Kulit Fungsi Kulit Tabir Surya

6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kulit

Kulit merupakan “selimut” yang menutupi permukaan tubuh dan memiliki fungsi utama sebagai pelindung dari berbagai macam gangguan dan rangsangan luar. Fungsi perlindungan ini terjadi melalui sejumlah mekanisme biologis, seperti pembentukan lapisan tanduk secara terus-menerus keratinisasi dan pelepasan sel- sel yang sudah mati, respirasi dan pengaturan suhu tubuh, produksi sebum dan keringat, dan pembentukan pigmen melanin untuk melindungi kulit dari bahaya sinar ultraviolet matahari, sebagai peraba dan perasa, serta pertahanan terhadap tekanan dan infeksi dari luar Tranggono dan Latifah, 2007. Kulit terbagi atas dua lapisan utama, yaitu: a Epidermis kulit ari, sebagai lapisan yang paling luar b Dermis korium, kutis, kulit jangat. Dibawah dermis terdapat Subkutis atau jaringan lemak bawah kulit Tranggono dan Latifah, 2007. Dari sudut kosmetik, epidermis merupakan bagian kulit yang menarik karena kosmetik dipakai pada epidermis itu.Meskipun ada beberapa jenis kosmetik yang digunakan sampai ke dermis, namun tetap penampilan epidermis yang menjadi tujuan utama Tranggono dan Latifah, 2007.

2.2 Fungsi Kulit

Fungsi kulit adalah sebagai sawar utama antara tubuh dan lingkungan hidup yang terdiri atas berbagai macam agen, baik fisik maupun kimia seperti tekanan, tarikan, goresan, kelembaban, panas, dingin, zat kimia, jasad renik, dan 7 lainnya yang dapat menimbulkan kerusakan pada jaringan kulit. Radiasi solar adalah agen fisik utama yang dapat membahayakan kulit kita.Kerusakan kulit tersebut terjadi akibat adanya komponen sinar ultraviolet dari sinar matahari yang mencapai bumi kita Wasitaatmadja, 1997. Ada dua macam komponen sinar ultraviolet yang mencapai bumi, yaitu UVA 320-400 nm dan UVB 290-320 nm. UVB merupakan komponen yang mempunyai daya rusak tinggi pada kulit, sedangkan UVA lebih condong dapat merusak kulit dengan bantuan fotosinsitizer kimia baik alami maupun sintesis yang terdapat pada kulit Wasitaatmadja, 1997.

2.3 Tabir Surya

Sediaan tabir surya adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk maksud memantulkan atau menyerap secara efektif cahaya matahari, terutama daerah emisi gelombang ultraviolet dan inframerah, sehingga dapat mencegah terjadinya gangguan kulit karena cahaya matahari Ditjen POM, 1985. Ada 2 macam tabir surya, yaitu : 1. Tabir surya kimia, meliputi PABA, PABA ester, benzofenon, salisilat, antranilat, yang dapat mengabsorbsi hampir 95 radiasi sinar UVB yang dapat menyebabkan sunburn eritema dan menghalangi UVA penyebab direct tanning, kerusakan sel elastin, actinitic skin damage, dan timbulnya kanker kulit. 2. Tabir surya fisik, misalnya titanium dioksida, Mg silikat, seng oksida, red petrolatum dan kaolin, yang dapat memantulkan sinar. Tabir surya fisik dapat menahan UVA maupun UVB Wasitaatmadja, 1997. 8 Untuk mengoptimalkan kemampuan dari tabir surya sering dilakukan kombinasi antara tabir surya kimia dan tabir surya fisik, bahkan ada yang menggunakan beberapa macam tabir surya dalam satu sediaan kosmetik Wasitaatmadja, 1997. Kemampuan menahan sinar ultraviolet dari tabir surya dinilai dalam faktor proteksi sinar Sun Protecting FactorSPF yaitu perbandingan antara dosis minimal yang diperlukan untuk menimbulkan eritema pada kulit yang diolesi tabir surya dengan yang tidak. Nilai SPF ini berkisar antara 0 sampai 100, dan kemampuan tabir surya yang dianggap baik berada di atas 15. Pathak membagi tingkat kemampuan tabir surya sebagai berikut : 1. Minimal bila SPF antara 2-4, contoh salisilat, antranilat. 2. Sedang, bila SPF antara 4-6, contoh sinamat, benzofenon. 3. Ekstra, bila SPF antara 6-8, contoh derivat PABA. 4. Maksimal, bila SPF antara 8-15, contoh PABA 5. Ultra, bila SPF lebih dari 15, contoh kombinasi PABA, non PABA,dan Fisik Wasitaatmadja, 1985. Tabel 2.1 Tabir surya yang diizinkan untuk digunakan Bahan aktif tabir surya Konsentrasi Maksimum Amerika Serikat Konsentrasi Maksimum Komunitas Ekonomi Eropa Asam aminobenzoat 15 5 Avobenzon 3 5 Sinosat 3 10 Dioksibenzon 3 10 Homosalat 15 10 Maradimat Mentil antranilat 5 - Oktotrilen 2-etilheksil 2- siano-3,3-difenilakrilat 10 10 Oktinosat Oktil metoksisinamat 7,5 10 9 Oktisalat Oktil salisilat 5 5 Oksibenzon 6 10 Padimat O 8 8 Ensulizol Asam sulfonat fenilbenzimidazol 4 8 Sulisobenzon 10 - Titanium dioksida 25 - Trolamin salisilat Trietanolamin salisilat 12 - Zink oksida 25 - Sumber : Rieger, 2000.

2.4 Proteksi Terhadap Ultraviolet