Kadar Air Tepung Koro Pedang Termodifikasi

4.4 Kadar Air Tepung Koro Pedang Termodifikasi

Hasil analisis kadar air tepung koro pedang termodifikasi dengan fermentasi menggunakan Lactobacillus plantarum diperoleh kadar air tertinggi sebesar 13,257 db, pada perlakuan pH 3 dengan lama fermentasi 8 jam terdapat pada Gambar 4.4. Gambar 4.4 Diagram batang kadar air tepung koro pedang termodifikasi dengan fermentasi menggunakan Lactobacillus plantarum pada variasi nilai pH dan lama fermentasi Berdasarkan data analisis kadar air pada Gambar 4.4, kadar air tepung koro pedang termodifikasi menggunakan Lactobacillus plantarum dengan perlakuan variasi nilai pH dan lama fermentasi memiliki kadar lebih rendah dibandingkan dengan perlakuan tepung koro pedang terfermentasi spontan 13,774 db. Hasil ini memenuhi syarat kadar air yang aman untuk tepung yaitu 14, sehingga dapat mencegah pertumbuhan kapang Dennissa, 2014. Berdasarkan analisis ragam P0.05 dengan selang kepercayaan 95 pada Lampiran B.2 , kadar air produk dipengaruhi secara nyata oleh perlakuan nilai pH dan lama fermentasi. Hasil uji lanjut Duncan dapat diketahui bahwa kadar air tepung koro pedang termodifikasi berbeda nyata satu sama lain. Namun pada perlakuan pH 4 dengan lama fermentasi 16 tidak berbeda nyata dengan perlakuan 13,25a 12,59b 11,17d 11,54c 11,59c 8,76h 13,77 9,80g 10,08e 7,23i 7,84i 8,01h 6,40j 2 4 6 8 10 12 14 16 Kontrol 5 3 4 5 K ad ar A ir Nilai pH Air Perendaman Biji Koro Pedang 8 Jam 16 Jam 24 Jam 32 Jam Kontrol 32 Jam Lama Fermentasi : pH 3 dengan lama fermentasi 16. Hal ini juga terjadi pada pH 4 dengan lama fermentasi 32 yang tidak berbeda nyata dengan perlakuan pH 5 dengan lama fermentasi 16. Penambahan waktu fermentasi dan kesesuaian kondisi media fermentasi akan meningkatkan pertumbuhan bakteri yang menyebabkan perubahan glukosa menjadi karbondioksida dan air semakin tinggi Naveena et al., 2005, sehingga jumlah air rendaman biji koro pedang akan bertambah. Perendaman akan memberikan kesempatan kepada koro pedang untuk menyerap air hidrasi. Air rendaman akan meresap melalui pori – pori kulit dan kotiledon biji koro pedang yang retak sehingga berat dan volumenya menjadi lebih besar. Pembengkakan pada biji koro pedang akibat hidrasi bersifat dapat balik yang disebabkan terjadinya perubahan bentuk turgor dinding sel dan granula pati Moses et al., 2012. Pembengkakan ini mempengaruhi sifat penyerapan dan pengikatan komponen dalam sel terhadap air. Turgor sel dan granula pati yang telah membengkak cenderung memiliki rongga antar sel yang lebih besar, sehingga selama pengeringan air yang dimiliki oleh bahan lebih mudah terlepas. Semakin lama proses perendaman biji koro pedang, maka semakin rendah kadar air dari tepung koro pedang termodifikasi.

4.5 Kadar Abu Tepung Koro Pedang Termodifikasi