2.5 Fermentasi Pada Pembuatan Tepung Koro Pedang Termodifikasi
Fermentasi merupakan suatu cara pengolahan dengan memanfaatkan penguraian senyawa dari bahan-bahan komplek. Senyawa komplek tersebut
terdapat dalam bahan yang diubah menjadi senyawa-senyawa lebih sederhana dengan bantuan enzim yang berasal dari bahan tersebut atau dari mikroorganisme
serta berlangsung dalam keadaan yang terkendali Adawyah, 2007. Fermentasi secara teknik dapat didefinisikan sebagai suatu proses oksidasi anaerobik atau
partial anaerobik pada karbohidrat yang menghasilkan alkohol serta beberapa asam, namun terdapat juga fermentasi yang menggunakan substrat protein dan
lemak. Hasil penguraiannya adalah air, CO
2
, energi, dan sejumlah asam organik lainnya, seperti asam laktat, asam asetat, dan etanol Muchtadi dan
Ayustaningwarno, 2010. Fermentasi terbagi menjadi dua, yaitu fermentasi spontan dan terkendali membutuhkan starter. Fermentasi spontan merupakan
fermentasi tanpa penambahan kultur mikroorganisme, sehingga produk yang dihasilkan tidak stabil karena mikroorganisme yang tumbuh bervariasi dan
lingkungan yang tidak terkendali Hammes et al., 2003. Sedangkan, fermentasi terkendali merupakan fermentasi yang dilakukan dengan penambahan kultur
mikroorganisme terpilih bersama media penyeleksi sehingga fermentasi dapat berlangsung lebih cepat Rahayu, 2000.
Fermentasi koro – koroan yang dilakukan secara terkendali menggunakan
kultur bakteri asam laktat mampu menurunkan kandungan senyawa antigizi seperti fenol, tanin, HCN, dan asam fitat. Selain itu, fermentasi mampu
meningkatkan ekstrakbilitas mineral, protein terlarut, digestibilitas protein secara in vitro, dan digestibiltas pati Aguirre, 2008. Porres et al. 2003 menyatakan
koro – koroan difermentasi dengan tujuan untuk memperbaiki karakteristik
sensoris seperti citra rasa dan meningkatkan nilai nutrisinya. Selain itu, dengan kondisi asam dengan menurunkan pH lingkungan fermentasi akan mencegah
pertumbuhan mikroorganisme kontaminan seperti bakteri yang tidak toleran terhadap kondisi asam. Perubahan yang terjadi selama fermentasi disebabkan oleh
enzim yang secara natural terdapat pada koro dan aktivitas mikroorganisme yang terdapat pada biji koro Granito et al., 2002.
2.6 Lactobacillus plantarum