa. - Jadwal pelaksanaan yang akan dikerjakan. - Pengalaman pekerjaan perusahaan. - Spesifikasi teknik dan pedoman pemasasngan Installation Guidance yang dikeluarkan pabrik. - Komponen susunan bahan dalam negeri kandungan local barang Pasal 1.  Bila tidak ditentukan dalam RKS ini dianggap sah selama memenuhi : - Standard Nasional Indonesia SNI - Peraturan Umum Instalasi - Standard konstruksi normalisasi PT. PLN Persero SPLN Pasal 2. Universitas Sumatera Utara  Bahan dan material diutamakan produksi dalam negeri, harus baru, tidak cacat dan berkualitas baik serta memenuhi persyaratan teknik dan standard yang berlaku dan tahun pembuatan minimum tahun 2006 Pasal 4.  Barang yang diserahkan harus dikemas dalam peti kemasasn yang sesuai dengan jenis barang dimana pada kemasasn peti untuk setiap barang harus dilengkapi packing list yang menyertakan antara lain : - Milik PT. PLN Persero - Alamat PT. PLN Persero WIL. SUMUT sebagai penerima barang. - Nama barang - Merk buatan - Tipe - Nomor seri jika ada - Nomor register jika ada - Ukuran berat atau panjang Pasal 5. Universitas Sumatera Utara

BAB IV ASPEK YURIDIS TERHADAP HUBUNGAN PT. PLN PERSERO WIL.