BAB III TINJAUAN TERHADAP PENGADAAN KOMPONEN LISTRIK
A. Mekanisme Pengadaan Komponen Listrik
Sebelum Penulis menguraikan mekanisme pengadaan komponen listrik yang diadakan oleh CV. YAPINDO dengan PT. PLN Persero Wilayah Medan, terlebih
dahulu diuraikan tentang Pengadaan Barang Jasa serta hal-hal yang timbul dari kegiatan Pengadaan Barang Jasa tersebut.
Pengadaan barangjasa dimulai dari adanya transaksi pembelianpenjualan barang di pasar secara langsung tunai. Kemudian berkembang kearah pembelian
berjangka waktu pembayaran. Dengan membuat dokumen pertanggungjawaban pembeli dan penjual, dan pada akhirnya melalui pengadaan melalui proses pelelangan.
Dalam prosesnya, pengadaan barangjasa melibatkan beberapa pihak terkait, sehingga perlu ada etika, norma, dan prinsip pengadaan barangjasa, untuk dapat mengatur atau
yang dijadikan dasar penetapan kebijakan pengadaan barangjasa.
12
Pengadaan barang dimulai sejak adanya dasar dimana orang dapat membeli dan atau menjual barang. Cara atau metode yang digunakan dalam jual beli barang di pasar
adalah dengan cara tawar menawar secara langsung antara pihak pembeli pengguna dengan pihak penjual penyedia barang. Apabila dalam proses tawar menawar telah
tercapai kesepakatan harga, maka dilanjutkan dengan transaksi jual beli, yaitu pihak
12
Sutedi Adrian, S.H, M.H, Aspek Hukum Pengadaan Barang dan Jasa, dan Berbagai Permasalahannya, Sinar Grafika, Jakarta, 2008, hal. 1.
Universitas Sumatera Utara
penyedia barang menyerahkan barang kepada pihak pengguna dan pihak pengguna membayar berdasarkan harga yang disepakati kepada pihak penyedia barang. Proses
tawar menawar dan proses transaksi jual beli dilakukan secara langsung tanpa didukung dengan dokumen pembelian maupun dokumen pembayaran dan penerimaan barang.
13
Namun demikian, pembelian barang tidak terbatas pada pembelian barang yang telah ada di pasar saja, tetapi juga pembelian barang yang belum tersedia di pasar.
Pembelian barang yang belum tersedia di pasar dilakukan dengan cara pesanan. agar barang yang dipesan dapat dibuat seperti yang diinginkan, maka pihak pemesan
pengguna menyusun nama, jenis, jumlah barang yang dipesan beserta spesifikasinya secara tertulis dan menyerahkannya kepada pihak penyedian barang. Dokumen ini
Banyaknya jumlah dan jenis barang yang akan dibeli, tentunya akan membutuhkan waktu lama bila harus dilakukan tawar menawar. Biasasnya pengguna
akan membuat daftar jumlah dan jenis barang yang akan dibeli secara tertulis, yang selanjutnya diserahkan kepada penyedia barang agar mengajukan penawaran secara
tertulis pula. Daftar barang yang disusun secara tertulis tersebut merupakan asasl usul dokumen pembelian. Sedangkan penawaran harga yang dibuat secara tertulis merupakan
asasl usul dokumen penawaran. Pada perkembangan selanjutnya, pihak pengguna menyampaikan daftar barang
yang akan dibeli tidak hanya kepada satu, tetapi kepada beberapa penyedia barang. Dengan meminta penawaran kepada beberapa penyedia barang, pengguna dapat
memilih harga penawaran yang paling murah dari setiap jenis barang yang akan dibeli. Cara yang demikian merupakan cikal bakal pengadaan barang dengan cara lelang.
13
Ibid, hal.1.
Universitas Sumatera Utara
selanjutnya disebut dokumen pemesanan barang yang menjadi cikal bakal dokumen lelang.
Pengadaan barang dengan cara pemesanan ternyata tidak terbatas pada pesanan barang bergerak, tetapi juga barang tidak bergerak seperti rumah, gedung, jembatan,
bendungan dan lain-lainnya. Untuk pemesanan barang berupa bangunan, pihak pengguna biasasnya menyediakan gambar rencana atau gambar teknis dari bangunan
yang dipesan. Pemesanan atau pengadaan barang berupa bangunan tersebut merupakan asal – usul pengadaan pekerjaan pemborongan yang kemudian disebut pengadaan jasa
pemborongan.
