Definisi pajak menurut S.I Djajadiningrat sebagai berikut: “ Pajak sebagai suatu kewajiban untuk menyerahkan sebagian dari
kekayaan kepada negara disebabkan oleh suatu keadaan, kejadian dan perbuatan yang memberikan kedudukan tertentu, tetapi bukan sebagai
hukuman, menurut peraturan – peraturan yang ditetapkan pemerintah serta dapat dipaksakan, tetapi tidak ada jasa balik dari negara secara langsung,
untuk memelihara kesejahteraan umum”.
5
Menurut N.J.Feldmann, “Pajak adalah prestasi yang dipaksakan sepihak oleh dan terhutang kepada penguasa menurut norma-norma yang ditetapkannya
secara umum, tanpa adanya kontra – prestasi, dan semata-mata digunakan untuk menutup pengeluaran – pengeluaran umum”.
6
Saat dimana seseorang tidak juga membayar pajaknya kepada negara maka terjadilah adanya suatu utang pajak. “Utang adalah kewajiban membayar kembali
apa yang sudah diterima”.
7
Utang pajak adalah pajak yang harus dibayar termasuk sanksi administrasi berupa bunga, denda atau kenaikan yang tercantum didalam
Surat Ketetapan Pajak atau surat sejenisnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang – undangan perpajakan”
8
Seseorang yang dilekati kewajiban untuk membayar dapat dikatakan sebagai subjek pajak. ”Objek pajak adalah orang pribadi dari badan yang menurut
Undang-undang perpajakan dinyatakan sebagi subjek hukum yang dapat dikenakan pajak”
9
5
Munawir, 1992, Perpajakan, Liberty, Yogyakarta, hal. 3
6
B. Illias Wirawan Richard Burton, 2001, Hukum Pajak, Salemba Empat, Jakarta, hal. 4
7
Kamus lengkap Bahasa Indonesia, 1997, Balai Pustaka, Jakarta, hal. 1114
8
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2000, Pasal 1 angka 8.
9
H. Bohari, 2002, Pengantar Hukum Pajak, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, hal. 49
Universitas Sumatera Utara
Subjek pajak yang dikenakan utang pajak yang nantinya akan dibahas dalam tulisan ini khususnya adalah yang terdapat dalam Pajak bumi dan
bangunan. Menurut Soeharno SH.,MPM.,” Pajak Bumi dan Bangunan adalah penerimaan pajak Pusat yang sebagian besar hasilnya diserahkan kepada daerah.
Dalam anggaran pendapatan dan Belanja APBD, penerimaan pajak Bumi dan Bangunan tersebut dimasukkan dalam kelompok penerimaan Bagi Hasil Pajak”.
10
1. Studi Kepustakaan library research
Berdasarkan Undang – Undang Nomor 12 Tahun 1994 tentang Pajak Bumi dan Bangunan:
Pasal 1 angka 1: Bumi adalah permukaan bumi dan tubuh bumi yang ada dibawahnya.
Pasal 1 angka 2: Bangunan adalah konstruksi teknik yang ditanam atau dilekatkan secara tetap pada tanah dan atau perairan.
F. METODE PENULISAN
Dalam penulisan yang penulis gunakan dalam penulisan skripsi ini yaitu metode deduktif dan induktif. Dalam hal pengumpulan data bagi penulisan skripsi
ini, Penulis melakukan dengan Studi Kepustakaan.
Dalam penelitian dengan metode studi kepustakaan ini, maka langkah pertama yang dilakukan adalah mengumpulkan sebanyak
mungkin referensi yang relevan dan berhubungan dengan permasalahan.
10
Suharno, 2003, MPM., Potret Perjalanan Pajak Bumi dan Bangunan PBB, Direktorat
PBB dan BPHTB, Jakarta, hal. 32
Universitas Sumatera Utara
Referensi ini meliputi buku – buku, teks, artikel, majalah, koran maupun berita dari internet. Termasuk dalam tahapan ini melakukan inventarisasi
peraturan perundang-undangan yang berlaku dibidang perpajakan. 2.
Penelitian Lapangan Field Research Penelitian lapangan dalam skripsi ini dilaksanakan di Kantor
Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan Medan Petisah, dengan melakukan wawancara langsung dengan pejabat yang ditunjuk untuk itu, melalui
sejumlah pertanyaan yang berhubungan dengan judul skripsi ini.
G. SISTEMATIKA PENULISAN