Populasi Lactobacillus plantarum dalam Air Perendaman Biji Koro

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Populasi Lactobacillus plantarum dalam Air Perendaman Biji Koro

Pedang Selama Fermentasi dengan Lactobacillus plantarum Populasi mikroorganisme dalam air perendaman biji koro pedang selama fermentasi dengan Lactobacillus plantarum dihitung pada lama fermentasi 0, 8, 16, 24, dan 32 jam. Pada tahap awal sebelum perhitungan ini dilakukan uji penerimaan penggunaan kultur kerja Lactobacillus plantarum. Uji penerimaan penggunaan starter culture Lactobacillus plantarum dilakukan dengan perhitungan populasi BAL Lactobacillus plantarum pada starter culture. Arief et al ., 2000 menyatakan bahwa batasan minimal populasi BAL untuk dijadikan starter culture yang akan ditambahkan pada media fermentasi produk adalah 10 8 - 10 9 cfuml. Hasil perhitungan jumlah populasi Lactobacillus plantarum pada starter culture terdapat pada Tabel 4.1, Tabel 4.1 Total populasi Lactobacillus plantarum pada starter culture Kultur BAL Populasi awal cfuml L. plantarum 1,06 x 10 9 Starter culture memiliki total populasi Lactobacillus plantarum sejumlah 1,06 x 10 9 cfuml. Berdasarkan dari perhitungan tersebut, maka starter culture pada media pertumbuhan sudah memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan pada media fermentasi produk. Media untuk starter culture dibuat dari kombinasi antara susu skim, gula, dan tepung koro pedang dapat bersifat meningkatkan jumlah nutrisi untuk pertumbuhan dari Lactobacillus plantarum. Hal ini sesuai Ryan et al. 2006 dan Whankaew et al. 2010 bahwa tepung dapat menjadi media pertumbuhan yang baik bagi Lactobacillus plantarum akibat memiliki sumber karbon. Tahap setelah uji penerimaan starter culture Lactobacillus plantarum adalah menambahkan starter culture tersebut pada air perendaman koro pedang dengan pH 3, 4, dan 5 dan lama fermentasi 0, 8, 16, 24, dan 32 jam pada suhu 37 C. Pada tahap inilah dilakukan perhitungan populasi mikroba dalam air perendaman biji koro pedang setelah fermentasi menggunakan Lactobacillus plantarum dengan perhitungan total plate count. Berdasarkan hasil perhitungan total populasi BAL pada lama fermentasi 0 jam sejumlah antara 6,58 x 10 6 - 6,60 x 10 6 cfuml. Pola pertumbuhan ini meningkat dengan penambahan waktu fermentasi biji koro pedang berikutnya. Pada lama fermentasi 8 jam total populasi BAL meningkat menjadi antara 3,10 x 10 7 - 3,38 x 10 7 cfuml. Proses ini berlanjut pada total populasi BAL pada lama fermentasi 16, 24, dan 32 jam seperti pada Tabel 4.2. Tabel 4.2 Total populasi bakteri asam laktat BAL air rendaman biji koro pedang selama fermentasi dengan Lactobacillus plantarum Lama Fermentasi Jam ∑ Koloni BAL cfuml Media Fermentasi pH 3 Media Fermentasi pH 4 Media Fermentasi pH 5 6,58 x 10 6 6,60 x 10 6 6,60 x 10 6 8 3,38 x 10 7 3,33 x 10 7 3,10 x 10 7 16 1,02 x 10 9 1,06 x 10 9 0,62 x 10 9 24 4,29 x 10 9 5,11 x 10 9 3,28 x 10 9 32 2,07 x 10 10 1,97 x 10 10 1,92 x 10 10 Fermentasi dengan Lactobacillus plantarum pada biji koro pedang berfungsi sebagai pencegahan pertumbuhan mikroorganisme kontaminan pada media fermentasi. Hal ini didukung dengan kenaikan total populasi bakteri asam laktat BAL per 8 jam cfuml seperti pada Gambar 4.1. Gambar 4.1 Grafik pertumbuhan BAL cfuml selama fermentasi menggunakan Lactobacillus plantarum pada air perendaman koro pedang dengan variasi nilai pH dan lama fermentasi.

4.2 Nilai pH dan Total Asam Laktat Air Perendaman Biji Koro Pedang Selama