14
Kedudukan dan hakekat pengadaan barangjasa
15
- Perencanaan planning
Kedudukan barangjasa tidak terlalu sama tingkatannya, tergantung dari jenis pengadaan barangjasa. Berikut ini disajikan beberapa posisikedudukan pengadaan
barangjasa antara lain: dalam pelaksanaan pembangunan fisik dan non fisik, dalam kegiatan yang dibiayai dari pinjaman luar negeri, dan dalam manajemen logistik
persediaan. Kedudukan pengadaan barangjasa dalam pelaksanaan pembangunan :
- Pemrograman programing
- Penganggaran budgeting
- Pengadaan procurement
14
Ibid, hal.2
15
Ibid, hal.3
Universitas Sumatera Utara
- Pelaksanaan kontrak pembayaran contract implementation
payment -
Penyerahan pekerjaan selesai -
Pemanfaatan dan pemeliharaan operation maintenance. Pengadaan barangjasa pada hakekatnya adalah upaya pihak pengguna untuk
mendapatkan atau mewujudkan barangjasa yang diinginkannya, dengan menggunakan metode dan proses tertentu agar kesepakatan harga, waktu dan kesepakatan lainnya.
Agar hakekat atau esensi pengadaan barangjasa tersebut dapat dilaksanakan sebaik-baiknya, maka kedua belah pihak yaitu pihak pengguna dan penyedia haruslah
selalu berpatokan kepada filosofi pengadaan barangjasa, tunduk kepada etika dan norma pengadaan barangjasa yang berlaku, mengikuti prinsip-prinsip, metode dan
proses pengadaan barangjasa yang baku. Untuk menentukan pemilihan penyedia barangjasa dilakukan dengan cara
Pelelangan Umum, Pelelangan Terbatas, Pemilihan Langsung, dan Penunjukan Langsung. Dari keempat metode tersebut, ditentukan bahwa metode Pelelangan Umum
merupakan prinsip utama dalam pelaksanaan pengadaan barangjasa. Penunjukan Langsung dan sebagian kecil dengan cara Pelelangan Umum.
Pelelangan umum adalah metode pemilihan penyedia barangjasa yang dilakukan secara terbuka dengan pengumuman secara luas melalui media massa dan
papan pengumuman resmi untuk penerangan umum sehingga masyarakat dunia usaha yang berminat dan memenuhi kualifikasi dapat mengikutinya. Sementara metode
penunjukan langsung adalah metode yang dapat dilakukan dengan syarat memenuhi kriteria keadaan tertentu dan keadaan khusus, selanjutnya menunjuk langsung satu
Universitas Sumatera Utara
penyedia barangjasa dengan cara melakukan negosiasi baik teknis maupun biaya sehingga diperoleh harga yang wajar dan secara teknis dapat dipertanggungjawabkan.
Terkait proses pemilihan penyedia barangjasa melalui keempat metode tersebut ditentukan melalui prakualifikasi maupun pasca kualifikasi lebih dahulu. Pengertian
prakualifikasi adalah proses penilaian kompetensi dan kemampuan usaha serta pemenuhan persyaratan tertentu lainnya dari penyedia barangjasa sebelum
memasukkan penawaran. Sedangkan pasca kualifikasi intinya adalah penilaian terhadap penyedia barangjasa dilakukan setelah memasukkan penawaran.
Pengadaan adalah meliputi barang dan jasa. Untuk pengadaan jasa meliputi jasa pemborongan, jasa lainnya, dan jasa konsultansi. Dengan pertimbangan karena pada
umumnya dalam praktek pengadaan prosentase terbesar adalah pada pengadaan barang, jasa pemborongan, dan jasa lainnya, maka penulis hanya menitikberatkan pada
pengadaan barang, jasa pemborongan, dan jasa lainnya, sementara untuk jasa konsultansi tidak penulis bahas.
