3. Azas Sederhana dan Mudah Dimengerti
Dalam suatu negara modern, suatu sistem pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan yang sewajarnya harus sesederhana mungkin sehingga mudah
dimengerti oleh seluruh masyarakat.
C. Hak dan Kewajiban Wajib Pajak
I. Hak – hak Wajib Pajak Hak – hak Wajib Pajak adalah sebagai berikut :
1. Wajib Pajak Bumi dan Bangunan berhak untuk menerima tanda bukti
pemasukan surat pemberitahuan SPPT
30
2. Wajib Pajak Bumi dan Bangunan berhak untuk mengajukan permohonan
penundaan dan pengangguran pajak sesuai dengan kemampuannya.
31
3. Wajib Pajak Bumi dan Bangunan berhak untuk mengajukan permohonan
pengambilan kelebihan bayar pajak. Kelebihan ini terjadi jika setelah diadakan perhitungan jumlah pajak yang
sebenarnya terutang dengan jumlah pajak yang telah dibayar lebih besar dari pada jumlah pajak yang terutang.
4. Wajib pajak berhak untuk mengajukan permohonan pembetulan kesalahan
atau kekeliruan yang terdapat dalam SKP dalam penerapan peraturan perundang-undangan perpajakan.
5. Wajib pajak berhak untuk mengajukan keberatan dan berhak atas kepastian
terbitnya surat keputusan atas surat permohonan keberatannya.
30
B. Boediono, 2000, Perpajakan Indonesia Teori Perpajakan, Kebijaksanaan Perpajakan Pajak Luar Negeri, hal. 95
31
Ibid
Universitas Sumatera Utara
6. Wajib pajak berhak untuk mengajukan permohonan banding atas surat
keberatannya yang telah diputuskan oleh Direktur Jenderal Pajak. 7.
Wajib Pajak berhak mengajukan permohonan penghapusan atau pengurangan pengenaan sanksi perpajakan serta pembetulan ketetapan pajak yang salah
atau keliru. 8.
Wajib pajak berhak untuk memberikan kuasa khusus kepada orang lain yang dipercayai untuk melaksanakan kewajiban perpajakan.
II. Kewajiban Wajib Pajak
Setiap wajib pajak mempunyai kewajiban-kewajiban sebagai berikut : 1.
Subjek Pajak Wajib mendaftarkan objek pajaknya dengan mengisi SPOP.
32
2. Wajib pajak akan diberikan SPOP untuk diisi dan dikembalikan kepada
Direktorat Jenderal Pajak. Sedangkan wajib pajak yang pernah dikenakan IPEDA tidak wajib mendaftarkan objek pajaknya kecuali kalau ia menerima
SPOP, maka dia wajib mengisinya dan mengembalikannya kepada Direktorat Jenderal Pajak. SPOP harus diisi dengan jelas, benar, lengkap dan tepat waktu
serta ditandatangani dan disampaikan kepada Dirjen Pajak yang wilayah kerjanya meliputi letak objek pajak selambat-lambatnya 30 hari setelah
tanggal diterimanya SPOP oleh wajib pajak. 3.
Melunasi pajak yang terutang 4.
Pajak berdasarkan SPPT harus dilunasi selambat-lambatnya 6 bulan sejak tanggal diterimanya SPPT oleh wajib pajak, sedang pajak yang berdasarkan
32
Mardiasmo, 2002, Perpajakan Edisi Revisi Tahun 2002, Penerbit Andi, Yogyakarta, hal. 269
Universitas Sumatera Utara
SKP wajib dilunasi selambat-lambatnya 1 bulan sejak tanggal diterimanya SKP oleh wajib pajak.
5. Membayar denda administrasi
Apabila pajak yang terutang yang pada saat jatuh tempo pembayaran tidak dibayar atau kurang bayar, maka wajib pajak wajib membayar denda
administrasi sebesar 2 sebulan, yang dihitung dari saat jatuh tempo sampai dengan hari pembayaran untuk jangka waktu paling lama 24 bulan.
D. Hak dan Kewajiban Fiskus