Penelitian Terdahulu Kerangka Konseptual

3. Evaluasi Alternatif Setelah melakukan pencarian informasi sebanyak mungkin tentang banyak hal, selanjutnya konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi berbagai merk alternatif didalam serangkaian pilihan. 4. Keputusan Membeli Setelah tahap pengevaluasian selesai, sekarang saatnya bagi pembeli untuk menentukan keputusan pembelian, apakah menjadi pembeli atau tidak terhadap keputusan yang menyangkut harga, manfaat poduk yang diharapkan, merek, kualitas dan lain sebagainya. 5. Perilaku Pasca Pembelian Setelah membeli suatu produk, konsumen akan mengalami beberapa tingkat kepuasan atau tidak ada kepuasan. Pembelian yang puas akan kembali membeli produk, berbicara yang menyenangkan tentang produk itu, lebih sedikit memperhatikan merek dan iklan pesaing, serta membeli produk lain dari perusahaan yang sama. Sementara pembeli yang tidak puas akan memberikan tanggapan secara berbeda. Oleh karena itu, perusahaan perlu mengukur kepuasan konsumen secara teratur.

2.2 Penelitian Terdahulu

Siagian 2013 dalam judul : “pengaruh pemasaran online terhadap keputusan pembelian produk PT. Oriflame”. Dari hasil penelitian hasil analisis data dengan menggunakan metode analisis regresi linier berganda menyatakan bahwa faktor kebutuhan, faktor pendapatan, faktor harga, faktor kualitas, dan faktor merek secara serempak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pada produk kosmetik oriflame dan secara parsial kelima faktor tersebut berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pada produk kosmetik oriflame. Utami 2011 dalam judul : “pengaruh kepercayaan pada merek dan sikap atas iklan terhadap keputusan pembelian pasta gigi merek Pepsodent”. Dari hasil penelitian variabel kepercayaan pada merek dan sikap atas iklan bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel keputusan pembelian pasta gigi merek Pepsodent pada mahasiswa yang kost di lingkungan kampus USU.

2.3 Kerangka Konseptual

Sikap terhadap iklan didefinisikan sebagai kecenderungan konsumen menjawab dengan baik atau tidak baik iklan tertentu. Mowen dan Minor 2002 : 378 mengemukakan bahwa konsumen mengembangkan sikap terhadap iklan sama seperti terhadap merek, dan sikap terhadap iklan ini mempengaruhi sikap merek yang juga mempengaruhi pilihan merek. Iklan yang disenangi konsumen dapat menciptakan merek yang positif dan keinginan untuk membeli yang lebih ketimbang iklan yang tidak mereka sukai Peter dan Olson, 2000 : 20. Terlepas dari pandangan suatu kelompok masyarakat terhadap iklan, apakah itu negatif atau positif, iklan itu sendir adalah memberikan informasi, membujuk, mengingatkan, memberikan nilai tambah dan membantu upaya-upaya lain dari perusahaan yang nantinya akan berpengaruh terhadap keputusan pembelian suatu produk Shimp, 2003 : 357. Suatu perusahaan dalam menjalankan aktifitasnya harus efektif menjalankan konsep pemasaran agar keuntungan yang diharapkan dapat terealisasi dengan baik. Ini menandakan bahwa kegiatan pemasaran dalam perusahaan harus dikoordinasi dan dikelola dengan cara yang lebih baik Falsafah konsep pemasaran bertujuan untuk memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen. Kegiatan perusahaan yang berdasar pada konsep pemasaran ini harus diarahkan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Secara definitive dapat dikatakan bahwa konsep pemasaran adalah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomis dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan. Konsumen modern bukan saja menganggap produk hanya sebagai sebuah nama produk, tetapi terkadang menjadi identitas yang akan membedakannya dengan produk lain yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan yang sama, dan dalam hal ini akan mempermudah konsumen dalam melakukan keputusan pembelian Kotler dan Keller, 2007 : 323. Sejalan dengan menigkatnya keterlibatan dalam keputusan pembelian, konsumen cenderung terlibat dalam pencarian informasi yang ekstensif tentang alternatif produk, yang kemudian membentuk kepercayaan yang besar terhadap semua alternatif tersebut. Konsumen juga akan menghabiskan waktu untuk mengevaluasi dan membandingkan alternatif tersebut. Melalui aktifitas penyelesaian masalah ini, konsumen membentuk sikap tertentu. Dengan formasi kepercayaan dan sikap ini, keinginan konsumen berprilaku biasanya menghasilkan prilaku pembelian produk Mowen dan Minor, 2002 : 327. Secara garis besar, pengaruh penerapan produk di internet dan pemasaran online terhadap keputusan pembelian oleh konsumen digambarkan berikut ini: Gambar 2.2 Kerangka Konseptual Sumber: Kotler dan Keller 2007, Mowen dan Minor 2002, data diolah

2.4 Hipotesis