b. Menggambarkan transaksi yang tepat waktu dan terperinci
c. Mengukur nilai transaksi yang tepat waktu dan terperinci
d. Menentukan periode terjadinya transaksi pada periode semestinya
e. Menyajikan dengan semestinya dalam laporan keuangan
Untuk mencapai tujuan pengawasan intern, sistem akuntansi harus berfungsi secara efektif sampai kepada pelaporan dan penggunaan sumber daya yang ada.
Pada intinya konsep pengawasan intern didasarkan atas dua premis utama yaitu tanggung jawab manajemen dan jaminan yang memadai. Ini dilaksanakan
melalui kewajiban dalam pemeliharaan catatan-catatan yang memadai untuk menjaga aktiva dan menganalisa pembebanan tanggung jawab. Oleh sebab itu setiap orang
dalam manajemen perusahaan harus diberi tangggung jawab untuk tugas dan fungsi tertentu. Alasannya ada dua yaitu tanggung jawab harus ditetapkan secara jelas untuk
menggambarkan lingkungan masalah dan mengarahkan perhatian kepada hal tersebut. Dan manakala karyawan telah memahami secara jelas ruang lingkup tanggung
jawabnya, mereka terdorong bekerja lebih keras untuk pengendalian tanggung jawab ini.
B. Fungsi Internal Auditor
Bidang internal audit yang banyak dikenal pada mulanya hanya tertujuan pada pemeriksaan data akuntansi, bidang ini lebih dikenal dengan financial audit. Namun
sejalan dengan semakin mendesaknya kebutuhan akan informasi bagi manajemen sebagai input dalam pengambilan keputusan dan kebijaksanaan, maka kegiatan
operasional manajemen juga dimasukkan sebagai salah satu bidang yang diawasi dan diperiksa Internal Auditor. Bidang ini dikenal dengan nama manajemen audit.
Universitas Sumatera Utara
Seorang Internal Auditor juga bertugas melakukan pemeriksaan dan penilaian yang bebas atas kegiatan operasional, data akuntansi dan catatan keuangan lainnya.
Setelah mamahami uraian terdahulu, maka dapat disimpulkan bahwa Internal Auditor memiliki andil yang cukup penting bagi suatu perusahaan. Sebagai seorang staf dari
pimpinan perusahaan, seorang Internal Auditor harus dapat bertugas dengan baik, sehingga peranannya dalam menunjang sistem pengawasan intern dapat berlangsung
dengan optimal. Sejalan dengan perkembangan jaman, yaitu perkembangan sistem informasi
akuntansi, aktivitas Internal Auditor yang dijalankan melalui fungsi-fungsi Internal Auditor telah diartikan sebagai suatu pemeriksaan dan penyajian data yang obyektif
mengenai hasil analisa, penilaian, rekomendasi dan komentar atas aktivitas manajemen yang diperiksanya.
Di dalam buku Kosasih 2000 : 277 – 278 , fungsi Internal Auditor digolongkan secara terperinci oleh Holmes dan Overmeyer sebagai berikut :
1. Menentukan baik tidaknya internal kontrol dengan memperhatikan pemisahan
fungsi dan apakah prinsip akuntansi benar-benar telah dilaksanakan. 2.
Bertanggungjawab dalam menentukan apakah pelaksanaannya mentaati peraturan, rencana, policy, dan prosedur yang telah ditetapkan sampai menilai
apakah hal tersebut perlu diperbaiki atau tidak.
3. Memverifikasi adanya dan keutuhan kekayaan assets termasuk
mencegah dan menemukan penyelewengan. 4.
Menilai kehematan, efisiensi, dan efektifitas kerja. 5.
Melaporkan secara obyektif apa yang diketahuinya kepada manajemen disertai rekomendasi perbaikannya.
Fungsi-fungsi di atas dapat dijelaskan sebagai berikut : a.
