2.3.1.7 Receiver WCDMA
Sistem penerima untuk jalur uplink maupun downlink membutuhkan struktur yang berbeda. Pada jalur downlink, dimana penerima berada pada MS,
kanal pilot yang kuat dapat digunakan untuk pencarian kanal, sehingga dapat dilakukan demodulasi PCCH dan PDCH secara koheren. Pada jalur uplink,
dimana penerima berada di BS tidak memungkinkan menggunakan kanal pilot yang kuat untuk semua MS, sehingga proses estimasi kanal pada uplink lebih
sukar. Berikut ini hanya dibicarakan penerima untuk BS.
PCCH Rake Demodulator
PDCH Rake Demodulator
FRAME buffer
Channel Estimation
PN GEN PCCH
PCCH Decoder
PCCH Encoder
PN GEN PDCH
MATCHED Filter
Despreading Result Receiver Signal
Complex Amplitude Delays
Delays PDCH Spreading Factor
PDCH Soft Output to Decoder PCCH Soft Output
Gambar 2.4 Struktur Receiver pada BS
Gambar 2.4 merupakan gambar struktur receiver pada BS. Sinyal yang diterima, difilter oleh Matched Filter MF untuk meloloskan sinyal WCDMA
dan disampel pada laju 2 sample per chip sesuai frekuensi nyquist. Kemudian sinyal masuk ke demodulator Rake dan unit estimasi kanal. Kanal PCCH harus
Universitas Sumatera Utara
dikodingkan terlebih dahulu sebelum demudulasi terhadap PDCH, karena PCH berisikan informasi pengiriman PDCH, sehingga diperlukan buffer frame di depan
demodulator PDCH. Dua feedback dari PDCH Rake demodulator berfungsi untuk menentukan masukan sinyal bagi unit estimasi kanal. Pada PDCH dilakukan
demodulasi koheren, sedangkan pada PCCH dilakukan encoding terlebih dahulu sebelum dilakukan proses demodulasi. Pada demodulasi koheren harus diketahui
delay dan amplituda kompleks masing-masing sinyal multipath. Setelah proses demodulasi koheren dari PCCH dan soft decision decoding, PCCH dapat dilihat
sebagai kanal pilot. Pengkodean yang salah tidak dapat dihindari sehingga menyebabkan frame hilang karena faktor spreading termuat dalam PCCH. Faktor
spreading yang benar akan berfungsi untuk demodulasi PDCH. Jika PCCH setelah decoding adalah kanal pilot, maka kanal tersebut dapat digunakan untuk
estimasi amplituda kompleks sinyal-sinyal multipath.
2.3.1.8 Sinkronisasi