Keppres Nomor 80 Tahun 2003 menentukan bahwa prosedur pelelangan umum dengan prakualifikasi meliputi Pengumuman Prakualifikasi, Pengambilan Dokumen
Prakualifikasi, Pemasukan Dokumen Prakualifikasi, Evaluasi Dokumen Prakualifikasi, Penetapan Hasil Prakualifikasi, Pengumuman Hasil Prakualifikasi, masa sanggah
Prakualifikasi, Undangan kepada peserta yang lulus prakualifikasi, Pengambilan Dokumen Lelang Umum, Penjelasan, Penyusunan Berita Acara Penjelasasn Dokumen
Lelang dan Perubahannya, Pemasukan Penawaran, Pembukaan Penawaran, Evaluasi Penawaran, Penetapan Pemenang, Pengumuman Pemenang, Masa Sanggah, Penunjukan
Pemenang, Penandatangan Kontrak, Pelaksanaan Kontrak, Pemeriksaan Hasil
Universitas Sumatera Utara
Pekerjaan, dan Serah Terima Hasil Pekerjaan. Sedangkan Pelelangan Umum dengan pasca kualifikasi perbedaan prosedurnya hanya pada evaluasi penawaran sekaligus juga
termasuk evaluasi kualifikasi. Sedangkan untuk metode pelelangan terbatas, pemilihan langsung, dan penunjukan langsung pada prinsipnya prosedurnya sama hanya bedanya
lebih disederhanakan lagi khususnya dalam hal penentuan calon penyedia barangjasa. Untuk penyederhanaan, dari sekian prosedur tersebut selanjutnya penulis
mengelompokkan dalam Tahapan Pra KontrakPerjanjian Pendahuluan dan Tahapan KontrakPerjanjian sesungguhnya.
Tahapan Pra KontrakPerjanjian Pendahuluan mulai dari Pengumuman sampai dengan Penunjukan Pemenang. Sedangkan pada Tahapan KontrakPerjanjian
sesungguhnya meliputi Penandatangan Kontrak, Pemeriksaan Hasil Pekerjaan, dan Serah Terima Hasil Pekerjaan. Penulis sebut sebagai tahapan Pra KontrakPerjanjian
Pendahuluan oleh karena mengandung substansi sebagai perjanjian pula, karena sifatnya mengawali sebelum ditandatangani perjanjian sebenarnya. Atau dengan kata lain, bahwa
Perjanjian PendahuluanPra Kontrak tersebut harus ada lebih dahulu sebelum perjanjian sesungguhnya dilakukanditandatangani oleh para pihak. Atau dapat diartikan pula
bahwa tahapan perjanjian pendahuluanpra kontrak menjadi dasar dilakukannya tahapan kontrakperjanjian sesungguhnya.
Pada tahapan Perjanjian Pendahuluan pada dasarnya telah tercipta hak dan kewajiban para pihak, yaitu antara pihak Pejabat Pembuat Komitmen dan Panitia
Pejabat Pengadaan dengan para calon penyedia barangjasa, dimana para calon penyedia barangjasa mempunyai hak untuk mengikuti seleksiproses pemilihan penetapan
penyedia barangjasa. Sedangkan kewajiban Pejabat Pembuat Komitmen dan atau
Universitas Sumatera Utara
PanitiaPejabat Pengadaan berkewajiban mengikutsertakan para calon penyedia barangjasa yang mendaftar untuk mengikuti seleksi dalam rangka pemilihan satu
penyedia barangjasa yang nantinya akan diberikan pekerjaan pengadaan barangjasa.
Mekanisme Pengadaan Komponen Listrik Pelaksanaan pengadaan LBS Manual VacumGas 3Phasas 27 KV, 630 A OD
untuk kebutuhan Basket II penurunan saidi dan Saifi semester I TA 2008 Cabang Rantau Prapat sebanyak 12 unit dimulai dengan Penawaran, Evaluasi Penawaran,
Jaminan Penawaran, Penetapan Calon Pemenang, Pengumuman Pemenang, Penunjukan Pemenang, Pelelangan Ulang jika gagal.
A. Penawaran
Peserta agar mengajukan penawaran harga penawaran barang dan jasa melalui sistem e-Procruitment yang tersedia diruang Bidding melalui sistem Bidding. Berkas-
berkas surat penawaran dibuat dalam rangkap satu asli lengkap dengan lampirannya. Surat penawaran harus bermaterai cukup, bertanggal, ditandatangani oleh penanggung
jawab perusahaan dan bila penandatanganan dikuasaskan maka penerima kuasas harus mencantumkan dalam akte pendirian atau perubahannya. Harga penawaran dan rincian
ditulis dengan jelas dan benar, jumlah yang tertera dalam angka harus sesuai dengan jumlah yang tertera dalam huruf, Berkas surat penawaran dilengkapi dengan data
administrasi dan teknis dan disusun dalam bundel, pada sampul berkas surat penawaran hanya dicantumkan kepada : PT. PLN Persero WIL. SUMUT, Alamat : Jln.
