Pemeliharaan Tanaman Hubungan Faktor Sosial Ekonomi Petani Padi Sawah Dengan Tingkat Adopsi Teknologi Rumah Kompos (Studi Kasus : Desa Sei Buluh, Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai)

Tabel 15. Jumlah dan Persentase Petani yang Melakukan Pemupukan Kimia Anorganik Sesuai dengan Anjuran. Uraian Skor Penerapan Total 1 2 3 Jumlah KK 8 12 10 30 Persentase 26.66 40 33.33 100 Sumber: Data diolah dari lampiran 3

7. Pemeliharaan Tanaman

Paket teknologi rumah kompos yang dianjurkan terhadap budidaya padi sawah membutuhkan perawatan atau pemeliharaan yang intensif. Pemeliharaan tanaman padi yang danjurkan adalah membutuhkan air yang cukup dengan kondisi tanah yang basah, untuk mempermudah pemeliharan, pengelolaan air dapat dilakukan pada umur 1-10 HST tanaman padi dikeringkan artinya kapasitas air dikurangi, kemudian pada umur 10 hari berikutnya diberikan atau dialiri air secukupnya, dilakukan penyiangan, setelah dilakukan penyiangan tanaman tidak digenangi atau tidak dikeringkan. Pemeliharaan membutuhkan waktu ekstra dengan melihat bibit yang rusak atau mati segera digantikan dengan bibit baru. Di Desa Sei Buluh, sebahagian petani tidak melakukan paket adopsi teknologi budidaya tersebut disebabkan petani beranggapan tanpa dilakukan pemeliharaan tetap juga padi akan menghasilkan, serta apabila dilakukan pemeliharaan yang rutin seperti yang dianjurkan akan mengeluarkan biaya yang banyak untuk membayar ataupun mengaji upah tenagakerja sedangkan modal untuk membayar itu petani tidak punya, serta petani berasumsi bahwa dengan melakukan pemeliharaan seperti yang dianjurkan akan memakan waktu yang cukup banyak. Petani hanya melakukan pemeliharaan tanaman padi pada saat Universitas Sumatera Utara mereka mempunyai waktu dan mereka tidak menyewa tenaga kerja luar tetapi mereka melakukannya dengan tenaga kerja dalam keluarga saja. Pada data yang dikumpulkan ternyata terdapat 13,33 6 KK yang melaksanakan pemeliharaan sesuai dengan anjuran, sedangkan 50 15 KK melakukan sebahagian diantaranya, dan 30 9 KK tidak melakukan pemeliharaan sesuai anjuran. Dan untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 16 di bawah ini: Tabel 16. Jumlah dan Persentase Petani yang Melakukan Pemeliharaan Tanaman Sesuai dengan Anjuran. Uraian Skor Penerapan Total 1 2 3 Jumlah KK 9 15 6 30 Persentase 30 50 20 100 Sumber: Data diolah dari lampiran 3 8. Pengendalian Hama dan Penyakit Berdasarkan penelitian dilapangan, ada banyak sekali hama dan penyakit yang menyerang tanaman padi sehingga dapat menghambat proses pertumbuhan dan produksi daripada padi tersebut. Jenis hama yang sering menyerang seperti wereng, sundep, tikus, keong dan ganjur sedangkan jenis penyakit yang menyerang seperti bercak coklat dan blast hawar kuning berupa bintik bintik pada daun padi. Dalam paket teknologi rumah kompos terhadap penggunaan kompos dalam budidaya padi sawah sistim SRI dianjurkan bahwa pengendalian Ganjur seperti nyamuk yang masuk kedalam batang padi sehingga tidak mengeluarkan malai bakal padi, cukup dengan diairi dengan air hingga batang padi tenggelam supaya hama keluar yang sering terjadi pada musim hujan, pengendalian terhadap Universitas Sumatera Utara wereng dengan penggunaan perangkap yaitu lampu minyak dilakukan di atas wadah berisi air sehingga diharapkan wereng terkumpul dan pengendalian berbagai jenis hama dan penyakit yang akan terjadi pada padi sawah organik sistem SRI, misalnya bercak coklat dan blast adalah lebih mengandalkan cara pencegahan dibanding pengobatan, yaitu dengan cara pemilihan bibit yang bersertifikat dengan mutu yang terjamin, pestisida nabati dari tumbuhan dan pestisida hewan dari hewan. Pengendalian hama dan penyakit yang dilakukan petani di daerah penelitan sebagian masih tidak sesuai dengan anjuran. Petani sebagian berpegang pada pengalaman, mengandalkan cara cara sendiri dan dibatasi atas kesanggupan dalam membeli obat obat pestisida. Akibatnya, banyak tanaman yang terabaikan pertumbuhannya dan akhirnya berdampak pada produksi padi. Pada data yang dikumpulkan ternyata tingkat adopsi petani dalam melaksanakan pengendalian hama dan penyakit sesuai dengan anjuran adalah sangat rendah yaitu 13.33 4 KK, sedangkan 43.3313 KK melakukan sebagian diantaranya sesuai anjuran, sementara dan 43.33 13 KK tidak melakukan pengendalian hama dan penyakit sesuai anjuran. Dan untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 17. Tabel 17. Jumlah dan Persentase Petani yang Melakukan Pengendalian Hama dan Penyakit Sesuai dengan Anjuran. Uraian Skor Penerapan Total 1 2 3 Jumlah KK 13 13 4 30 Persentase 43.33 43.33 13.33 100 Sumber: Data diolah dari lampiran 3 Universitas Sumatera Utara

9. Panen

Dokumen yang terkait

Analisis Perhitutungan Biaya Sumberdaya Domestik Komoditi Padi Sawah di Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai

2 102 247

Pengaruh Penggunaan Tenaga Kerja Luar Keluarga Terhadap Produksi Usaha Padi Sawah(Studi Kasus: Desa Sei Buluh Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai)

1 51 83

Dampak Rumah Kompos Terhadap Faktor Sosial Dan Ekonomi Petani Padi Sawah (Studi kasus: Desa Sei Buluh, Kec. Teluk Mengkudu, Kab. Serdang Bedagai)

0 30 117

Faktor¬Faktor Yang Berhubungan Dengan Kesehatan Lansia Di Desa Sei Buluh Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2005

0 47 74

Hubungan Antara Tingkat Adopsi Teknologi Dengan Produktivitas Padi Sawah Lahan Irigasi (Kasus : Desa Sidodadi Ramunia, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang)

3 41 78

Analisis Komparatif Tingkat Sosial Ekonomi Petani Organik Dampingan BITRA dan Petani Anorganik (Studi Kasus Padi Sawah Desa Lubuk Bayas Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai)

2 42 116

Sikap Petani Terhadap Organisasi PerkumpulamPetani Pengguna Air (P3A) di Desa Sei Buluh (Studi Kasus: Desa Sei Buluh Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai)

0 7 105

Sikap Petani Terhadap Organisasi PerkumpulamPetani Pengguna Air (P3A) di Desa Sei Buluh (Studi Kasus: Desa Sei Buluh Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 12

Sikap Petani Terhadap Organisasi PerkumpulamPetani Pengguna Air (P3A) di Desa Sei Buluh (Studi Kasus: Desa Sei Buluh Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 1

Sikap Petani Terhadap Organisasi PerkumpulamPetani Pengguna Air (P3A) di Desa Sei Buluh (Studi Kasus: Desa Sei Buluh Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 5