11
- Suami yang dimaksud adalah yang berstatus sebagai individu dan anggota masyarakat yang menjadi pasangan hidup resmi seorang perempuan yang diikat
dengan tali pernikahan. - Peranan yang dimaksud adalah bagian dari tugas utama kepala keluarga yang
harus dilakukan oleh suami. 2. Pembatasan Masalah
Kemudian dalam penulisan skripsi ini penulis merasa perlu untuk memberikan suatu pembatasan masalah agar tidak melebar, yaitu:
1. Suami sebagai kepala rumah tangga. 2. Peranan suami dalam membina keluarga yang sakinah.
3. Karakteristik Suami yang bertanggung jawab. 3. Perumusan Masalah
Dari pembatasan masalah di atas, penulis merumuskan masalah menjadi: 1.
Bagaimana peranan suami sebagai kepala rumah tangga dalam membina keluarga sakinah?
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan
1. Tujuan penulisan Setiap karya tulis yang bernilai ilmiah tentunya memiliki tujuan yang ingin
dirumuskan dalam perumusan masalah, maka secara spesifik tujuan yang akan dicapai dari penulisan ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui kedudukan dan fungsi suami sebagai kepala rumah tangga dalam persfektif Al-
Qur’an.
12
b. Untuk mengetahui peranan suami dalam membina keluarga yang sakinah dalam persfektif Al-
Qur’an. c. Untuk mengetahui kriteria suami yang bertanggung jawab dalam persfektif
Al- Qur’an.
Sedangkan tujuan akademis dari penulisan skripsi ini adalah untuk memperluas paradigma berpikir dan wacana keilmuan dalam bidang pendidikan,
terutama pendidikan keluarga.
2. Manfaat penulisan Adapun hasil penulisan skripsi ini diharapkan dapat memberikan manfaat
sebagai berikut: a.
Dari tulisan ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan para orang tua dalam upaya membentuk keluarga yang sakinah.
b. Memberi acuan bagi para pelajar laki-laki untuk menjadi laki-laki yang
shalehbertanggung jawab dan mampu mengatasi berbagai masalah dalam rumah tangga.
D. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode maudhu
’i tematik. Yaitu cara-cara menafsirkan ayat-ayat Al-Quran yang dilakukan dengan cara tertentu.
27
Untuk itu harus dilakukan komparasi dan penghimpunan ayat yang saling berkaitan, kemudian dibahas atau ditafsirkan
27
Ahmad Syadali, Ahmad Rofi.i., Ulumul Qu r’ân II, Bandung: Pustaka Setia, 1997,
Cet. Ke- 1, h. 115.