K.L.Yosudarso No.284 Medan, dan pada sudut atas sebelah kiri ditulis pekerjaan : Pengadaan LBS Manual VacumGas 3 Phasas 27 KV, 630 A OD untuk kebutuhan
Universitas Sumatera Utara
Basket II penurunan saidi dan Saifi semester I TA 2008 Cabang Rantau Prapat sebanyak 12 unit.
Dokumen penawaran disampaikan dengan sistem satu sampul yaitu keseluruhan dokumen dimasukkan kedalam satu sampul, yang mencakup semua persyaratan. Harga
penawaran dalam dokumen dicantumkan dengan jelas dalam angka dan huruf. Jumlah yang tertera dalam angka harus sesuai dengan jumlah yang tertera dalam huruf, sudah
termasuk biaya – biaya yang terkait dalam pekerjaan ini Pajak Pertambahan Nilai PPN sebesar 10.
Dokumen penawaran hanya boleh dikirim kepada : PT. PLN Persero WIL. Sumut, Alamat : Jln. K.L.Yosudarso No.284 Medan. Dokumen penawaran disampaikan
pada waktu yang telah ditentukan dan sekaligus dimasukkan kedalam tempat kotak tertutup yang terkunci dan tersegel ang disediakan oleh panitia pengadaan barang dan
jasa. Dokumen penawaran yang diterima setelah batas waktu pemasukkan penawaran tidak diikutsertakan gugur. Sampul – sampul dokumen penawaran tersebut tidak
tembus pandang. Penawaran berlaku selama tiga bulan terhitung sejak tanggal pembukaan surat penawaran dan apabila diperlukan harus bersedia diperpanjang.
Surat penawaran harus sudah diterima panitia pelelangan lewat kotak yang tersedia untuk pembukaan penawaran selambat – lambatnya pada hari senin tanggal 17
maret 2008 jam 10.00 WIB sd 11.00 WIB dikantor PLN WIL. SUMUT gedung B lantai I Ruang Bidding Jln. K.L.Yosudarso No.284 Medan.
Penawaran akan dinyatakan gugur apabila surat penawaran tidak memenuhi sebagaimana diminta dalam dokumen pengadaan, disampaikan dengan tidak
sebagaimana yang dimaksud, sampai dengan saat pembukaan penawaran tidak dapat
Universitas Sumatera Utara
menyerahkan surat jaminan penawaran yang aslinya, disampaikan diluar batas waktu yang telah ditentukan, spesifikasi teknik yang ditawarkan tidak sesuai.
B. Evaluasi Penawaran
Evaluasi penawaran menggunakan sistem gugur. Kriteria penilaian surat penawaran untuk penetapan calon pemenang adalah berdasarkan pada ketentuan yang
diatur didalam Keputusan Direksi PT. PLN Persero No : 100.K010DIR2004 tanggal 7 Juni 2004, No : 159 – 1.K010DIR2004 tanggal 1 Agustus 2004, No :
200.K010DIR2004 tanggal 28 SePT.ember 2004, No : 227.K010DIR2004 tanggal 27 Oktober 2004 dan No : 034-1.K010DIR2005 tanggal 14 Februari 2005.
Adapun tahapan – tahapan Evaluasi Penawaran : a.
Tahap I : Evaluasi Administrasi. Yang memenuhi syarat administrasi apabila :
1. Sesuai dengan syarat yang diminta dokumen pengadaan dipenuhi.
2. Isi dokumen benar.
3. Dokumen penawaran menunjukkan persaingan sehat.
4. Jaminan penawaran :
a. Dari Bank Umum atau asuransi yang mempunyai program surety
bond dan punya dukungan reasuransi b.
Redaksi, masas laku, nama penawar, nilai, nama proyek, penulisan nama paket yang dijamin benar sesuai dokumen pengadaan.
5. Melampirkan copy bukti tanda terima SPT. PPh tahun terakhir, dan copy
setoran pajak SSP PPh dari kantor pajak setempat.
