Emulsi minyak buah merah

29 2.9 Emulsi Minyak 2.9.1 Emulsi minyak kelapa murni Penelitian yang dilakukan oleh Syukri, et. al., 2008, menggunakan emulgator Span 80 20, 15, 10 dan Tween 40 0,1 diperoleh emulsi yang kurang stabil. Volume pemisahan fase pada suhu kamar, suhu 40 C dan sentrifugasi selama 4 minggu penyimpanan semakin tinggi sedangkan viskositas menurun perlahan-lahan seiring dengan bertambahnya umur sediaan. Perbedaan konsentrasi Span 80 20, 15, 10 pada Tween 40 0,1 sebagai emulgator berpengaruh pada stabilitas fisik emulsi minyak kelapa murni.

2.9.2 Emulsi minyak buah merah

Penelitian yang dilakukan oleh Murtiningrum, et. al., 2013, menggunakan CMC, gum arabic, Tween 20 dan Tween 80 dalam pembuatan emulsi minyak buah merah. Penggunaan Tween 20 0,45, Tween 80 0,45, dan CMC 0,25 dapat membentuk emulsi minyak buah merah yang stabil selama lima hari. Konsentrasi pengemulsi berpengaruh terhadap rasio minyak dan air untuk menghasilkan kekentalan dan daya alir emulsi minyak buah merah yang baik. CMC menghasilkan kestabilan emulsi minyak buah merah terbaik dengan nilai viskositas tertingi, persentase pemisahan emulsi terendah dan stabil selama penyimpanan. Penelitian yang dilakukan oleh Febrina, et al., 2007, menggunakan gom arab 10, 12,5 dan 15 dalam sediaan emulsi minyak buah merah. Ketiga formula emulsi minyak buah merah dengan variasi jumlah gom arab masing- masing 10, 12,5 dan 15 relatif stabil selama penyimpanan. Formula dengan gom 30 arab 15 merupakan formula yang paling stabil berdasarkan uji stabilitas. Stabilitas fisik yang diuji terhadap beberapa minyak dapat dilihat dalam Tabel 2.4. Tabel 2.4 Stabilitas fisik emulsi Minyak Bahan Stabilitas Fisik Hasil Literatur Tween 40 0,1 dalam Span 60 20, 15, 10 emulsi minyak kelapa murni Pemisahan fase pada suhu kamar Volume pemisahan semakin tinggi selama 4 minggu penyimpanan a Pemisahan fase dengan sentrifuse Volume pemisahan semakin tinggi selama 4 minggu penyimpanan Viskositas Viskositas menurun selama 4 minggu penyimpanan CMC 0,25 Tween 20 0,45 Tween 80 0,45 emulsi minyak buah merah Pemisahan fase Volume pemisahan CMC lebih kecil dibanding Tween 20 dan Tween 80 selama 5 hari penyimpanan b Viskositas Viskositas CMC lebih tingggi dibanding Tween 20 dan Tween 80 selama 5 hari penyimpanan Gom arab 10 Gom arab 12,5 Gom arab 15 emulsi minyak buah merah Pemisahan fase Volume pemisahan fase semakin kecil dengan penambahan konsentrasi gom arab pada penyimpanan 56 hari c Viskositas Viskositas semakin besar dengan penambahan konsentrasi gom arab pada penyimpanan 56 hari Pengamatan mikroskopik Ukuran partikel semakin kecil dengan penambahan gom arab pada penyimpanan 56 hari Keterangan: a : Syukri, et al., 2008 b : Murtiningrum, et al., 2013 c : Febrina, et al., 2007 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian ini dilakukan secara eksperimental yaitu melihat pengaruh variasi konsentrasi Tween 80 yang dikombinasi dengan gom arab dalam stabilitas sediaan emulsi VCO. Penelitian ini meliputi pemeriksaan organoleptis, berat jenis, kadar air, bilangan asam, rendemen minyak dari VCO, uji pH, uji tipe emulsi, pengamatan creaming, uji viskositas, uji redispersibilitas pengocokan, ukuran partikel dan distribusi partikel emulsi VCO. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Farmasi Fisik Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara.

3.2 Alat-alat

Alat-alat yang digunakan adalah stoples transparan, botol timbang, oven Fisher Isotem 500 Series, desikator, labu ukur Pyrex, erlenmeyer Pyrex, buret Pyrex, klaim, statif, gelas ukur Pyrex, pipet tetes, piknometer Pyrex, corong pisah Interkey, batang pengaduk, spatel, lumpang, stamfer, objek gelas Pyrex, neraca analitik Boeco, pH meter Hanna, mikroskop, dan viskometer brookfield.

3.3 Bahan-bahan

Bahan-bahan yang digunakan adalah kelapa tua berumur 11 - 12 bulan yang ditandai oleh sabut yang berwarna kecoklatan, ragi tempe PT. Aneka Fermentasi Industri, KOH Merck, fenoftalein Merck, etanol 95, gom arab