7 KK 5 KK 5 KK 7 KK 4 KK

Tabel 20. Persentase Petani yang Menerapkan Teknologi Rumah Kompos terhadap Budidaya Padi Sawah Sistem SRI Sesuai dengan Anjuran di Desa Sei Buluh Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai No Paket Teknologi Penerapan Persentase Petani yang Menerapkan Sesuai Anjuran 1 Pengolahan Lahan - Pengolahan dilakukan dua minggu sebelum tanam - Dengan menggunakan traktor tangan - Kedalaman 30 cm, sampai terbentuk struktur lumpur. - Permukaan tanah diratakan untuk mempermudah mengontrol dan mengendalikan air 20 6 KK

2 Pemilihan Bibit

- Bibit yang bersertifikat, seperti bibit Ciherang, dan Inpari I - Gunakan satu jenis bibit pada setiap lahan yang diusahakan - Pembibitan untuk ditanam 10 hari setelah disemai

23.33 7 KK

3 Penanaman

- Jarak Tanam 30 cm x 30 cm - Bibit ditanam pada kedalaman 5 cm - Tiap lubang penanaman bibit ditanam satu satu

16.66 5 KK

4 Perbanyakan Anakan - Dapat dilihat stelah berumur 1 bulan - Anakan dibiarkan - Bibit yang layu, mati atau tumbang diawaskan bila perlu diperhatikan untuk diganti dengan bibit baru penyisipan kembali.

16.66 5 KK

5 Pemupukan Kompos organik - Pupuk kompos diberikan sebelum penanaman bibit - Pemberian pupuk kompos sebelum tanam dilakukan secara penyebaran - Kebutuhan pupuk kompos 200 kg rante 5 ton Ha pada

23.33 7 KK

Universitas Sumatera Utara lahan yang belum pernah memakai pupuk kompos sebelumnya dan 100 kg pada lahan yang telah memakai pupuk kompos sebelumnya - Pemeberian pupuk kompos dapat diberikan sampai 2 musim tanam 6 Pemupukan Kimia anorganik - Urea ditaburkan dengan ukuran 5 kg rante ±125kgha - SP-36 sebanyak 6kg ±150kgha - ZA sebanyak 2kgrante ±50 kgha - Penggunaan pupuk kimia tersebut dapat dicampurkan bersamaan. - Penggunaan pupuk kimia tersebut harus disesuaikan dengan kondisi perkembangan tanaman dan keadaan fisik tanah kesuburan tanah 33,33 10KK 7 Pemeliharaan - Membutuhkan air yang, cukup dengan kondisi tanah yang basah, untuk mempermudah pemeliharan - Pengelolaan air dapat dilakukan sebagai berikut; pada umur 1-10 HST tanaman padi dikeringkan, kemudian pada umur 10 hari diberiakan air, dilakukan penyiangan - Setelah dilakukan penyiangan tanaman tidak digenangi - Setelah dilakukan penyiangan tanaman tidak dikeringkan - Pemeliharaan membutuhkan waktu ekstra dengan melihat bibit yang rusak atau mati segera digantikan dengan bibit baru. 20 6 KK 8 Pengendalian Hama dan Penyakit - Pengendalian Ganjur seperti nyamuk yang masuk kedalam batang padi sehingga tidak

13.33 4 KK

Universitas Sumatera Utara mengelurkan malai bakal padi, cukup dengan diairi dengan air hingga batang padi tenggelam supaya hama keluar yang sering terjadi pada musim hujan - Pengendalian terhadap wereng dengan penggunaan perangkap yaitu lampu minyak dilakukan di atas wadah berisi air sehingga diharapkan wereng terkumpul. - Pengendalian berbagai jenis hama dan penyakit yang akan terjadi pada padi sawah organik sistem SRI, misalnya bercak coklat dan blast adalah lebih mengandalkan cara pencegahan dibanding pengobatan, yaitu dengan cara pemilihat bibit yang bersertifikat dengan mutu yang terjamin, pestisida nabati dari tumbuhan dan pestisida hewan dari hewan.

9 Panen

- Butir gabah menguning mencapai sekitar 80 dan tangkainya sudah menunduk. - Pemanenan dapat dilakukan 110-115 hari. - Pemanenan dapat dilakukan sesuai jenis bibitnya, misalnya : untuk bibit Ciherang setelah berumur 110 hari, dan Inpari 1 setelah berumur 105 hari - Menggunakan sabit pemotong - Perontokkan dilakukan dengan Power Thresser alat mesin perontok yang dberi alas berupa terpal atau juga dihalaman rumah yang sudah dibersihkan untuk mengantisipasi dalam hal meminimalisasi gabah banyak terbuang.

26.66 8 KK

Dokumen yang terkait

Analisis Perhitutungan Biaya Sumberdaya Domestik Komoditi Padi Sawah di Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai

2 102 247

Pengaruh Penggunaan Tenaga Kerja Luar Keluarga Terhadap Produksi Usaha Padi Sawah(Studi Kasus: Desa Sei Buluh Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai)

1 51 83

Dampak Rumah Kompos Terhadap Faktor Sosial Dan Ekonomi Petani Padi Sawah (Studi kasus: Desa Sei Buluh, Kec. Teluk Mengkudu, Kab. Serdang Bedagai)

0 30 117

Faktor¬Faktor Yang Berhubungan Dengan Kesehatan Lansia Di Desa Sei Buluh Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2005

0 47 74

Hubungan Antara Tingkat Adopsi Teknologi Dengan Produktivitas Padi Sawah Lahan Irigasi (Kasus : Desa Sidodadi Ramunia, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang)

3 41 78

Analisis Komparatif Tingkat Sosial Ekonomi Petani Organik Dampingan BITRA dan Petani Anorganik (Studi Kasus Padi Sawah Desa Lubuk Bayas Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai)

2 42 116

Sikap Petani Terhadap Organisasi PerkumpulamPetani Pengguna Air (P3A) di Desa Sei Buluh (Studi Kasus: Desa Sei Buluh Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai)

0 7 105

Sikap Petani Terhadap Organisasi PerkumpulamPetani Pengguna Air (P3A) di Desa Sei Buluh (Studi Kasus: Desa Sei Buluh Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 12

Sikap Petani Terhadap Organisasi PerkumpulamPetani Pengguna Air (P3A) di Desa Sei Buluh (Studi Kasus: Desa Sei Buluh Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 1

Sikap Petani Terhadap Organisasi PerkumpulamPetani Pengguna Air (P3A) di Desa Sei Buluh (Studi Kasus: Desa Sei Buluh Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 5