Universitas Sumatera Utara
Bila ada yang meragukan dapat dilakukan klarifikasi tanpa mengubah substansi penawaran. Hasil yang diperoleh pada evaluasi administrasi adalah memenuhi syarat
administrasi lulus atau tidak memenuhi syarat administrasi gugur.
b. Tahap II : Evaluasi Teknis. Evaluasi teknis hanya dilakukan terhadap penawaran yang dinyatakan memenuhi
persyaratan lulus administrasi.
1. Yang memenuhi syarat Teknis apabila :
a. Brosur material yang ditawarkan
b. Jangka waktu pelaksanaan tidak melampaui batas yang ditetapkan
dalam dokumen lelang. c.
Jenis, kapasitas dan jumlah alat, memenuhi syarat teknis yang ditetapkan dokumen lelang.
d. Spesifikasi teknis sesuai dengan yang ditetapkan
e. Personil inti yang ditempatkan sesuai dengan persyaratan.
f. Memenuhi syarat teknis lain yang ditetapkan.
2. Dapat dilakukan klarifikasi.
3. Tidak menggugurkan teknis dari harga satuan
4. Metode kerja sesuai dengan syarat – syarat yang ditetapkan dalam
dokumen pengadaan. 5.
Gugur teknis bila tidak dapat membuktikan dan meyakinkan.
Universitas Sumatera Utara
Hasil yang diperoleh pada evaluasi teknis adalah memenuhi syarat teknis lulus atau tidak memenuhi syarat teknis gugur.
c. Tahap III : Evaluasi Harga.
Evaluasi harga dilakukan tehadap penawaran yang dinyatakan memenuhi lulus persyaratan administrasi dan teknis.
1. Surat penawaran yaitu :
a. Redaksi sesuai dokumen lelang
b. Ditandatangani oleh yang berhak
c. Masas laku penawaran sesuai dengan dokumen lelang
d. Materai dan bertanggal.
2. Daftar kuantitas dan harga setiap jenis pekerjaan diisi lengkap.
3. Analisa harga satuan pekerjaan utama yang diminta dalam dokumen
lelang dirinci dengan lengkap. 4.
Panitia melakukan koreksi aritmatik. 5.
Diperiksa apakah melampaui pagu anggaran dalam APLN tahun 2008 6.
Nilai penawaran angka dan huruf harus sesuai 7.
Unsur – unsur yang mempengaruhi substansi lengkap kualitas pekerjaan dapat menggugurkan penawaran.
Hasil yang diperoleh pada evaluasi harga panitia pejabat pengadaan membuat daftar urutan penawaran yang dimulai dari urutan harga penawaran terendah dan
penawaran terendah panitia pejabat pengadaan akan melakukan klarifikasi dan negoisasi.
Universitas Sumatera Utara
d. Tahap IV : Klarifikasi dan Negosiasi.
Klarifikasi dan negosiasi dilaksanakan : 1.
Kepada penawar yang lulus prakualifikasi untuk mendapatkan barang jasa yang sesuai dengan spesifikasi yang tercantum dalam dokumen
pengadaan 2.
Terhadap harga satuan item – item pekerjaan yang harga penawarannya lebih tinggi dari harga satuan yang tercantum dalam HPS
3. Apabila tidak terjadi kesepakatan urutan pertama, maka klarifikasi dan
negosiasi dilakukan kepada urutan penawar terendah berikutnya, demikian seterusnya.
C. Jaminan Penawaran Bid Bond.
Besarnya jaminan penawaran adalah 1 sampai 3 dari nilai total Harga Perhitungan Sendiri HPS. Jaminan penawaran yang sah adalah yang dikeluarkan oleh :
Bank Umum yang diakui oleh PT. PLN Persero, perusahaan asuransi yang mempunyai program asuransi kerugian surety bond yang mempunyai dukungan reasuransi
sebagaimana persyaratan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan. Masas berlakunya jaminan penawaran minimal sama dengan berlakunya harga penawaran yaitu 3 bulan.
Apabila masas berlaku jaminan penawaran sudah habis, sedangkan keputusan pelelangan belum ditetapkan, maka PT. PLN Persero WIL. SUMUT berhak minta
perpanjangan masas berlakunya jaminan penawaran tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Nama peserta lelang, nama pengguna barang jasa yang menerima jaminan penawaran, paket pelelangan yang dijamin sama dengan yang tercantum dalam surat
jaminan penawaran dan besar jaminan dicantumkan dalam angka dan huruf. Bagi peserta yang bukan menjadi calon pemenang dalam pelelangan ini, jaminan penawaran
akan dikembalikan setelah surat Keputusan Penetapan Penyedia Barang dan Jasa ditandatangani. Bagi peserta yang ditunjuk sebagai calon pemenang, jaminan penawaran
akan dikembalikan setelah menyerahkan jaminan pelaksanaan performance bond kepada PT. PLN Persero WIL. SUMUT.