Dengan mengkaji ulang secara cermat atas bagian organisasi dan uraian fungsi yang menjelaskan pembagian tugas-tugas. Tinjauan ulang ini harus
memperlihatkan apakah pengawasan atas setiap orang di dalam perusahaan memadai atau tidak dan tidak boleh seorangpun yang
Universitas Sumatera Utara
menempati posisi yang bertentangan dengan kebijaksanaan pengawasan internal yang sehat.
b. Mengetahui apakah pelaksanaan telah dilakukan sesuai dengan kontrak
yang telah disetujui dan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya. c.
Dengan mencocokkan daftar kekayaan perusahaan dengan kenyataan yang ada di lapangan.
d. Memastikan bahwa sistem akuntansi yang ada telah dilaksanakan sesuai
dengan yang digariskan perusahaan dan apakah laporan telah disusun dengan benar.
e. Dengan melaporkan secara obyektif apa yang telah ditemukan selama
pemeriksaan dan memberikan rekomendasi perbaikannya kepada pihak manajemen.
Secara umum, fungsi Internal Auditor dalam perusahaan adalah untuk mengawasi atau menjamin pelaksanaan kegiatan agar sesuai dengan ketentuan-
ketentuan yang telah ditetapkan dalam perusahaan. Internal Auditor sebagai staf pimpinan perusahaan yang khusus menangani masalah internal audit harus dapat
bertugas dengan baik, sehingga peranannya dalam menunjang keberhasilan struktur pengawasan intern berlangsung dengan optimal. Internal Auditor juga bertugas
melakukan pemeriksaan dan penilaian yang bebas atas kegiatan operasional, data akuntansi dan catatan keuangan lainnya.
Fungsi Internal Auditor ini pada dasarnya adalah mengawasi sistem pengawasan intern dan memberikan saran serta perbaikan apabila terdapat
kelemahan dan penyimpangan, baik yang terdapat dalam sistem tersebut, maupun pelaksanaannya di dalam perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
Agar Internal Auditor dapat melaksanakan fungsinya dengan baik, ada beberapa syarat yang harus dimiliki, Tjirosudojo 2000:189-190 mengemukakan 7
tujuh ciri yang harus dimiliki oleh seorang Internal Auditor, yaitu: 1.
Ia harus memiliki pandangan yang luas Untuk melakukan pemeriksaan pengelolaan ia harus berfikir sebagai seorang
pimpinan organisasi yang tidak terkekang oleh program pemeriksaan atau tradisi.
2. Pandangan yang luas tersebut harus didasarkan pada pertimbangan yang sehat.
Dalam mengambil suatu keputusan yang mantap ia harus memperoleh semua fakta yang diperlukan.
3. Pemeriksaan yang modern haruslah percaya pada diri sendiri dan kepada
pekerjaannya. Kepercayaan dibuktikan dengan adanya keberanian untuk memasuki bidang pekerjaan baru.
4. Imajinasi
Imajinasi merupakan jiwa penggerak kemajuan. 5.
Inisiatif Inisiatif adalah kekuatan yang melengkapi gagasan.
6. Sikap
Harus memelihara hubungan baik dengan pihak yang diperiksanya. 7.
Kepemimpinan Pemeriksa harus mempunyai sifat kepemimpinan yang diperlukan untuk
melancarkan kepercayaan dan untuk merangsang tindakan.
Berdasarkan uraian di atas, maka syarat minimal yang harus dimiliki seorang Internal Auditor setidak-tidaknya meliputi :
a. Pengetahuan yang baik di bidang akuntansi dan auditing
b. Sikap yang obyektif dan independen
c. Sifat jujur, loyal, bijaksana dan mampu bekerja sama
d. Disamping itu perlu juga pemahamannya tentang rencana organisasi,
fungsi manajemen serta penguasaannya terhadap kondisi-kondisi opersional.
Universitas Sumatera Utara
C. Kedudukan Internal Auditor