4
sekitar leher, nyeri pada wajah dan sakit pada telinga. Keluhan tersebut sering dianggap bukan berasal dari gigi maupun sendi sehingga pasien sering tidak
menyadari adanya tanda dan gejala gangguan sendi temporomandibula yang dimilikinya. Oleh karena itu diperlukan penelitian lebih lanjut agar diperoleh
pemahaman yang lebih baik dalam aspek patologis sehingga perawatan yang ditujukan pada pasien lebih efektif dan dapat dilakukan pencegahan dalam tingkat
populasi.
8,910,19,20,23
Berdasarkan uraian penelitian-penelitian sebelumnya dapat diketahui bahwa hubungan antara faktor kehilangan gigi dengan gangguan sendi temporomandibula
merupakan hal yang masih diperdebatkan dalam bidang kedokteran gigi. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk meneliti hubungan antara kehilangan gigi terhadap
gangguan sendi temporomandibula pada pasien RSGMPFKG USU ditinjau dari jumlah kehilangan gigi, jumlah kuadran kehilangan gigi posterior dan dukungan
oklusal. RSGMPFKG USU merupakan tempat yang banyak dikunjungi oleh masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang dibutuhkan.
1.2 Permasalahan
Kehilangan gigi merupakan masalah gigi dan mulut yang sering ditemukan karena dapat dialami oleh setiap orang pada semua usia dengan berbagai faktor
penyebab. Keadaan hilangnya gigi yang tidak diganti dengan gigitiruan akan menimbulkan berbagai dampak diantaranya berupa gangguan fungsi mastikasi,
fonetik dan estetik. Kehilangan gigi akanmengakibatkan disharmonisasi oklusi yang mengakibatkan adanya tekanan berlebih pada sendi temporomandibula sehingga
menimbulkan pergeseran kondilus pada keadaan yang patologis. Namun, adanya hubungan antara kehilangan gigi dengan gangguan pada sendi temporomandibula
merupakan masalah yang masih diperdebatkan dalam bidang kedokteran gigi. Hal ini disebabkan oleh etiologi terjadinya gangguan sendi temporomandibula adalah
multifaktorial, yakni banyak faktor resiko yang sering dikaitkan terhadap terjadinya tanda dan gejala gangguan sendi temporomandibula. Oleh karena itu penulis tertarik
untuk melakukan penelitian untuk melihathubungan kehilangan gigi terhadap tanda
5
dan gejala gangguan sendi temporomandibula ditinjau dari jumlah kehilangan gigi, jumlah kuadran kehilangan gigi posterior dan dukungan oklusal pada pasien RSGMP
FKG USU. Alasan memilih RSGMPFKG USU sebagai tempat penelitian karena merupakan tempat yang banyak dikunjungi oleh masyarakat untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang dibutuhkan.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka masalah yang akan diteliti adalah:
1. Bagaimana karakteristik pasien yang kehilangan gigi sebagian di
RSGMP FKG USU. 2.
Berapa prevalensi pasien kehilangan gigi sebagian yang mengalami gangguan sendi temporomandibula pada pasien RSGMPFKG USU berdasarkan
kuesioner dan pemeriksaan klinis. 3.
Apakah ada hubungan kehilangan gigi sebagian dengan gangguan sendi temporomandibula pada pasien RSGMPFKG USU berdasarkan jumlah
kehilangan gigi. 4.
Apakah ada hubungan kehilangan gigi sebagian dengan gangguan sendi temporomandibula pada pasien RSGMPFKG USU berdasarkan jumlah kuadran
kehilangan gigi posterior. 5.
Apakah ada hubungan kehilangan gigi sebagian dengan gangguan sendi temporomandibula pada pasien RSGMPFKG USU berdasarkan dukungan
oklusal.
1.4 Tujuan Penelitian