Bagi peserta yang telah memasukkan penawaran lengkap dengan jaminan penawaran tetapi menarik diri membatalkan sebagian atau seluruh penawarannya dari
pekerjaan ini sebelum ada keputusan pemenang, maka jaminan penawaran tersebut akan dicairkan dan menjadi milik negara.
Bagi peseta yang sudah ditunjuk menjadi pemenang dalam pelelangan ini dan tidka bersedia menanda tangani Surat Keputusan Penetapan Penyedia Barang jasa dan
atau surat perjanjian, maka jaminan penawaran peserta yang bersangkutan akan dicairkan dan menjadi milik negara serta dikenakan sanksi berupa larangan mengikuti
kegiatan pengadaan barang jasa di PT. PLN Persero Wil. SUMUT selama 2 dua tahun dan PT. PLN Persero Wil. SUMUT berhak menunjuk peserta pemenang urutan
berikutnya sesuai harga penawaran.
Universitas Sumatera Utara
D. Penetapan Calon Pemenang
Apabila harga penawaran telah dianggap wajar dan dalam batas ketentuan yang ada, maka panitia menetapkan tiga penawaran yang paling menguntungkan bagi negara
dalam arti : 1.
Penawaran secara teknis dapat dipertanggungjawabkan 2.
Harga yang ditawarkan wajar dan dapat dipertanggungjawabkan 3.
Penawaran tersebut adalah yang terendah diantara penawaran yang memenuhi syarat – syarat sebagaimana yang dimaksud dalam poin
sebelumnya. 4.
Telah memperhatikan penggunaan semaksimal mungkin hasil produksi dalam negeri.
5. Telah dilakukan klarifikasi dan negoisasi.
E. Pengumuman Pemenang
Keputusan pejabat yang berwenang tentang penetapan pemenang pelelangan diumumkan oleh panitia kepada para peserta dan pada papan pengumuman PT. PLN
Persero WIL. Sumut. Kepada peserta yang merasas keberatan atas penetapan pemenang pelelangan tersebut, diberikan kesempatan untuk mengajukan sanggahan
secara tertulis kepada atasasn dari pejabat yang berwenang selambat – lambatnya dalam waktu lima hari kerja setelah pengumuman tersebut.
Sanggahan dapat diajukan bila panitia dan atau pejabat yang berwenang menyalahgunakan wewenangnya dan atau terjadi Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
KKN diantara peserta lelang dan atau dengan anggota panitia pejabat yang
Universitas Sumatera Utara
berwenang dan atau terdapat rekayasas atau pihak – pihak tertentu yang mengakibatkan pelelangan tidak adil, tidak transparan dan tidak terjadi persaingan yang sehat.
F. Penunjukkan Pemenang
Peserta yang ditunjuk sebagai pemenang wajib menerima penunjukkan, apabila memundurkan diri hanya dapat dilakukan dengan alasasn yang dapat diterima oleh
Pengguna Barang Jasa PT. PLN Persero WIL. SUMUT. Jaminan penawaran dari peserta yang memundurkan diri menjadi milik negara dan dikenakan sanksi tidak boleh
mengikuti pelelangan pengadaan barang jasa selama satu tahun.
G. Pelelangan Ulang Gagal.
Pelelangan dinyatakan gagal apabila : -
Harga penawaran terendah lebih tinggi dari nilai pagu anggaran yang tersedia.
- Jumlah penawaran kurang dari 3 peserta.
- Harga yang ditawarkan dianggap tidak wajar atas dasar analisis secara
tertulis. -
Sanggahan dari rekanan ternyata benar. -
Pelaksanaan pelelangan tidak sesuai dengan dokumen lelang. Dalam hal pelelangan dinyatakan gagal, apabila pelelangan atas permintaan
Pengguna Barang Jasa melakukan pelelangan ulang.
Universitas Sumatera Utara
B. Hubungan Para Pihak yang Terkait Dalam Pengadaan Komponen Listrik